6 Cara Memerahkan Bibir secara Alami

Memerahkan bibir secara alami bisa menjadi solusi untuk menghilangkan bibir yang terlihat kusam dan gelap, yang mana kondisi ini bisa mengganggu penampilan, bahkan menurunkan kepercayaan diri. Tidak hanya dengan eksfoliasi bibir, menjaga bibir tetap lembap juga penting untuk membuat bibir tampak merah alami.

Setiap orang memiliki warna bibir yang berbeda-beda. Namun, warna bibir yang kemerahan dianggap sebagai warna bibir yang paling ideal. Kondisi inilah yang membuat beberapa orang mencari cara memerahkan bibir secara alami.

Beragam Cara Memerahkan Bibir secara Alami

Bibir kusam dan gelap bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan merokok hingga terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Untuk mengatasinya, ada berbagai cara memerahkan bibir secara alami yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Lakukan eksfoliasi bibir

Eksfoliasi dengan membuang kulit bibir yang terkelupas bisa dilakukan untuk memerahkan bibir secara alami. Caranya adalah dengan mengoleskan sedikit gula atau setetes madu pada bibir, kemudian gosok secara perlahan. Setelah itu, keringkan bibir dengan handuk atau kain bersih dan oleskan pelembap bibir.

Meski cukup efektif, jangan lakukan eksfoliasi lebih dari 2 kali dalam seminggu untuk mencegah bibir mengalami iritasi.

2. Hindari kebiasaan menggigit bibir

Sebagian orang kerap menggigit bibirnya untuk memerahkan bibir. Padahal, kebiasaan tersebut justru bisa membuat bibir pecah-pecah, terluka, bahkan berdarah. Oleh karena itu, sebagai cara memerahkan bibir secara alami, hindari kebiasaan menggigit bibir.

3. Hentikan kebiasaan merokok

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit, termasuk bibir. Merokok juga dapat menyebabkan bibir menjadi hitam sebab akan meningkatkan produksi zat melanin atau pewarna kulit pada bibir.

Oleh karena itu, untuk memerahkan bibir secara alami dan tentunya mendapatkan tubuh yang sehat, hentikan kebiasaan merokok mulai dari sekarang juga.

4. Minum banyak air putih

Cara lain untuk memerahkan bibir secara alami adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, yaitu dengan minum air putih setidaknya 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya. Dengan demikian, bibir pun menjadi merah merona, sehat, dan tidak kering.

5. Lindungi bibir dari paparan sinar matahari

Perubahan warna pada bibir juga bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari. Untuk menghindarinya, sekaligus sebagai cara memerahkan bibir secara alami, Anda bisa menggunakan pelembap bibir dengan kandungan minimal SPF 15 atau lebih.

6. Pastikan bibir tetap lembap

Agar bibir tetap lembap, pulaskan pelembap bibir atau lip balm sehingga bibir tidak kering, bersisik, dan pecah-pecah.

Untuk mendapatkan bibir yang lembap sekaligus sebagai cara memerahkan bibir secara alami, Anda bisa menggunakan pelembap bibir alami, seperti minyak kelapa, cocoa butter, dan petroleum jelly, sehingga bibir tetap lembap sepanjang hari.

Beberapa cara di atas bisa menjadi pilihan bila Anda ingin memerahkan bibir secara alami tanpa menggunakan kosmetik yang mengandung bahan-bahan kimia. Namun, jika tidak juga membuahkan hasil atau Anda menginginkan hasil yang lebih cepat, konsultasikanlah dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai.

7 Cara Menghilangkan Bibir Hitam agar Makin Percaya Diri

Cara menghilangkan bibir hitam bisa dilakukan dengan mengubah kebiasaan buruk yang mungkin tidak disadari. Selain itu ada banyak cara mudah dan praktis lainnya yang bisa membuat bibir menjadi cerah dan sehat.

Salah satu cara menghilangkan bibir hitam dalam waktu yang singkat dan paling mudah adalah mengoleskan lipstik berwarna merah atau pink ke bibir. Namun, cara ini hanya bersifat sementara karena lipstik bisa hilang dan bibir menjadi terlihat hitam kembali.

Berbagai Cara Menghilangkan Bibir Hitam dan Mencegahnya

Selain menggunakan lipstik, berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan bibir hitam sekaligus cara mencegahnya:

1. Kurangi konsumsi minuman berkafein

Perubahan warna bibir menjadi lebih gelap bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya yang mungkin tidak disangka-sangka adalah sering mengonsumsi minuman panas mengandung kafein, seperti kopi atau teh. Mengurangi frekuensi konsumsi minuman tersebut bisa menghilangkan warna gelap atau hitam di bibir.

Lebih baik perbanyak konsumsi air putih. Dengan mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari, kelembapan bibir tetap terjaga sehingga masalah bibir kering dan bibir menghitam bisa diminimalkan.

