Archives December 2024

Cara Mengatasi dan Merawat Kulit Wajah Kering

Perawatan kulit wajah merupakan salah satu langkah penting untuk mendapatkan kulit wajah yang halus dan kencang. Hanya saja, kulit kemungkinan kehilangan cairan akibat kondisi tertentu, sehingga menjadikannya tampak kering. Agar masalah kulit kering dapat dihindari, Anda perlu tahu cara mengatasi dan merawatnya.

Perawatan kulit wajah perlu dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami kulit kering. Sebab, semakin bertambahnya usia, risiko untuk mengalami kulit kering akan lebih besar. Tanda bahwa kulit mengalami kekeringan bisa berupa permukaan kulit wajah yang terasa kasar, mengelupas, pecah-pecah dan terasa gatal.

Cara Mengatasi Kulit Wajah Kering

Beberapa kebiasaan berikut dapat dilakukan sebagai perawatan kulit wajah untuk memperbaiki kondisi atau tipe kulit wajah kering:

  • Basuh wajah dengan air biasa

Hindari penggunaan air panas karena dapat memperburuk kondisi kulit yang kering. Saat mandi, sebaiknya batasi waktu mandi hanya sekitar 5-10 menit.

  • Cermat memilih pembersih wajah

Gunakan produk sabun pembersih wajah yang lembut dan tanpa tambahan pengharum, tujuannya adalah agar kulit Anda terhindar dari iritasi kulit yang dapat menyebabkan kulit semakin kering. Micellar water juga dapat dijadikan pilihan sebagai pembersih wajah sebelum menggunakan sabun pembersih wajah.

  • Segera pakai pelembap setelah mencuci wajah

Lebih baik memilih pelembap dalam bentuk krim atau salep untuk wajah kering, dibandingkan bentuk lotion. Untuk menjaga kelembapan kulit wajah dan mengatasi kulit wajah kering, Anda juga bisa menggunakan hydrating toner.

  • Pilih pelembap yang mengandung minyak alami

Misalnya, pelembap dengan minyak zaitun atau minyak jojoba. Selain itu, bahan lain yang juga dapat membantu kulit kering adalah lactic acidhyaluronic acid, gliserin, lanolin, minyak mineral dan petrolatum.

  • Gunakan pelembap dengan tekstur berminyak dan kental

Sebelum membeli, coba oleskan di telapak tangan, kemudian balikkan tangan Anda. Jika pelembap menetes berarti belum cukup kental untuk kulit kering.

  • Waspadai produk yang dapat membuat kulit kering

Beberapa produk yang sebaiknya tidak digunakan untuk Anda yang berkulit kering, misalnya produk yang mengandung alkohol, pengharum, retinoid dan alpha-hydroxy acid (AHA).

Menghindari Penyebab Kulit Wajah Kering

Kondisi kulit kering terjadi saat lapisan kulit paling luar mengalami kekurangan cairan, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Sebaiknya Anda menghindari berbagai penyebab kulit wajah kering tersebut. Di antaranya adalah:

  • Salah menggunakan pelembap wajah

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menggunakan pelembap saat kulit kering. Padahal produk itu bermanfaat maksimal, yaitu ketika digunakan saat kulit dalam keadaan lembap atau sesaat setelah mandi.

  • Mandi dengan air panas terlalu lama

Hal ini dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit. Lebih baik pilih air hangat dan keringkan kulit dengan cara menepuk dengan handuk secara pelan-pelan, jangan menggosok berlebihan.

  • Sabun yang terlalu banyak

Sebagaimana air panas, sabun juga dapat menghilangkan minyak alami kulit. Apalagi jika digunakan terlalu banyak. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi tambahan.

  • Udara kering

Ini merupakan salah satu penyebab utama yang dapat menghilangkan kelembapan kulit. Selain itu, pendingin udara juga dapat memiliki pengaruh yang sama terhadap kulit. Karena itu, jangan lupa untuk menggunakan pelembap kulit.

  • Paparan sinar matahari

Manfaat sinar matahari memang sangat baik bagi tubuh, terutama sinar matahari pagi. Namun, sinar matahari juga merupakan salah satu penyebab kulit kering. Minimalkan efeknya dengan menggunakan tabir surya ataupun topi lebar yang melindungi wajah.

  • Penggunaan obat-obatan

Beberapa jenis obat memiliki efek mengeringkan kulit, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, obat penurun kolesterol, antialergi, dan obat jerawat.

  • Kondisi kesehatan tertentu

Kulit kering bisa menjadi tanda tubuh tengah mengalami perubahan atau mengalami penyakit tertentu. Misalnya, perubahan hormon pada wanita paruh baya menjelang menopause. Selain itu, beberapa kondisi seperti diabetes, gangguan tiroid, dan kurang gizi juga dapat menyebabkan kulit kering.

Kapan Harus Dilakukan Pemeriksaan?

Jika perawatan kulit wajah kering telah dilakukan, hasilnya biasanya akan tampak setelah beberapa waktu. Namun, jika kulit semakin kering dan menimbulkan keluhan seperti gatal atau kulit menjadi merah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kulit.

Waspadai kemungkinan kulit kering sebagai tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan krim atau salep yang dapat membantu mengatasi keluhan pada kulit, dan menangani penyebab utamanya, apabila ada.

Selain mengganggu penampilan, kulit wajah kering dapat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena itu, penting untuk mengatasi dan merawat kulit wajah kering dengan cermat. Pastikan Anda minum air putih yang cukup dan mengonsumsi banyak buah serta sayur-sayuran, juga menghindari kebiasaan merokok yang dapat berdampak pada kulit. Terapkan pola hidup sehat untuk membantu menjaga kondisi kulit yang sehat.

Penyebab Kantung Mata dan Cara Mengatasinya

Kantung mata umumnya terjadi seiring bertambahnya usia. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, namun kantung mata dapat mengganggu penampilan karena membuat wajah terlihat lelah dan lebih tua.

Kantung mata terjadi karena adanya penumpukan cairan yang diakibatkan melemahnya jaringan di sekitar mata, termasuk otot penopang kelopak mata.

Memahami Penyebab Kantung Mata

Salah satu penyebab paling umum terjadinya kantung mata adalah kurang tidur. Hal ini karena kurang tidur cenderung menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit tipis mata melebar dan menciptakan warna gelap. Pembuluh darah yang melebar ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar mata, sehingga terbentuk kantung mata.

Selain kurang tidur, hal-hal yang juga dapat menjadi penyebab terjadinya kantung mata adalah sebagai berikut:

  • Alergi
    Pada rinitis alergi, terjadi peradangan di hidung oleh karena reaksi alergi. Gejala yang timbul meliputi bersin-bersin dan mata berair, dapat diiringi dengan timbulnya kantung mata dan lingkaran hitam di bawah mata.
  • Penuaan
    Penuaan dapat menyebabkan munculnya kantung mata karena seiring bertambahnya usia, otot dan struktur jaringan di sekitar mata melemah. Kulit juga akan mulai mengendur dan cairan akan mulai berkumpul di bagian bawah mata. Selain itu, lemak yang berada di sekitar mata juga akan bergerak ke daerah sekitar bawah mata sehingga terlihat bengkak atau membentuk kantung mata.
  • Pola makan yang tidak baik
    Kekurangan cairan dan rendahnya asupan protein tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan, tapi juga dapat memengaruhi area bawah mata Anda.
  • Stres
    Stres dapat menyebabkan kulit dan jaringan tubuh menjadi lemah, hal ini juga dapat terjadi pada jaringan kulit di sekitar mata. Ketika jaringan kulit di sekitar mata melemah, maka kantung mata dapat terbentuk karena penumpukan cairan.