2. Hindari menggigit dan menjilat bibir

Kebiasaan menggigit dan menjilat bibir terlalu sering juga bisa membuat bibir menjadi berwarna gelap. Oleh karena itu, hilangkanlah kebiasaan buruk ini untuk membuat bibir kembali ke warna semula.

3. Jangan merokok

Tidak hanya menyebabkan munculnya garis-garis kerutan pada area sekitar bibir saja, merokok juga bisa menyebabkan warna bibir menjadi hitam. Hal ini karena panas dari rokok berpotensi membakar kulit bibir. Akibatnya, bibir terluka dan timbul pigmentasi kulit. Inilah yang menyebabkan perokok memiliki warna bibir yang hitam.

4. Lindungi bibir dari sinar matahari

Terlalu sering terpapar sinar matahari ternyata juga berpotensi membuat warna bibir menjadi lebih gelap. Sinar matahari mampu membakar dan membuat bibir menjadi kering, sehingga menjadikannya terlihat lebih gelap.

Untuk mengurangi hal tersebut, tidak ada salahnya mencoba cara menghilangkan bibir hitam dengan rajin mengoleskan tabir surya di bibir. Tabir surya bisa didapatkan dari penggunaan lip balm yang memiliki SPF 30 atau lebih.

5. Periksa kandungan lipstik yang dipakai

Saat membeli lipstik, perhatikan kandungan lipstik yang tertera di label kemasan. Anda disarankan untuk menghindari penggunaan lipstik yang mengandung isopalmityl diglyceryl sebacatericinoleic acid, asam lemak dipentaerythritol, dan tar batubara.

Kandungan-kandungan tersebut bisa saja menimbulkan terjadinya reaksi alergi pada bibir yang bisa menyebabkan bibir menjadi hitam.

6. Pijat bibir

Selain menghindari kebiasaan di atas, cara menghilangkan bibir hitam yang ampuh lainnya adalah dengan memijat bibir. Memijat bibir bisa meningkatkan aliran darah ke daerah tersebut sehingga membuat warnanya cerah. Agar lebih efektif, Anda disarankan memakai minyak almon atau es batu saat memijat.

7. Hilangkan sel kulit mati pada bibir

Untuk menghilangkan warna hitam atau gelap di bibir, Anda bisa mengelupas sel kulit mati di bibir menggunakan bahan alami. Caranya, campurkan gula dan madu kemudian oleskan ke bibir secara merata dan gosok bibir perlahan-lahan dengan gerakan melingkar.

Cara tersebut mampu merangsang produksi kolagen baru pada bibir sekaligus memperlambat proses penuaan pada bibir, sehingga bibir terlihat lebih cerah.

Cara menghilangkan bibir hitam di atas bisa Anda coba untuk mendapatkan warna bibir yang lebih cerah. Jika Anda memiliki kebiasaan yang dapat menjadi  penyebab bibir hitam, sebaiknya segera hentikan kebiasaan buruk tersebut, agar bibir dapat kembali ke warna asal.

Bila berbagai cara tersebut sudah dilakukan tetapi bibir hitam tak kunjung hilang, Anda bisa berkonsultasi ke dokter. Konsultasi bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat Bersama Dokter agar Anda mendapatkan cara menghilangkan bibir hitam yang sesuai.

6 Cara Mencegah Bibir Kering

Cara mencegah bibir kering tidak hanya dengan penggunaan pelembap bibir, tetapi juga melalui kebiasaan sehari-hari seperti minum air putih secara rutin. Dengan begitu, kelembapan bibir tetap terjaga dan keluhan bibir kering bisa terhindari.

Kulit di bibir cenderung lebih tipis dan sensitif dibandingkan bagian tubuh lain, karena tidak memiliki kelenjar minyak. Hal ini membuat bibir lebih mudah kering dan pecah-pecah. Namun, bibir kering bisa dihindari dengan langkah pencegahan yang tepat.

Cara Mencegah Bibir Kering

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah bibir kering yang dapat Anda lakukan:

1. Mengoleskan pelembap bibir

Pelembap bibir (lip balm) dapat mempertahankan kelembapan bibir, sehingga bibir tidak mudah kering. Anda disarankan untuk mengoleskan pelembap bibir sebelum menggunakan lipstik, sebelum pergi ke luar rumah, saat akan tidur, atau setiap bibir terasa mulai kering.

Pilihan pelembap bibir di pasaran ada beragam, tetapi sebaiknya hindari produk pelembap yang mengandung perasa, parfum, mentol, atau asam salisilat bila bibir Anda sensitif atau mudah pecah-pecah.

Anda bisa menggunakan pelembap bibir yang mengandung petroleum jelly, ceramide, shea butter, atau minyak biji jarak.

2. Menggunakan tabir surya bibir

Selain dapat melembapkan, pastikan pula pelembap bibir yang digunakan mengandung tabir surya dengan SPF minimal 30 agar bibir terlindungi dari paparan sinar matahari. Ini penting untuk diperhatikan karena paparan sinar matahari langsung bisa membuat bibir cepat kering.

3. Minum air putih yang cukup

Untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah, Anda harus mengonsumsi air putih yang cukup. Biasakan untuk minum air putih minimal 8 gelas setiap hari agar tubuh terhidrasi dengan baik dan kelembapan bibir terjaga.

Cara mengukur apakah tubuh Anda terhidrasi dengan baik atau tidak adalah dengan melihat warna urine. Jika warnanya terlihat kuning muda atau nyaris bening, berarti kebutuhan cairan tubuh Anda telah tercukupi.

4. Menghentikan kebiasaan menjilat bibir

Kebiasaan menjilat bibir tidak membuat bibir menjadi lembap, tetapi justru membuatnya kering. Pasalnya, air liur yang digunakan untuk membasahi bibir dapat menghilangkan kelembapan dari kulit bibir sehingga bibir lebih mudah kering.

5. Menggunakan humidifier

Menjaga kelembapan udara di dalam ruangan dengan humidifier bisa menjaga kelembapan kulit bibir, terutama jika Anda memiliki kebiasaan mengorok saat tidur. Hal ini karena bernapas melalui mulut juga bisa membuat bibir lebih cepat kering.

6. Menghindari zat pemicu iritasi dan alergi

Sama halnya ketika memilih pelembap bibirAnda juga harus teliti saat membeli kosmetik bibir. Hindari kandungan dalam kosmetik bibir yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi, seperti paraben, parfum, camphor, dan mentol.

Begitu pula dengan makanan pedas atau mengandung banyak garam. Hindari makanan ini karena dapat mengiritasi permukaan bibir atau menghilangkan kelembapan alami bibir.

Cara mencegah bibir kering di atas bisa membuat bibir terlihat lebih lembap dan sehat. Namun, bibir kering sebenarnya kondisi yang normal bila hanya terjadi sesekali.

Anda tidak perlu terlalu khawatir jika bibir terasa sangat kering. Bisa jadi ini akibat cuaca dan kondisi udara yang dingin atau kering, bisa juga karena pengaruh obat-obatan tertentu, misalnya isotretinoin yang umum dipakai untuk mengobati jerawat.

Jika bibir Anda sedang kering dan pecah-pecah, jangan tergoda untuk mengelupasnya. Kebiasaan ini akan membuat keluhan bibir kering bertambah parah dan proses penyembuhannya menjadi lebih lama.

Bila keluhan bibir kering kerap terjadi dan cara mencegah bibir kering di atas tidak efektif, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Penyebab Kantung Mata dan Cara Mengatasinya

Kantung mata umumnya terjadi seiring bertambahnya usia. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, namun kantung mata dapat mengganggu penampilan karena membuat wajah terlihat lelah dan lebih tua.

Kantung mata terjadi karena adanya penumpukan cairan yang diakibatkan melemahnya jaringan di sekitar mata, termasuk otot penopang kelopak mata.

Memahami Penyebab Kantung Mata

Salah satu penyebab paling umum terjadinya kantung mata adalah kurang tidur. Hal ini karena kurang tidur cenderung menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit tipis mata melebar dan menciptakan warna gelap. Pembuluh darah yang melebar ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar mata, sehingga terbentuk kantung mata.

Selain kurang tidur, hal-hal yang juga dapat menjadi penyebab terjadinya kantung mata adalah sebagai berikut:

  • Alergi
    Pada rinitis alergi, terjadi peradangan di hidung oleh karena reaksi alergi. Gejala yang timbul meliputi bersin-bersin dan mata berair, dapat diiringi dengan timbulnya kantung mata dan lingkaran hitam di bawah mata.
  • Penuaan
    Penuaan dapat menyebabkan munculnya kantung mata karena seiring bertambahnya usia, otot dan struktur jaringan di sekitar mata melemah. Kulit juga akan mulai mengendur dan cairan akan mulai berkumpul di bagian bawah mata. Selain itu, lemak yang berada di sekitar mata juga akan bergerak ke daerah sekitar bawah mata sehingga terlihat bengkak atau membentuk kantung mata.
  • Pola makan yang tidak baik
    Kekurangan cairan dan rendahnya asupan protein tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan, tapi juga dapat memengaruhi area bawah mata Anda.
  • Stres
    Stres dapat menyebabkan kulit dan jaringan tubuh menjadi lemah, hal ini juga dapat terjadi pada jaringan kulit di sekitar mata. Ketika jaringan kulit di sekitar mata melemah, maka kantung mata dapat terbentuk karena penumpukan cairan.