Kantung mata dan lingkaran hitam pada mata juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, terlalu banyak mengonsumsi kafein dan alkohol,

Beragam Cara Mengatasi Kantung Mata

Timbulnya kantung mata dapat dicegah di antaranya dengan tidur sekitar 8 jam sehari. Anda juga disarankan untuk minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas sehari. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein dan kadar alkohol tinggi. Jika alergi merupakan penyebab kantung mata, maka sedapat mungkin hindari faktor pencetus alergi tersebut.

Jika Anda telah melakukan hal tersebut dan kantung mata masih tetap ada, atasi masalah kantung mata dengan melakukan hal-hal berikut ini.

  • Kompres mata selama 10 hingga 15 menit dengan air dingin atau es batu yang dibalut kain. Kompres mata dengan mentimun atau wortel dingin yang sudah dilapisi kain, atau kantung teh hijau yang sudah didinginkan juga dapat membantu.
  • Mulailah untuk menjaga pola makan dan asupan gizi Anda, cukupi asupan vitamin dan mineral agar kebutuhan gizi Anda tercukupi.
  • Hindari penggunaan garam berlebihan pada makanan Anda. Dengan mengurangi asupan garam, penumpukan cairan pada tubuh dapat diminimalkan.
  • Beberapa perawatan untuk mengurangi kerutan pada wajah dapat membantu mengurangi kantung mata. Prosedur yang dapat dilakukan, misalnya suntikan fillerpeeling wajah, hingga laser resurfacing.
  • Selain perawatan dari dokter kecantikan, mengurangi kantung mata dapat dilakukan melalui prosedur operasi yang dinamakan blepharoplasty atau operasi kelopak mata. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk usia di atas 35 tahun.

Namun, sebelum melakukan prosedur apa pun untuk mengatasi kantung mata, sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai risiko, prosedur, dan efek samping operasi kelopak mata, serta riwayat kesehatan Anda.

Lakukan upaya mencegah kantung mata dengan gaya hidup sehat. Untuk mengatasi kantung mata yang sudah telanjur muncul, coba lakukan beberapa saran di atas. Konsultasi ke dokter jika kantung mata dirasa sangat mengganggu dan perlu tindakan penanganan lebih lanjut.

Keyword Terkait:

Tips Memilih Pelembap Wajah Berdasarkan Jenis Kulit

Memilih pelembap wajah tentu tidak bisa sembarangan dan perlu disesuaikan dengan jenis kulit. Hal ini penting untuk diperhatikan agar pelembap dapat memberikan efek yang optimal. Nah, agar tidak salah pilih pelembap wajah, ada beberapa tips yang perlu Anda ketahui.

Penggunaan pelembap setelah membersihkan wajah adalah suatu keharusan meski pada jenis kulit berminyak sekalipun. Ini karena kelembapan wajah merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan dan tampilan kulit wajah sekaligus mencegah terjadinya penyakit kulit.

Meski begitu, masih banyak orang yang sembarangan memilih pelembap wajah dan tidak sesuai dengan jenis kulitnya. Alhasil, pelembap tidak memberikan efek melembapkan yang cukup dan justru menimbulkan masalah kulit baru.

Demikian pula untuk para remaja, sebaiknya menggunakan pelembap wajah untuk remaja sesuai dengan jenis kulit, supaya khasiat melembapkan bisa diperoleh dengan maksimal.

Oleh karena itu, agar dapat memilih pelembap wajah dengan tepat, Anda perlu mengetahui tips memilih pelembap wajah berdasarkan jenis kulit.

Tips Memilih Pelembap Wajah Sesuai Jenis Kulit

Penting untuk memilih pelembap wajah berdasarkan jenis kulit. Berikut ini adalah panduannya:

1. Kulit normal

Kulit normal ditandai dengan kulit yang tidak terlalu kering atau berminyak, dengan pori-pori yang nyaris tidak terlihat.

Untuk jenis kulit ini, pelembap yang sebaiknya digunakan adalah pelembap berbahan dasar air dengan tekstur ringan, misalnya berbentuk gel dan losion. Sementara itu, kandungan pelembap yang direkomendasikan adalah niacinamide karena bisa mengunci air pada kulit.

2. Kulit sensitif

Kulit sensitif ditandai dengan kulit yang mudah mengalami iritasi, seperti kemerahan, gatal, sensasi terbakar, dan ruam. Untuk wajah sensitif, pilihlah pelembap dengan kandungan zat yang bisa menenangkan peradangan, seperti chamomile atau lidah buaya.

Pelembap yang mengandung asam, seperti AHA dan BHA, pewarna, atau pewangi harus dihindari karena berpotensi memicu reaksi alergi atau iritasi. Untuk memudahkan, Anda bisa memilih pelembap yang berlabel hipoalergenik.

3. Kulit berminyak

Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit terlihat mengilap, berkomedo, mudah berjerawat, dan memiliki pori-pori yang besar. Meski jenis kulit ini memproduksi minyak lebih banyak, penggunaan pelembap tetap dibutuhkan.

Untuk kulit berminyak, lebih disarankan untuk menggunakan pelembap berbentuk losion dibandingkan krim. Ini karena pelembap berbentuk losion biasanya berbahan dasar air, sehingga lebih ringan dan aman untuk kulit berminyak yang mudah berjerawat.

Selain berbentuk losion, sebaiknya pilihlah pelembap yang tidak menyumbat pori-pori atau bersifat noncomedogenic. Pelembap yang mengandung petroleum jelly, cocoa butter, atau minyak kelapa juga sebaiknya dihindari karena bisa menyumbat pori-pori.

4. Kulit kering

Jika kulit wajah Anda terlihat kusam, kasar, terdapat bercak merah, dan terlihat adanya garis-garis halus, kemungkinan kulit wajah Anda termasuk jenis kulit kering.

Jika Anda memiliki jenis kulit ini, disarankan untuk menggunakan pelembap yang bertekstur lebih tebal seperti krim guna mengembalikan dan menjaga kelembapan kulit. Anda juga bisa mencari pelembap untuk kulit kering dan kusam dengan komposisi asam hialuronat, ceramide, atau urea.

Sementara itu, pelembap yang mengandung AHA sebaiknya dihindari atau digunakan secara lebih hati-hati karena bisa membuat kulit makin kering dan iritasi.

5. Kulit Kombinasi

Kulit kombinasi biasanya ditandai dengan kulit wajah yang berminyak di area T-zone, yaitu dahi, hidung, dan dagu, serta kering di area lainnya. Jenis kulit ini membutuhkan pelembap wajah yang dapat melembapkan dan menyeimbangkan kadar minyak.

Pemilik kulit kombinasi disarankan menggunakan pelembap wajah dengan tekstur yang ringan dan berbahan dasar air agar mudah menyerap kulit, seperti gel atau losion. Anda dapat coba menggunakan pelembap dengan kandungan asam hialuronat, gliserin, ceramide, dan lidah buaya.

Pelembap penting untuk digunakan secara rutin, terutama setelah mandi atau mencuci muka. Sebelum mengoleskan pelembap ke wajah, pastikan kulit wajah sudah benar-benar kering dan tangan sudah dalam kondisi bersih agar tidak ada kotoran atau bakteri yang masuk ke dalam pori-pori.

Anda dianjurkan untuk mengoleskan pelembap secukupnya dan oleskan secara merata ke seluruh wajah dan leher dengan gerakan memutar. Setelah mengoleskan pelembap, diamkan sebentar hingga pelembap menyerap sempurna.