Kantung mata dan lingkaran hitam pada mata juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, terlalu banyak mengonsumsi kafein dan alkohol,

Beragam Cara Mengatasi Kantung Mata

Timbulnya kantung mata dapat dicegah di antaranya dengan tidur sekitar 8 jam sehari. Anda juga disarankan untuk minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas sehari. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein dan kadar alkohol tinggi. Jika alergi merupakan penyebab kantung mata, maka sedapat mungkin hindari faktor pencetus alergi tersebut.

Jika Anda telah melakukan hal tersebut dan kantung mata masih tetap ada, atasi masalah kantung mata dengan melakukan hal-hal berikut ini.

  • Kompres mata selama 10 hingga 15 menit dengan air dingin atau es batu yang dibalut kain. Kompres mata dengan mentimun atau wortel dingin yang sudah dilapisi kain, atau kantung teh hijau yang sudah didinginkan juga dapat membantu.
  • Mulailah untuk menjaga pola makan dan asupan gizi Anda, cukupi asupan vitamin dan mineral agar kebutuhan gizi Anda tercukupi.
  • Hindari penggunaan garam berlebihan pada makanan Anda. Dengan mengurangi asupan garam, penumpukan cairan pada tubuh dapat diminimalkan.
  • Beberapa perawatan untuk mengurangi kerutan pada wajah dapat membantu mengurangi kantung mata. Prosedur yang dapat dilakukan, misalnya suntikan fillerpeeling wajah, hingga laser resurfacing.
  • Selain perawatan dari dokter kecantikan, mengurangi kantung mata dapat dilakukan melalui prosedur operasi yang dinamakan blepharoplasty atau operasi kelopak mata. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk usia di atas 35 tahun.

Namun, sebelum melakukan prosedur apa pun untuk mengatasi kantung mata, sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai risiko, prosedur, dan efek samping operasi kelopak mata, serta riwayat kesehatan Anda.

Lakukan upaya mencegah kantung mata dengan gaya hidup sehat. Untuk mengatasi kantung mata yang sudah telanjur muncul, coba lakukan beberapa saran di atas. Konsultasi ke dokter jika kantung mata dirasa sangat mengganggu dan perlu tindakan penanganan lebih lanjut.

Manfaat Sperma untuk Wajah, Ini Faktanya

Manfaat sperma untuk wajah dipercaya bisa mengatasi jerawat dan tanda-tanda penuaan dini, seperti keriput dan garis halus. Padahal, manfaat sperma untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah belum terbukti efektif, bahkan bisa menyebabkan efek samping.

Banyaknya klaim mengenai manfaat sperma untuk wajah memicu timbulnya pertanyaan mengenai kebenaran akan adanya khasiat sperma untuk kulit. Pada akhirnya, sebagian orang penasaran dan ingin mencoba mengoleskan sperma pada kulit wajahnya.

Nah, daripada hanya menduga dan mengikuti tren yang ada, sebaiknya Anda ketahui dulu fakta di balik manfaat sperma untuk wajah sebelum memutuskan untuk menggunakannya sebagai perawatan kulit.

Fakta mengenai Manfaat Sperma untuk Wajah

Cairan sperma atau air mani mengandung banyak zat kimia, antara lain:

  • Protein dan asam amino
  • Vitamin C
  • Kalsium
  • Fruktosa dan glukosa
  • Natrium
  • Kalium
  • Magnesium
  • Urea
  • Zinc

Di dalam air mani, terdapat banyak sperma yang terkandung beragam enzim dan antioksidan, seperti superoxide dismutase (SOD), glutathione, spermine, protease, dan kallikrein.

Berkat berbagai kandungannya tersebut, sperma dianggap bisa membantu menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah. Kandungan spermine misalnya, memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan yang diyakini dapat mengangkat sel kulit mati pada kulit, sehingga noda bekas jerawat dan flek hitam dapat pudar.

Senyawa zinc pada sperma juga diketahui bisa mengatasi kemerahan kulit (redness). Selain itu, vitamin C, spermine, zinc, dan senyawa lainnya pada sperma diyakini dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas, meningkatkan produksi kolagen, dan memperbaiki jaringan kulit. Dengan begitu, tampilan garis halus dapat memudar dan masalah penuaan teratasi.

Namun, manfaat sperma untuk wajah hingga saat ini belum terbukti efektivitas dan keamanannya. Terlepas dari manfaat tersebut, penting untuk diingat bahwa fungsi sperma itu sendiri adalah untuk membuahi sel telur agar terjadi kehamilan.

Risiko Penggunaan Sperma untuk Kulit Wajah

Kesimpulannya, manfaat sperma untuk wajah belum terbukti efektif. Alih-alih mendapatkan kulit yang sehat, penggunaan sperma pada wajah dan kulit berisiko memicu reaksi alergi yang ditandai dengan kulit kemerahan, perih, gatal, bentol-bentol, dan bengkak.