Tips memilih pelembap wajah di atas bisa memudahkan Anda saat membeli pelembap. Namun, bagi sebagian orang, memilih pelembap wajah mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan, tidak sedikit orang yang perlu mencoba beberapa merk pelembap hingga mendapatkan yang cocok.

Jika Anda masih bingung dalam memilih pelembap atau merasa tidak pernah cocok dengan pelembap yang digunakan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran terkait kondisi kulit Anda.

Keyword Terkait:

5 Manfaat Asam Kojic, Bahan Andalan untuk Memutihkan Kulit

Manfaat asam kojic yang paling terkenal adalah memutihkan kulit dan menghilangkan flek hitam, sehingga kulit tampak cerah dan berseri. Namun, agar manfaat yang diperoleh dapat maksimal, asam kojic perlu digunakan dengan tepat.

Asam kojic berasal dari berbagai jenis jamur dan sudah sejak lama digunakan sebagai bahan dalam produk untuk memutihkan atau mencerahkan kulit, seperti serum, krim, masker wajah, pembersih wajah, dan sabun pemutih wajah.

Namun, asam kojic sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai zat pemutih, tetapi juga bisa digunakan untuk obat penghilang rasa sakit, obat antiperadangan, dan obat antijamur serta antibakteri.

Cara Kerja dan Manfaat Asam Kojic

Faktor penentu warna kulit seseorang adalah jumlah melanin yang diproduksi oleh sel kulit atau melanosit. Setiap orang menghasilkan jumlah melanin yang berbeda-beda, tergantung pada gen, jumlah paparan sinar matahari, dan jenis perawatan kulit.

Secara genetik, melanosit pada orang yang berkulit putih umumnya hanya memproduksi sedikit melanin. Sebaliknya, orang yang berkulit gelap bisa memproduksi lebih banyak melanin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asam kojic dapat menghambat dan mencegah pembentukan tirosin, yaitu asam amino yang dibutuhkan untuk menghasilkan pigmen melanin. Karena manfaat inilah asam kojic efektif untuk mencerahkan kulit.

Berikut ini adalah beberapa manfaat asam kojic yang bisa diperoleh dari produk kecantikan:

1. Memutihkan kulit

Manfaat utama asam kojic adalah memberikan efek mencerahkan kulit sekaligus menghilangkan tanda-tanda hiperpigmentasi dan warna kulit tidak merata, seperti, lingkar gelap di bawah mata, bekas luka, dan bekas jerawat yang menggelap.

Agar hasil lebih optimal dan lebih cepat, produk perawatan kulit yang mengandung asam kojic biasanya juga mengandung asam glikolat untuk mencerahkan warna kulit akibat hiperpigmentasi.

2. Mengatasi melasma

Asam kojic juga bisa mengatasi masalah bercak gelap pada kulit yang ukurannya lebih besar seperti melasma. Biasanya, melasma terjadi di wajah atau area tubuh yang sering terpapar sinar matahari.

Untuk mengatasi penggelapan kulit yang disebabkan oleh kondisi melasma, formula produk perawatan kulit yang paling efektif adalah kombinasi asam kojic dengan hidrokuinon dan tretinoin.

3. Mengatasi jerawat

Penelitian menunjukkan bahwa asam kojic mampu melawan infeksi bakteri di kulit, seperti Staphylococcus aureus, yang merupakan salah satu penyebab timbulnya jerawat. Dengan kemampuan ini, asam kojic sering digunakan untuk mengatasi jerawat

4. Mengatasi infeksi jamur

Asam kojic juga memiliki sifat antijamur. Bahkan, beberapa produk antijamur juga menggunakan asam kojic untuk meningkatkan efektivitasnya. Jika digunakan secara teratur, asam kojic bisa dimanfaatkan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, seperti kandidiasis atau kurap.

5. Menyamarkan flek hitam

Salah satu tanda penuaan dini adalah bintik-bintik kehitaman atau flek hitam di wajah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, asam kojic mampu menghambat produksi melanin. Dengan demikian, Anda dapat merawat dan mempertahankan warna kulit sehingga kulit tampak awet muda dan bercak hitam pun tersamarkan.

Tips Aman Mendapatkan Manfaat Asam Kojic

Umumnya, produk dengan kandungan 1% asam kojic dianggap aman untuk digunakan. Meski begitu, ada beberapa tips lain agar manfaat asam kojic bisa diperoleh dengan optimal dan tentunya aman, yaitu:

  • Pakai tabir surya dan pelindung wajah, seperti topi atau payung, sebelum beraktivitas di luar ruangan karena asam kojic bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Hindari penggunaan asam kojic pada area kulit yang rusak atau memiliki luka terbuka.
  • Perhatikan kegunaan dan tanggal kedaluwarsa produknya serta bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya.
  • Pilihlah produk yang bebas pewangi karena membuat kulit lebih rentan terhadap alergi, iritasi, dan kekeringan.

Bagi sebagian orang, terutama pemilik kulit sensitif, krim dengan kandungan asam kojic bisa menyebabkan dermatitis kontak, yaitu reaksi iritasi atau alergi. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti kulit gatal, iritasi, ruam, bengkak, dan terasa sakit.

Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera hentikan pemakaian krim dan periksakan ke dokter. Namun, akan lebih baik bila Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan produk asam kojic sebagai perawatan kulit Anda.

Dampak Buruk Pemutih Kulit

Selalu baca label yang tertera untuk mengetahui aman tidaknya bahan yang terkandung dalam pemutih kulit.

Kulit putih kerap diasosiasikan dengan konsep cantik dan bahagia. Mitos ini membuat banyak wanita berlomba-lomba memutihkan kulit. Padahal tidak sedikit produk pemutih yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan yang berpotensi membahayakan bagi kesehatan.

Pada 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengamankan lebih dari 74.000 unit produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan tidak memiliki izin edar. Pada tahun yang sama, diumumkan 17 merek kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Sebagian besar di antaranya adalah produk-produk pemutih kulit.

Melanin – Penentu Warna Kulit

Seperti menentukan warna rambut dan mata, warna kulit manusia juga ditentukan oleh warna dan kadar pigmen bernama melanin. Kadar melanin di dalam kulit pada umumnya ditentukan dari kombinasi faktor keturunan dan tingkat paparan sinar matahari.

Kulit yang sering terpapar sinar matahari menstimulasi produksi melanin yang kemudian membuat kulit menjadi lebih gelap. Dengan kata lain, melanin adalah tabir surya alami atau bentuk adaptasi kulit manusia terhadap kondisi alam tempat dia berada.

Efek buruk ultraviolet lebih dapat dicegah pada kulit gelap karena mengandung banyak melanin. Ini karena melanin berfungsi untuk menyerap dan menghilangkan dampak negatif ultraviolet dari permukaan kulit. Dalam kadar paparan sinar matahari yang sama, orang berkulit putih sepuluh kali lebih berisiko mendapatkan penyakit karena bahaya sinar ultraviolet seperti kanker kulit daripada orang berkulit gelap.

Mencermati Bahan dan Cara Kerja Produk Pemutih

Bahan-bahan yang digunakan dalam produk pemutih berfungsi untuk mencerahkan warna kulit dengan cara melawan proses produksi melanin alami sehingga kadar melanin pada kulit menjadi berkurang. Dengan berkurangnya kadar melanin, warna kulit menjadi lebih putih.

Setiap bahan mengandung manfaat dan efek samping. Beberapa bahan dikategorikan berbahaya karena menimbulkan dampak buruk meski dalam kadar terbatas sekalipun. Sementara bahan lain dapat ditoleransi sehingga sisi manfaatnya lebih dominan dari efek sampingnya.