Tidak hanya itu, penggunaan sperma pada kulit dan wajah berisiko tinggi menyebabkan penyakit menular seksual, seperti HIV, hepatitits B, sifilis, dan gonore. Sperma yang terinfeksi HPV juga bisa berisiko menyebabkan kutil pada wajah.

Untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut, Anda dianjurkan untuk tidak menggunakan sperma pada wajah serta menghindari perilaku seksual yang berisiko, seperti sering berganti pasangan seksual.

Daripada mencoba menggunakan sperma untuk wajah yang tidak aman dan belum terbukti efektif, Anda sebaiknya merawat kulit wajah dengan menggunakan produk skincare yang sudah terbukti aman untuk kulit dan sesuai dengan jenis kulit.

Manfaat sperma untuk wajah merupakan salah satu mitos tentang kulit yang jangan Anda percaya lagi. Bila Anda mendapatkan informasi tentang kesehatan kulit dan ingin memastikan kebenarannya, tanyakan saja langsung dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Konsultasi ini dapat dilakukan kapan pun, tanpa perlu keluar rumah.

Fakta di Balik Mitos Seputar Pemutih Kulit

Ada banyak mitos seputar pemutih kulit yang masih beredar dan dipercaya  oleh banyak orang hingga saat ini. Padahal, mitos tersebut belum tentu benar dan justru bisa membuat orang-orang keliru dalam menggunakan produk pemutih kulit.

Kulit putih dan bersih merupakan dambaan hampir setiap orang. Tak hanya membuat penampilan semakin menarik, kulit putih juga bisa meningkatkan rasa percaya diri. Berbagai jenis produk pemutih kulit pun kini banyak beredar di pasaran dan dapat Anda peroleh dengan mudah.

Namun, sebelum menggunakan produk pemutih kulit, ada baiknya Anda mengetahui mitos dan fakta seputar pemutih kulit terlebih dahulu. Hal ini karena mitos yang beredar sering kali salah dan menyebabkan pemutih kulit tidak digunakan dengan tepat.

Berbagai Mitos Seputar Pemutih Kulit dan Fakta di Baliknya

Berikut ini adalah beberapa mitos tentang pemutih kulit dan fakta yang ada di baliknya:

1. Pemutih kulit aman dipakai saat sedang beraktivitas di luar ruangan

Pernyataan ini belum tentu benar, sebab sebagian produk pemutih kulit biasanya mengandung zat aktif, seperti AHA dan asam kojic, yang bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit dan kulit menjadi sensitif  apabila terpapar sinar matahari.

Oleh karena itu, Anda tetap perlu menggunakan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 saat sedang menggunakan pemutih kulit dan beraktivitas di siang hari.

Tabir surya dapat melindungi kulit dari paparan radiasi sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Bila memungkinkan, gunakan juga pelindung lainnya, seperti topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan payung, saat beraktivitas di luar ruangan.

2. Produk pemutih kulit yang mahal pasti lebih bagus

Ini adalah mitos belaka. Produk pemutih kulit yang lebih mahal belum tentu selalu lebih baik daripada produk yang lebih murah. Hal ini karena pada dasarnya, kandungan setiap produk pemutih kulit hampir sama.

Pemutih kulit yang dijual di toko biasa bisa jadi lebih efektif daripada krim pemutih kulit yang dijual di toko-toko ternama. Hal ini tergantung pada cocok atau tidaknya jenis kulit pengguna dengan produk tersebut.

3. Semakin banyak jenis kandungan pemutih kulit yang dipakai, akan semakin baik

Hal ini tidak selalu benar. Beberapa zat dalam produk pemutih kulit justru tidak dapat bekerja dengan efektif atau malah berisiko menyebabkan iritasi kulit saat digunakan bersamaan.

Contohnya adalah mengombinasikan produk perawatan wajah yang mengandung retinoid dan AHA. Kedua zat ini memiliki manfaat yang serupa, yaitu membuat kulit tampak lebih cerah. Namun, menggunakannya secara bersamaan dapat membuat kulit mudah kering dan iritasi.

Bila Anda tetap ingin memasukkan produk dengan kandungan tersebut ke dalam rutinitas perawatan wajah, sebaiknya gunakan secara bergantian setiap harinya dan hentikan bila muncul masalah pada kulit, seperti iritasi atau kemerahan.

4. Kulit menjadi lebih putih dengan cepat adalah hal yang baik

Mitos ini tidak benar, sebab Anda justru perlu berhati-hati dengan produk yang mengklaim bisa memutihkan kulit dengan sangat cepat.

Pemutih kulit yang memberikan hasil cepat bisa saja mengandung suatu zat dengan kadar yang terlalu tinggi atau justru mengandung zat berbahaya, seperti merkuri.

Biasanya, beberapa bahan yang mampu mencerahkan kulit, seperti asam kojic dan akar licorice mulai menunjukkan hasil setelah 2–4 minggu pemakaian.