Perlu diingat, bahwa pada umumnya pemutih kulit membuat produksi melanin berkurang, sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan penuaan dini  dan kanker kulit. Dengan berkurangnya kadar melanin, dampak sinar ultraviolet terhadap kulit meningkat. Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan mempercepat terjadinya keriput serta berpotensi memicu kanker kulit.

Bahan Berisiko

Merkuri (air raksa)

Merkuri atau air raksa adalah logam yang pada kondisi normal berbentuk cairan warna abu-abu  yang tidak berbau dan tidak larut dalam air dan alkohol, tapi larut dalam asam nitrat, asam sulfur panas, dan lipid.

Merkuri adalah bahan aktif yang berdampak dalam pengelupasan epidermis kulit. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan:

  • Rusaknya fungsi ginjal, sistem saraf, dan timbul masalah psikologis.
  • Kelainan fungsi otak pada janin dari ibu pengguna pemutih berbahan merkuri.

Hidrokinon

Hidrokinon adalah bahan kimia yang digunakan pada proses cuci cetak foto dan berguna sebagai zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, serta bahan bakar kendaraan.

Food and Drug Administration (FDA) atau Badan POM milik Amerika Serikat menyatakan bahwa produk pemutih yang dijual bebas di pasaran hanya boleh mengandung kadar hidrokinon maksimal hingga 2%. Sementara jika produk ini diresepkan dokter spesialis kulit maksimal hanya boleh mengandung 4% hidrokinon. Penggunaan hidrokinon di atas 4% dapat menyebabkan ruam pada kulit karena terbakar.

Di Indonesia, produk pemutih yang mengandung hidrokinon sempat diperbolehkan beredar dengan kadar sama. Namun sejak tahun 2008, melalui Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik, kandungan hidrokinon di dalam produk pemutih tidak boleh digunakan sama sekali.

Selengkapnya dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa hidrokinon hanya boleh digunakan oleh tenaga profesional sebagai bahan pengoksidasi warna pada pewarna rambut dan cat kuku.

Penggunaan hidrokinon dalam kadar tinggi  atau yang berkelanjutan dapat memicu:

  • Hiperpigmentasi, yaitu menggelapnya warna kulit akibat pertambahan kadar melanin. Melasma atau bercak hitam adalah salah satu contoh kondisi hiperpigmentasi.
  • Vitiligo: menghilangnya pigmen kulit secara keseluruhan akibat matinya sel melanosit, penghasil melanin. Ciri utama vitiligo adalah munculnya bercak-bercak putih pada kulit.
  • Okronosis eksogen: kulit menjadi berwarna biru kehitaman. Umumnya disebabkan karena penumpukan homogentisic acid (penyakit alkaptonuria).

Steroid

Steroid, kadang disebut juga corticosteroid, adalah bahan yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan, contohnya pada kulit yang memerah dan gatal-gatal. Jika dikonsumsi dalam kadar tinggi atau secara berkelanjutan, steroid yang tergolong kuat ini dapat menyebabkan katarak dan pelemahan tulang.

Khususnya untuk kulit, efek samping dari pemakaian steroid adalah penipisan pada lapisan kulit. Jika kulit menjadi terlalu tipis, orang tersebut akan lebih mudah tergores atau terluka. Steroid yang dioleskan pada kulit dapat terserap oleh tubuh lalu masuk ke dalam pembuluh darah. Efek samping lainnya adalah:

  • Telangiektasis: pembuluh darah kapiler nampak pada permukaan kulit akibat tipisnya lapisan kulit.
  • Jerawat
  • Memperlambat penyembuhan luka

Rhododenol

Rhododenol adalah bahan kimia alami dari kulit pohon birch putih yang mengurangi produksi melanin.

Bahan ini sebenarnya sempat disahkan badan kesehatan Jepang dan bahkan digunakan dalam beberapa produk perusahaan kosmetik terkemuka  di Jepang. Namun bahan ini juga telah dicabut oleh pemerintah Jepang karena telah terbukti berdampak buruk pada kesehatan.

Meski demikian, produk-produk yang mengandung rhododenol dan sempat dijual di Indonesia ini akhirnya ditarik dari pasaran sejak bulan Juli 2013 lalu. Penarikan ini dilatarbelakangi laporan sejumlah konsumen yang mengeluh mengalami depigmentasi atau bercak-bercak putih pada kulit.

Kombinasi hidrokinon, kortikosteroid, dan retinoic acid

Kortikosteroid dan retinoic acid digunakan secara umum dalam pengobatan beberapa masalah kulit seperti hiperpigmentasi (bercak-bercak hitam pada kulit). Tetapi jika dicampur dengan hidrokinon, produk tersebut dianggap tidak aman.

Dalam jangka panjang dan kadar berlebihan, penggunaannya dapat menyebabkan penipisan kulit dan membuat kulit berubah menjadi merah muda.

Ascorbic acid (vitamin C) dan turunannya

Vitamin C memutihkan kulit dengan berfungsi sebagai antioksidan kuat yang menekan reaksi oksidasi di dalam sintesis melanin. Vitamin C pemutih kulit biasa diberikan dalam bentuk suntikan.

Meski efektif untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam kadar tinggi dapat menimbulkan risiko:

  • Memperberat kerja ginjal hingga memicu gagal ginjal
  • Menyebabkan batu ginjal
  • Pusing-pusing
  • Pingsan

Suntik vitamin C juga sebaiknya dihindari wanita hamil karena bisa menggangu pertumbuhan janin.

Bahan Aman

Pada umumnya, banyak bahan alami yang aman dan dapat membantu proses pemutihan kulit. Tetapi bahan yang aman sekalipun berpotensi berdampak buruk jika digunakan berlebihan. Demi keamanan dan kesehatan, pemakai perlu memerhatikan kadar kandungan bahan dan cara pemakaian yang aman.

Berikut ini adalah bahan-bahan yang terkandung di dalam produk-produk pemutih yang dikategorikan sebagai aman:

Kojic acid – Bahan ini dihasilkan dari beberapa jenis jamur dan digunakan dalam proses pembuatan sake Jepang. Kojic acid tergolong aman. Namun iritasi seperti kulit kemerahan dapat terjadi pada orang-orang dengan kulit sensitif dan jika pemakaiannya dilakukan dengan sembarangan.

Arbutin – Ekstrak tanaman bearberry yang menghambat kerja tirosinase, yaitu enzim yang berperan penting dalam pembentukan melanin. Penggunaan arbutin dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping termasuk depigmentasi atau bercak-bercak pada kulit.

Ekstrak likoris – Ekstrak tanaman sejenis polong-polongan yang menghambat enzim tirosinase. Likoris relatif aman. Dalam jangka panjang likoris diserap oleh tubuh dan dapat berisiko memicu tekanan darah tinggi.

Ekstrak kamomil – Ekstrak tumbuhan kamomil menyerap pigmen melanin. Bahan ini sebaiknya dijauhi oleh orang-orang yang alergi terhadap tumbuh-tumbuhan sejenis bunga kamomil seperti bunga daisy.

Ekstrak mulberry – Sama seperti ekstrak likoris, bahan ini menghambat aktivitas tirosinase dan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Belum banyaknya data tentang efek samping penggunaan mulberry pada wanita hamil dan menyusui membuat kelompok ini sebaiknya membatasi penggunaan.

Ekstrak teh hijau – Menghambat pelepasan melanosoma dari melanosit ke keratinosit dan mengurangi aktivitas tirosinase. Sejauh ini, penelitian belum membuktikan adanya efek samping untuk pemakaian ekstrak teh hijau dengan cara dioles pada kulit.

Antagonist alpha-MSH – Berguna untuk menghambat kerja enzim tirosinase dan proses produksi melanin. Efek sampingnya belum diketahui sepenuhnya.

Mengurangi Risiko Akibat Bahan Berbahaya dalam Pemutih Kulit

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari dampak buruk pemutih berbahan berbahaya:

  • Pastikan kosmetik yang akan Anda beli terdaftar dalam daftar kosmetik yang teregistrasi BPOM.
  • Produk kosmetik yang teregistrasi wajib mencantumkan nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi tidak wajib mencantumkan nomor notifikasi, tapi wajib mencantumkan nama dan alamat produsen pada label. Daftar produk yang ternotifikasi dapat terlihat di sini.
  • Selalu baca label bahan kandungan pada setiap kemasan produk pemutih kulit, termasuk cara dan dosis penggunaan, komposisi, serta tanggal kedaluarsa.
  • Meski dampak penggunaan produk tertentu baru akan terasa dalam jangka panjang, namun tidak ada salahnya bagi Anda untuk melakukan uji kepekaan kosmetik dengan cara berikut ini:
    • Oleskan produk ke plester.
    • Tempelkan plester selama 24 jam pada bagian dalam lengan bawah.
    • Jaga agar plester tidak terkena air.
    • Lepaskan plester dan periksa apakah produk tersebut bereaksi pada permukaan kulit Anda.

Jika kulit tidak bereaksi buruk, kemungkinan besar produk tersebut aman bagi Anda. Namun hentikan penggunaan jika kulit menjadi kemerahan, gatal, melepuh, atau nyeri.

Konsultasikan penggunaan produk pemutih kulit kepada dokter sebelum digunakan, terutama jika Anda sedang hamil.

Jerawat Batu, Penyebab dan Cara Efektif Menghilangkannya

Jerawat batu sering kali menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Ukurannya yang besar, berwarna kemerahan, dan berisi nanah, membuat jerawat ini kerap mengganggu penampilan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena jenis jerawat ini bisa hilang bila ditangani dengan tepat.

Jerawat bisa muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati yang kemudian meradang dan terinfeksi. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja dan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, terutama area wajah, seperti jerawat batu di pipi.

Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, peradangan yang terjadi akan memicu munculnya bengkak dan merah. Apabila infeksi bakteri meluas ke lapisan kulit yang lebih dalam dan menimbulkan penumpukan nanah, inilah yang disebut dengan jerawat batu.

Terkadang, jerawat bisa pecah dan menyebabkan penyebaran infeksi sehingga jerawat pun menjadi semakin banyak. Untuk mencegahnya, pengobatan yang tepat sangat diperlukan, baik yang bisa dilakukan secara mandiri maupun melalui penanganan oleh dokter.

Penyebab Jerawat Batu

Penyebab munculnya jerawat batu belum diketahui secara pasti. Namun, peningkatan hormon androgen dalam tubuh diketahui menjadi salah satu pemicunya.

Saat remaja, kadar hormon androgen meningkat sehingga memicu peningkatan produksi sebum (minyak). Jerawat muncul ketika saluran keluar minyak tersebut tersumbat akibat produksi minyak yang berlebihan, penumpukan sel-sel kulit mati, atau infeksi bakteri.

Meski umumnya terjadi pada usia remaja, jerawat batu juga bisa menyerang orang dewasa hingga lansia. Kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan jerawat batu. Selain itu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya jerawat batu, antara lain:

  • Menstruasi
  • Kehamilan
  • Menopause
  • Sindrom ovarium polikistik

Jerawat batu juga bisa muncul jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, tidak cocok dengan produk perawatan kulit yang sedang digunakan, atau keringat berlebih.

Penanganan Jerawat Batu

Jerawat batu biasanya tidak bisa disembuhkan secara tuntas hanya dengan menggunakan obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Diperlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter agar jerawat batu tidak menyebar dan menimbulkan bekas luka.

Berikut ini adalah beberapa penanganan untuk menghilangkan jerawat batu dan mencegah munculnya bekas jerawat:

Pemberian obat minum

Antibiotik digunakan untuk mengatasi jerawat yang disebabkan infeksi. Fungsinya yaitu untuk mengurangi pertumbuhan dan membunuh bakteri. Pemberian antibiotik akan disesuaikan dengan jenis jerawat, usia, dan kondisi kesehatan secara umum.

Jika disebabkan oleh gangguan hormon, pengobatan jerawat batu juga dapat dilakukan dengan obat hormonal, seperti pil kontrasepsi yang mengandung progestin dan estrogen yang dikombinasikan dengan obat lain, misalnya isotretinoin.

Pemberian obat oles

Jenis obat oles yang paling umum digunakan untuk mengatasi jerawat adalah obat yang mengandung retinoid (vitamin A). Obat ini biasanya digunakan untuk menghilangkan jerawat yang parah.

Retinoid sering digunakan bersamaan dengan antibiotik topikal untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat oles ini biasanya tersedia dalam bentuk krim, gel, dan losion.

Selain retinoid, obat oles yang digunakan untuk mengatasi jerawat batu adalah asam salisilat dan dapsone. Asam salisilat dapat mencegah penyumbatan pada pori-pori, sedangkan dapsone digunakan untuk jerawat yang meradang.

Tindakan medis

Selain pemberian obat-obatan, ada beberapa jenis terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi jerawat batu, antara lain:

  • Terapi cahaya
  • Ekstraksi atau pengeluaran komedo dengan alat khusus, baik komedo hitam maupun putih
  • Pengelupasan kulit atau peeling dengan bahan kimia, seperti asam salisilat
  • Suntikan kortikosteroid langsung ke jerawat untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa nyeri yang muncul

Namun, perlu diingat bahwa semua pengobatan dan terapi untuk mengatasi jerawat batu ini harus ditangani oleh dokter kulit secara langsung. Selain itu, jangan pernah memencet jerawat yang muncul karena dapat menimbulkan bekas jerawat yang sulit hilang.

Cara Mencegah Timbulnya Jerawat Batu

Mengonsumsi obat-obatan untuk jerawat saja tidak cukup untuk menghilangkan dan mencegah jerawat batu muncul kembali. Anda dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya jerawat batu:

  • Cuci wajah secara rutin setidaknya 2 kali sehari menggunakan sabun berbahan lembut.
  • Cukupi waktu tidur setidaknya 7–9 jam setiap harinya.
  • Olahraga secara rutin.
  • Jaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari
  • Hindari memencet jerawat.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Kelola stres guna mencegah produksi hormon yang bisa memperparah jerawat batu.
  • Pilihlah produk untuk kulit berjerawat yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, atau asam glikolat, yang mampu mengurangi kelebihan minyak di permukaan kulit.
  • Gunakan produk skincare atau kosmetik yang bebas minyak atau berlabel noncomedogenic.
  • Hindari penggunaan facial scrub, masker, astringen, atau produk yang berbahan dasar minyak, karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan memperparah kondisi jerawat.
  • Rutin membersihkan benda-benda yang sering bersentuhan dengan wajah, seperti ponsel, helm, topi, dan handuk.

Selain itu, Anda juga dapat menjaga pola makan dan mengatur asupan makanan sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi asupan gula dapat meringankan gejala jerawat.