5. Hidrokinon aman digunakan

Hidrokinon merupakan salah satu zat pemutih kulit yang bekerja dengan cara menghambat produksi melanin. Namun faktanya, bahan ini dapat menimbulkan efek samping berbahaya, mulai dari hiperpigmentasi, iritasi kulit, kanker kulit, hingga kerusakan ginjal.

Efek samping ini merupakan alasan mengapa hidrokinon tidak diperbolehkan untuk ditambahkan di dalam produk pemutih kulit yang dijual bebas dan hanya boleh digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter.

6. Semakin banyak digunakan, kulit akan semakin putih

Pernyataan ini belum tentu benar. Oleh karena itu, pastikan Anda membaca terlebih dahulu kandungan dan petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter terkait komposisi, cara penggunaan, risiko, dan aturan untuk menghentikan penggunaan produk tersebut.

7. Kulit putih identik dengan wanita cantik

Tidak sedikit orang yang masih merasa bahwa penampilannya akan lebih menarik bila memiliki kulit putih. Bahkan, anggapan ini diperkuat oleh iklan beberapa produk pemutih kulit.

Padahal, kecantikan seseorang tidak hanya dilihat dari warna kulitnya saja. Tumbuhkan rasa percaya diri dengan apa yang Anda miliki. Dengan begitu, kecantikan akan terpacar dengan sendirinya.

Fakta mengenai mitos pemutih kulit di atas dapat membantu Anda agar tidak salah informasi dan tidak langsung percaya pada informasi yang tidak jelas kebenarannya. Agar lebih aman, konsultasikan ke dokter untuk menentukan jenis pemutih kulit yang cocok untuk kondisi kulit Anda.

Penggunaan Antibiotik untuk Jerawat dan Tips Mengatasinya

Antibiotik untuk jerawat umumnya digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi jerawat membandel yang disebabkan infeksi bakteri. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan instruksi dokter. Selain dengan menggunakan obat, ada banyak cara lain untuk mengatasi jerawat.

Wanita lebih rentan berjerawat daripada pria. Meski terlihat ringan, jerawat dapat menimbulkan dampak cukup serius secara psikologis, mulai dari penurunan rasa percaya diri hingga depresi

Jerawat biasanya disebabkan oleh penyumbatan folikel rambut oleh minyak dan sel kulit mati. Selain itu, beberapa hal lain juga dapat menyebabkan munculnya jerawat, yaitu produksi minyak berlebih, peningkatan aktivitas hormon, dan infeksi bakteri.

Cara Bakteri Memicu Munculnya Jerawat

Berjerawat atau tidak, normalnya memang terdapat bakteri pada permukaan kulit manusia. Namun, pada kondisi tertentu, jumlah bakteri di kulit bisa meningkat secara tiba-tiba, terutama pada remaja yang sedang memasuki masa pubertas dan wanita yang memasuki masa menstruasi atau sedang hamil.

Meningkatnya jumlah bakteri pada folikel rambut, terutama di bagian wajah, leher, dada, dan punggung, akan membuat tubuh memproduksi sel-sel untuk melawan infeksi. Kondisi ini akhirnya menyebabkan terjadinya peradangan berupa iritasi dan kemerahan pada kulit yang memicu munculnya jerawat.

Folikel rambut yang tersumbat bakteri pada akhirnya akan pecah dan menyebabkan peradangan semakin menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Penggunaan Antibiotik untuk Jerawat

Antibiotik kerap digunakan untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik mampu meredakan peradangan akibat kulit berjerawat dengan membunuh bakteri penyebab timbulnya jerawat.

Meski demikian, tidak semua jenis jerawat perlu diobati menggunakan antibiotik, karena pengobatan jerawat umumnya tergantung usia, tingkat keparahan jerawat, dan riwayat pengobatan jerawat sebelumnya. Antibiotik hanya digunakan untuk mengatasi jerawat yang berisiko meninggalkan bekas atau jerawat yang tergolong parah.

Antibiotik untuk jerawat ada yang berbentuk oles (topikal) dan ada juga yang langsung diminum (oral). Antibiotik topikal berfungsi untuk membunuh bakteri pada area kulit yang berjerawat, sedangkan antibiotik oral membunuh bakteri dari dalam pori-pori kulit secara keseluruhan.

Ada beberapa pilihan antibiotik yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi jerawat, yaitu:

  • Clindamycin berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri pada kulit berjerawat. Obat ini tersedia dalam bentuk obat oles dan obat minum.
  • Erythromycin digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi pada kulit dan mengatasi gangguan kulit jangka panjang.
  • Doxycycline merupakan antibiotik oral golongan tetracycline yang bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Obat ini dapat bekerja secara optimal jika diminum saat perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan bagi penderita sakit maag.

Penggunaan antibiotik untuk jerawat harus sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Hal ini dikarenakan penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau sembarangan bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik

Selain itu, ibu hamil hendaknya lebih berhati-hati, sebab sebagian antibiotik dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan dan janin, sehingga perlu dihindari.