Jerawat batu tidak hanya berisiko meninggalkan bekas luka di kulit, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman serta mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Agar jerawat batu cepat sembuh dan hasil penyembuhannya baik, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Penyebab Munculnya Komedo Hitam di Wajah dan Cara Mengatasinya

Tidak jarang yang mengira komedo hitam sebagai kotoran yang menempel di pori-pori. Padahal, komedo terjadi karena pori-pori yang penuh dengan bakteri dan minyak, kemudian berubah warna menjadi gelap ketika terkena udara.  

Meski komedo hitam paling sering muncul di wajah, tapi jangan salah, karena komedo hitam ternyata juga bisa muncul di punggung, bahu, dada, leher, dan lengan.

Mengenali Berbagai Penyebab Komedo Hitam

Komedo hitam atau blackhead terjadi karena adanya penyumbatan sebum (minyak) dan sel-sel kulit mati yang telah mengeras, serta tampak menonjol dan berwarna gelap akibat paparan udara. Komedo hitam disebut juga dengan komedo terbuka, karena kulit di atas benjolannya telah terbuka, berbeda dengan komedo putih yang benjolannya masih tertutup hingga terlihat putih.

Ada beberapa faktor yang memicu munculnya komedo hitam, di antaranya:

  • Banyak mengeluarkan keringat
  • Terdapat iritasi pada folikel rambut.
  • Adanya penumpukan bakteri Propionibacterium acnes pada kulit.
  • Mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan peningkatan produksi minyak atau keringat selama masa remaja, selama menstruasi, atau saat mengonsumsi pil KB.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, lithium, atau androgen.

Cara Mengatasi Komedo Hitam di Wajah

Meski gemas menghadapi jerawat hitam yang bercokol di wajah, jangan mengambil tindakan sembarangan untuk menghilangkannya. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi komedo hitam di wajah:

  • Menggunakan obat bebas
    Sebenarnya sudah banyak obat jerawat maupun obat komedo yang tersedia di apotek. Mulai dari obat-obatan bebas, seperti krim yang mengandung bahan asam salisilat, benzoyl peroxide dan resorsinol. Obat-obatan tersebut bekerja dengan membunuh bakteri, mengeringkan minyak berlebih, dan memaksa kulit untuk melepaskan sel-sel kulit mati. Namun jika timbul reaksi alergi atau iritasi pada kulit seperti kemerahan, gatal, perih, atau luka, disarankan untuk menghentikan pemakaian dan segera konsultasikan pada dokter.
  • Menggunakan obat resep dokter
    Dokter mungkin menyarankan agar Anda menggunakan obat resep yang lebih kuat, jika obat bebas tidak efektif. Kemungkinan dokter akan memberikan obat-obatan mengandung vitamin A yang mencegah penyumbatan di folikel rambut, serta mendorong pergantian sel-sel kulit yang lebih cepat. Dokter juga dapat meresepkan obat topikal jenis lain yang mengandung benzoyl peroxide dan antibiotik, sesuai kondisi komedo hitam yang Anda alami.
  • Memakai pengelupas kulit
    Memakai produk yang bisa mengelupas sel-sel mati kulit mungkin berguna untuk menghilangkan komedo hitam. Hanya saja, sebaiknya hindari memakai produk ini yang bersifat ultra-abrasif, terutama jika memiliki kulit sensitif. Pemakaian produk sabun pembersih semacam itu bisa mengakibatkan iritasi pada kulit dan berujung kepada kian parahnya komedo. Salah satu tanda produk pengelupas bersifat ultra-abrasif adalah menimbulkan rasa perih saat digunakan. Penggunaan pengelupas kulit (peeling), sebaiknya atas anjuran dokter.
  • Terapi laser
    Cara lainnya bisa menggunakan terapi dengan sinar yang kuat untuk mengurangi produksi minyak atau membunuh bakteri. Terapi laser dapat mencapai di bawah permukaan kulit untuk mengobati komedo dan jerawat tanpa merusak lapisan kulit bagian atas.

Anda bisa mencegah munculnya komedo hitam dengan rutin membersihkan wajah tiap setelah bangun dan sebelum tidur untuk menghilangkan penumpukan minyak pada wajah Anda. Selain itu, Anda juga harus menghindari menggunakan produk kosmetik dapat memicu iritasi pada kulit.

Kemudian, Anda juga bisa menggunakan alat pembersih komedo seperti pore pack dan lainnya untuk membantu atasi komedo hitam.

Komedo hitam yang mengganggu sebaiknya ditangani dengan hati-hati. Hindari tindakan memencet atau menggunakan cara sembarangan. Disarankan konsultasi ke dokter kulit untuk penanganan yang tepat.

Kenali Jerawat Hiperandrogen dan Cara Penanganannya

Jerawat hiperandrogen adalah jerawat yang muncul akibat kelebihan hormon androgen dalam tubuh. Jerawat yang disebabkan kelebihan hormon ini biasanya timbul lebih parah dan lebih susah hilang. Meski begitu, jerawat ini tetap bisa diatasi.

Keadaan hiperandrogen adalah berlebihnya produksi hormon androgen oleh ovarium dan kelenjar adrenal. Hormon ini normalnya lebih banyak ditemukan pada laki-laki. Idealnya, wanita cukup membutuhkan 1% hormon androgen dalam tubuhnya.

Jika kadar hormon ini berlebih, wanita dapat mengalami berbagai macam gejala seperti menstruasi tidak teratur, hirsutisme, hidradenitis suppurativa, dan kebotakan. Namun, gejala yang paling banyak timbul berupa hirsutisme dan jerawat hiperandrogen.

Jerawat Hiperandrogen pada Wanita Usia Produktif

Selain disebabkan oleh kadar hormon androgen yang berlebihan, jerawat juga bisa terjadi ketika kadar hormon ini normal, tapi kelenjar minyak lebih sensitif terhadapnya. Pasalnya, hormon androgen dapat meningkatkan produksi kelenjar minyak. Produksi minyak berlebihan lama-kelamaan akan menyebabkan jerawat.

Jerawat hiperandrogen sebenarnya bisa dialami oleh pria maupun wanita. Namun, wanita cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini. Bahkan, 10–20% wanita usia reproduktif diduga memiliki kelebihan hormon androgen. Kadar hormon wanita yang berubah-ubah sepanjang bulan juga membuat jerawat lebih mudah timbul.

Jerawat hiperandrogen biasanya tersebar di area pipi, dagu, rahang, dan leher bagian atas. Jerawat ini cenderung lebih dalam dan susah hilang, serta biasanya bertambah parah menjelang menstruasi.

Beberapa kondisi pada wanita yang dapat memicu munculnya jerawat hiperandrogen, yaitu:

  • PCOS (polycystic ovarian syndrome)
  • Obesitas dan sindrom metabolik
  • Penggunaan obat-obatan yang memicu jerawat, seperti testosteron dan kortikosteroid
  • Penyakit kelenjar adrenal, seperti hiperplasia adrenal kongenital dan tumor kelenjar adrenal
  • Penyakit kelenjar pituitari, seperti sindrom Cushing, gigantisme, dan prolaktinoma.

Penanganan Jerawat Hiperandrogen

Jerawat hiperandrogen tidaklah cukup diatasi dengan pembersih atau masker wajah seperti jerawat pada umumnya. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terapi hormonal kombinasi yang biasa ditemukan di kontrasepsi oral kombinasi dapat menjadi cara efektif dan aman untuk mengatasi jerawat hiperandrogen.

Namun, perlu diingat bahwa kontrasepsi oral kombinasi ada berbagai macam dengan isi yang berbeda-beda pula. Ada yang berisi progestin, Etinilestradiol, Levonorgestrel, Norgestimate, Desogestrel, Drospirenon, dan Siproteron asetat (CPA).

Terapi hormonal kombinasi yang ampuh mengatasi jerawat hiperandrogen adalah yang mengandung kombinasi Etinilestradiol dan Siproseton asetat (CPA).

Terapi hormonal dengan kombinasi tersebut berperan dalam mengurangi aktivitas kelenjar minyak (sebum) di kulit agar tidak memproduksi minyak berlebih, sehingga dapat mengurangi bahkan menyembuhkan jerawat hiperandrogen.

Namun, dibutuhkan waktu setidaknya 3 bulan untuk dapat melihat hasil yang signifikan, tentunya juga dengan pemakaian rutin sesuai dosis serta cara minum yang benar atas rekomendasi dokter disesuaikan kondisi pasien yang berbeda-beda.

Dampak Jerawat Hiperandrogen secara Fisik dan Psikis

Jerawat hiperandrogen tidak boleh dianggap sepele, karena kondisi ini biasanya juga diiringi oleh gejala hiperandrogen lainnya yang bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Secara fisik, dampak yang bisa timbul akibat hiperandrogen atau tingginya kadar hormon androgen adalah:

  • Jerawat yang parah
  • Hirsutisme
  • Kebotakan
  • Hidradenitis suppurativa
  • Menstruasi tidak teratur dan infertilitas
  • Pembesaran klitoris
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2

Sementara itu, dampak negatif hiperandrogen dari segi mental adalah menurunnya rasa percaya diri serta gangguan mood. Bahkan, sebagian wanita yang menderita kondisi ini juga bisa mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Masalah fisik dan psikis akibat jerawat hiperandrogen juga bisa berdampak pada kehidupan sosial penderitanya. Tidak sedikit penderita jerawat hiperandrogen yang mendapat ejekan dari temannya, merasa minder, sulit menjalin hubungan dengan orang baru, bahkan sampai menolak untuk bersosialisasi.

Jika tidak segera diatasi, beban mental ini dapat menumpuk dan menimbulkan depresi berat, bahkan sampai muncul keinginan untuk bunuh diri.

Jerawat hiperandrogen bisa timbul karena berbagai macam penyakit. Di samping keluhan jerawat itu sendiri, penyakit yang mendasari timbulnya jerawat ini juga perlu diatasi. Oleh sebab itu, keluhan ini perlu diperiksakan ke dokter.

Jika Anda mengalami jerawat membandel, terutama yang disertai dengan gejala hiperandrogen, seperti menstruasi tidak teratur dan rambut rontok, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar jerawat sekaligus penyebab yang mendasarinya bisa ditangani dengan tepat.

Alasan Pentingnya Memperhatikan Tanggal Kadaluwarsa Kosmetik

Tanggal kadaluarsa kosmetik sering kali luput dari perhatian. Padahal, menggunakan kosmetik yang sudah lewat tanggal kadaluarsa bisa menimbulkan masalah pada kulit, meskipun kosmetik tersebut terlihat masih layak pakai. 

Tak hanya makanan, kosmetik juga memiliki tanggal kadaluarsa pemakaian yang tercetak pada kemasannya. Namun, karena alasan baru dipakai sedikit dan umumnya tahan lama, banyak wanita yang sering kali tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa dari produk kosmetik yang digunakannya.

Padahal, jika sudah melewati tanggal kadaluarsanya, produk kecantikan tersebut tidak lagi aman digunakan.

Bahaya Kosmetik Kadaluarsa

Selain efeknya yang tidak lagi maksimal, penggunaan kosmetik kadaluarsa juga tidak baik bagi kesehatan kulit.

Kosmetik yang telah kadaluarsa umumnya sudah mengandung banyak bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:

  • Jerawat
  • Ruam kulit
  • Infeksi kulit dan mata
  • Bintitan

Oleh karena itu, jangan menggunakan produk kosmetik yang sudah melewati tanggal kadaluarsa, terutama produk yang digunakan di mata, karena bisa menimbulkan bahaya bagi area mata yang sensitif.

Beberapa Hal yang Dapat Merusak Kosmetik

Selain tanggal kadaluarsa kosmetik yang sudah lewat, ada beberapa faktor yang bisa membuat kosmetik mudah rusak, di antaranya:

Segel telah terbuka

Kosmetik yang masih tersegel dengan baik dan disimpan dalam suhu ruangan bisa awet selama beberapa tahun.

Namun, begitu segel produk dibuka dan kosmetik terpapar udara luar, bahan atau kandungan di dalam kosmetik bisa mengalami proses oksidasi sehingga kualitasnya akan berkurang seiring waktu.

Lokasi penyimpanan buruk

Jika disimpan di tempat yang panas dan lembap, misalnya kamar mandi, produk kosmetik bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur dan ragi. Oleh karena itu, simpan kosmetik di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung.

Kontaminasi bakteri melalui tangan

Menyentuh kosmetik atau mencelupkan jari langsung ke dalam produk kosmetik, dapat membuat mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan ragi, berpindah dari tangan ke kosmetik.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan berbagai jenis kosmetik yang dimiliki.

Saat yang Tepat untuk Membuang Kosmetik Kadaluarsa

Tidak semua kosmetik mencantumkan tanggal kadaluarsa. Berikut ini adalah panduan untuk menentukan apakah produk kosmetik masih layak digunakan atau tidak:

1. Maskara

Produk kosmetik ini sebaiknya dibuang setelah digunakan selama 4–6 bulan atau ketika sudah mulai berbau dan menggumpal. Jika disimpan terlalu lama, kosmetik ini bisa menyebabkan infeksi mata, seperti bintitan atau konjungtivitis, saat digunakan.

Agar bakteri tidak masuk ke dalam tabung maskara, tutup rapat-rapat setelah digunakan serta hindari memainkan stik maskara. Selain itu, segera buang maskara yang sudah mengering dan jangan menambahkan air biasa ke dalam tabung maskara untuk mengencerkannya.

2. Lipstik 

Ganti lipstik setiap 6–8 bulan sekali atau jika sudah lengket, berbau, dan tidak lagi menempel di bibir. Lipstik mudah terekspos bakteri karena bersentuhan langsung dengan bibir yang mengandung banyak bakteri.

3. Eyeliner

Segera ganti eyeliner cair bila kemasannya sudah dibuka 6 bulan lalu, sedangkan eyeliner dalam bentuk pensil bisa terus digunakan jika dipertajam dan dibersihkan dengan tisu beralkohol secara teratur agar tidak kering.

4. Foundation

Foundation berbentuk cair dan krim dapat bertahan hingga sekitar 1 tahun, jika dijauhkan dari udara panas dan sinar matahari langsung. Namun, Anda tetap perlu mengganti foundation ketika produk kosmetik ini mulai mengental, menggumpal, atau berbau.

5. Concealer

Rata-rata tanggal kadaluarsa concealer adalah 1 tahun, apabila ditutup dengan erat. Jika Anda menggunakan concealer stick, segera buang bila sudah rusak atau patah. Sementara itu, concealer cair tidak dapat digunakan bila sudah berbau dan tampak berminyak.

6. Blush dan eye shadow

Blush dan eye shadow berbentuk krim dapat bertahan hingga 1 tahun, sedangkan yang berbentuk padat sekitar 2 tahun. Namun, jika blush dan eye shadow padat mulai rusak sebelum 2 tahun, segera buang produk tersebut.

Begitu juga halnya dengan eye shadow dan blush dalam bentuk krim. Anda sebaiknya tidak lagi menggunakan produk ini jika sudah mengental dan berbau.