Penggunaan antibiotik untuk jerawat mungkin akan digabungkan dengan obat oles yang mengandung retinoid atau benzoyl peroxide guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan menurunkan risiko terjadinya resistensi antibiotik.

Tips Mengatasi Jerawat

Untuk membantu mengatasi jerawat, Anda perlu memperhatikan dan merawat kebersihan kulit dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu Anda ikuti untuk mengatasi kulit berjerawat:

  • Bersihkan kulit menggunakan sabun yang bersifat ringan dan berbahan lembut. Hindari sabun yang banyak mengandung wewangian dan bersifat antiseptik karena dapat membuat kulit lebih kering, bahkan iritasi pada kulit yang sensitif.
  • Hindari melakukan scrubbing atau menggosok kulit secara berlebihan saat membersihkan kulit yang berjerawat.
  • Gunakan produk untuk kulit yang telah diuji secara dermatologis dan bersifat non-komedogenik, sehingga aman dan tidak menyumbat pori-pori kulit.
  • Hindari menyentuh, menggaruk, atau memecahkan jerawat sendiri, karena dapat menyebabkan infeksi semakin meluas dan menimbulkan bekas jerawat.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
  • Rutin membersihkan rambut dengan sampo, terutama jika Anda memiliki jenis rambut berminyak.
  • Bersihkan wajah sebelum tidur, terutama jika menggunakan make up.

Penggunaan antibiotik untuk jerawat sebaiknya disertai dengan langkah-langkah di atas agar jerawat yang mengganggu dapat segera teratasi. Namun, perlu Anda ingat pula bahwa penggunaan antibiotik harus mengikuti instruksi dan di bawah pengawasan dokter kulit agar pengobatan dapat efektif dan Anda terhindar dari risiko efek samping.

Jika Anda memiliki jerawat membandel dan berniat menggunakan antibiotik untuk jerawat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Anda bisa melakukannya melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi Anda.

Bahaya Mandi Malam, Kenali Mitos dan Faktanya

Bahaya mandi malam masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Soalnya, ada dugaan bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan masalah kesehatan, mulai dari rematik, penuaan dini, paru-paru basah, hingga asam urat. Lantas, apakah dugaan tersebut benar?

Tidak sedikit orang yang percaya bahwa mandi malam berbahaya untuk kesehatan. Padahal, anggapan ini belum tentu benar, karena penelitian mengenai bahaya mandi malam masih sangat terbatas. Meski begitu, mandi malam mungkin saja bisa menyebabkan masalah kesehatan pada sebagian orang atau kelompok usia tertentu.

Mitos Bahaya Mandi Malam dan Faktanya

Berikut ini adalah beberapa mitos seputar bahaya mandi malam beserta faktanya:

1. Menyebabkan rematik

Salah satu mitos bahaya mandi malam yang paling terkenal adalah bisa menyebabkan rematik. Namun, faktanya, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan rematik.

Rematik merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang bagian tubuhnya sendiri, seperti sendi, otot, tulang, dan berbagai organ tubuh lainnya.

Bagi sebagian penderita rematik, mandi malam dengan air dingin memang bisa memperburuk gejala yang muncul. Hal ini karena suhu air dan udara yang terlalu dingin bisa mengganggu kinerja saraf serta aliran cairan sinovial di sekitar sendi, sehingga sendi akan terasa nyeri dan kaku.

Sebaliknya, mandi malam dengan air hangat justru disarankan untuk penderita rematik karena dapat meredakan gejala yang muncul.

2. Menyebabkan penuaan dini

Banyak orang percaya bahwa mandi malam dapat menyebabkan gejala penuaan dini, seperti kerutan, bintik-bintik penuaan, dan kekeringan pada kulit. Padahal, faktanya tidak demikian. Berbagai gejala penuaan kulit tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Nah, salah satu faktor lingkungan yang bisa menyebabkan penuaan dini adalah paparan sinar UV matahari. Paparan sinar UV ini bisa merusak sel-sel kulit, sehingga dapat menimbulkan bintik-bintik penuaan pada kulit.

Selain itu, ada faktor gaya hidup yang juga berperan dalam penuaan kulit, misalnya kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur sebenarnya bermanfaat untuk memperbaiki sel kulit yang rusak.

Namun, kualitas tidur yang buruk atau tidak cukup tidur dapat menghalangi proses perbaikan kulit. Hal inilah yang bisa membuat kulit terlihat lebih tua, kering, dan tidak elastis.

3. Menyebabkan paru-paru basah

Paru-paru basah juga sering dikaitkan dengan bahaya mandi malam. Padahal, faktanya tidak demikian. Paru-paru basah atau dalam istilah medis disebut pneumonia merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Ketika bakteri, virus, atau jamur tersebut masuk ke paru-paru, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan menyebabkan infeksi. Hal inilah yang bisa menyebabkan adanya penumpukan cairan dan nanah pada paru-paru. Jadi, paru-paru basah tidak ada kaitannya dengan kebiasaan mandi malam, ya.