Untuk memperpanjang usia simpan produk kosmetik ini, Anda disarankan untuk mengencangkan penutup, menjauhkan produk dari panas dan sinar matahari langsung, serta menyimpannya di tempat yang kering.

7. Bedak

Bedak umumnya bisa digunakan hingga 2 tahun. Jamur dan bakteri tidak tumbuh pada produk kosmetik dengan kandungan air yang rendah ini. Namun, jika bedak mengandung SPF, segera ganti setelah 6 bulan pemakaian atau jika berbau.

Tips Menggunakan Kosmetik

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat menggunakan produk kosmetik jenis apa pun:

  • Membaca label, mengikuti petunjuk penggunaan, dan memperhatikan semua peringatan pada kemasan kosmetik
  • Mencuci tangan sebelum menggunakan kosmetik
  • Menghindari berbagi kosmetik dengan orang lain
  • Menjaga wadah kosmetik tetap bersih, menutup rapat wadah saat tidak digunakan, dan menjauhkan wadah dari suhu ekstrem
  • Membuang kosmetik yang sudah berubah warna, tekstur, atau bau
  • Menggunakan kosmetik semprot atau aerosol di ruangan dengan ventilasi baik

Jika disimpan dengan baik dan benar, kosmetik bisa aman digunakan hingga tanggal kadaluarsanya. Meski demikian, Anda perlu memperhatikan kembali tanggal kadaluarsa kosmetik saat hendak menggunakannya, untuk mencegah masalah pada kulit.

Jika Anda mengalami gejala iritasi kulit, kulit gatal dan bengkak, kemerahan, atau mata gatal dan bengkak setelah menggunakan produk kosmetik tertentu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Prediksi Master Jason

Tabel Shio 2025

Tabel Shio 2025

shio 2025

Tabel Shio 2025

4 Penyebab Jerawat di Dagu dan Cara Mengatasinya

Munculnya jerawat di dagu kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan terkadang sangat mengganggu. Penyebab jerawat di dagu pun beragam, mulai dari kondisi wajah yang kotor hingga stres. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan dengan mudah.

Jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut di kulit tersumbat oleh sel kulit mati, bakteri, atau minyak. Jerawat umumnya bisa muncul di mana saja, termasuk dagu.

Jerawat di dagu pun bisa mengganggu penampilan dan menurunkan percaya diri. Nah, bila ingin terbebas dari jerawat di dagu, Anda perlu mengetahui penyebabnya lebih dulu agar jerawat bisa diatasi secara optimal.

Berbagai Penyebab Jerawat di Dagu

Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya jerawat di dagu yang perlu Anda ketahui:

1. Kondisi kulit wajah yang kotor

Penyebab jerawat di dagu yang paling umum adalah kulit wajah yang kotor. Saat kebersihan kulit wajah tidak terjaga dengan baik, pori-pori dapat tersumbat oleh minyak dan sisa kotoran yang menempel di wajah. Kondisi ini dapat menimbulkan jerawat pada wajah dan salah satunya di area dagu.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di dagu. Kondisi ini dipicu oleh peningkatan kadar hormon androgen, misalnya ketika pubertas atau saat akan menstruasi.

Akibatnya, kelenjar minyak akan menghasilkan minyak berlebih. Hal ini kemudian membuat pori-pori di kulit wajah tersumbat dan menimbulkan jerawat, termasuk di area dahi, hidung, dan dagu.

Selain itu, penderita polycystic ovary syndrome (PCOS) pun lebih rentan mengalami jerawat di dagu, akibat ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

3. Rambut yang tumbuh ke dalam

Penyebab jerawat di dagu lainnya adalah rambut tumbuh ke dalam. Pada pria, kebiasaan sering mencukur jenggot dengan cara yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko rambut di dagu tumbuh ke dalam kulit. Hal ini dapat memicu peradangan yang akhirnya menimbulkan benjolan seperti jerawat.

4. Stres berlebihan

Stres berlebihan juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di dagu. Bahkan, sebuah penelitian menunjukan bahwa stres dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah timbul.

Oleh karena itu, Anda bisa mencoba teknik relaksasi sederhana untuk mengurangi stres dan mencukupi waktu istirahat agar tidak muncul jerawat di dagu.

Cara Mengatasi dan Mencegah Jerawat di Dagu

Jerawat karena iritasi ringan sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, Anda juga dapat melakukan beberapa hal di bawah ini agar jerawat lebih cepat hilang, yaitu:

Rutin membersihkan wajah

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi jerawat di dagu adalah menjaga kebersihan wajah. Caranya mudah, yaitu dengan mencuci muka 2 kali sehari menggunakan pembersih wajah berbahan ringan.

Pilihlah produk pembersih wajah untuk kulit berjerawat serta yang memiliki tingkat pH seimbang dengan kulit wajah, yaitu sekitar 5,0 – 5,5. Dengan memilih produk pembersih wajah yang tepat, hal ini akan membuat kulit wajah terhindar dari jerawat tanpa membuatnya menjadi kering serta tetap lembut dan kenyal.

Pilih yang mengandung bahan alami khusus untuk mengatasu masalah jerawat. Salah satu nya adalah neem. Neem merupakan tanaman daun yang berasal dari India. Tanaman ini telah terbukti secara klinis dapat membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi peradangan pada jerawat, serta mengurangi minyak berlebih.

Hindari memencet jerawat

Adanya jerawat di dagu terkadang membuat Anda ingin memencetnya, tetapi hindari memencet atau memegang jerawat, ya. Kebiasaan tersebut justru dapat menyebabkan jerawat terinfeksi, lebih lama sembuh, dan menimbulkan bekas jerawat.

Kompres jerawat

Untuk mengurangi peradangan atau jerawat yang tampak kemerahan dan terasa nyeri, Anda dapat mengompres jerawat di dagu menggunakan kompres dingin. Caranya, bungkus es batu dengan kain yang lembut dan bersih, lalu gunakan untuk mengompres jerawat selama 5 menit.

Gunakan masker wajah untuk kulit jerawat

Mengoleskan masker wajah berbahan alami juga bisa digunakan untuk mengatasi jerawat di dagu.

Salah satu bahan alami yang bisa dipilih adalah neem. Masker yang mengandung neem efektif dalam mengatasi jerawat, termasuk jerawat di dagu. Kandungan tersebut berperan sebagai antibakteri yang dapat membantu menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat di dagu.

Agar lebih praktis, Anda bisa menggunakan produk masker wajah untuk kulit berjerawat yang siap pakai berbahan ekstrak daun neem yang dikombinasikan dengan kunyit. Kombinasi kedua bahan alami ini telah teruji ampuh dalam mengurangi peradangan dan produksi minyak berlebih di wajah yang dapat menyebabkan jerawat.

Gunakan masker secara rutin 1-2 kali dalam 1 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal berupa wajah bersih sehat bebas jerawat.

Oleskan obat jerawat 

Jerawat di dagu juga bisa diatasi dengan cara mengoleskan krim yang mengandung benzoil peroksida atau retinoid. Namun, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Selain beragam langkah untuk mengatasi jerawat di dagu, pastikan pula Anda mengonsumsi air putih yang cukup agar wajah tetap terhidrasi dan terjaga kelembapannya. Anda pun perlu memakai tabir surya setiap kali hendak beraktivitas di luar rumah.

Apabila berbagai penyebab jerawat di dagu telah Anda hindari tetapi jerawat tetap muncul, bahkan juga muncul di area tubuh lainnya, cobalah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

TERSEDIA JUGA:

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

bandar togel