4. Menyebabkan asam urat

Mitos tentang bahaya mandi malam lainnya adalah bisa menyebabkan asam urat. Namun, faktanya, tidak ada penelitian yang menyebutkan kebenaran hal ini.

Asam urat sendiri adalah nyeri sendi yang disertai dengan rasa nyeri dan bengkak pada area persendian. Berdasarkan penelitian, hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan kristal asam urat pada sendi. Ada pun beberapa faktor risikonya meliputi makan makanan tinggi purin, minum minuman beralkohol, dan obesitas.

Nah, setelah mengetahui mitos bahaya mandi malam dan fakta di baliknya, Anda tidak perlu ragu lagi untuk melakukannya.

Namun, jika Anda memiliki riwayat rematik, sebaiknya gunakan air hangat saat melakukan mandi malam. Hal ini dapat meredakan gejala rematik, menurunkan tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, dan meredakan stres.

Bila Anda biasa mandi malam tetapi memiliki kondisi medis khusus, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda dapat membantu mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih baik terkait efek kebiasaan mandi malam sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

10 Manfaat Musik bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat musik dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, hingga emosional orang yang mendengarkannya. Perpaduan irama dan lirik dari musik tertentu bisa menenangkan pikiran dan tubuh secara keseluruhan.

Musik secara tidak langsung dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Ini bisa terlihat ketika mendengarkan musik dengan irama yang lirih dan lirik yang sedih, Anda pun bisa terbawa suasana dan menjadi ikut bersedih.

Begitu pula saat mendengarkan musik metal, Anda akan lebih terpacu dan merasa lebih bersemangat. Pengaruh inilah yang tanpa disadari membawa manfaat musik bagi kesehatan.

Beberapa Manfaat Musik bagi Kesehatan

Tidak hanya baik untuk kesehatan mental, mendengarkan musik juga bermanfaat bagi kesehatan fisik. Berikut ini adalah berbagai manfaat musik untuk kesehatan secara keseluruhan:

1. Meningkatkan suasana hati

Musik dapat memengaruhi suasana hati atau mood sehingga kerap digunakan sebagai salah satu terapi relaksasi untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan emosional.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan nada yang ceria dapat meningkatkan suasana hati dan menurunkan tingkat kecemasan.

2. Memperkuat memori

Terapi musik bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik bisa memperlambat penurunan fungsi otak akibat penuaan.

3. Meningkatkan kreativitas

Manfaat musik dapat meningkatkan kreativitas. Hal ini karena gairah emosional yang ditimbulkan oleh pendengar musik merangsang kinerja otak dan memicu otak untuk berpikir kreatif. Selain itu, manfaat musik juga dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan refreshing otak.

4. Menambah semangat untuk beraktivitas

Mendengarkan musik yang energik bisa membangkitkan semangat dan mood untuk beraktivitas. Dengan begitu, Anda pun bisa produktif dan pekerjaan yang rumit pun mampu diselesaikan dengan baik.

5. Mengontrol tekanan darah

Manfaat musik bisa menjaga tekanan darah tetap normal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik bisa mengubah laju napas, detak jantung, dan tekanan darah. Bila Anda memiliki kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi, cobalah dengarkan musik dengan intensitas dan tempo yang ringan.

6. Mengatasi gangguan tidur

Jika Anda mengalami gangguan tidur, seperti insomnia, musik bisa menjadi solusi untuk mengatasinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan musik sebelum tidur memiliki kualitas tidur yang lebih baik daripada orang yang tidak mendengarkan musik.

Musik dapat membuat tubuh dan pikiran terasa lebih rileks, sehingga memudahkan Anda untuk terlelap. Namun, pilihlah musik dengan alunan yang lembut dan pelan. Selain itu, hindari mendengarkan musik menggunakan headset atau earphone sebelum tidur.

7. Mengatasi stres

Manfaat musik lainnya adalah mengatasi atau mengelola stres. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan musik akan lebih cepat pulih dari stres yang dialami daripada mereka yang tidak.

Ini karena mendengarkan musik akan mengurangi pelepasan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh. Selain itu, manfaat musik juga dapat mengurangi gejala depresi yang disebabkan oleh stres.

8. Mencegah kejang pada penderita epilepsi

Sebelum mengalami kejang, penderita epilepsi akan merasakan aliran listrik tertentu di otak. Nah, mendengarkan musik seperti musik klasik diduga dapat mencegah munculnya aliran listrik pemicu kejang tersebut. Selain itu, manfaat musik bagi penderita epilepsi juga efektif dalam mengurangi frekuensi terjadinya kejang.

9. Membantu pemulihan pascaoperasi

Manfaat musik lainnya adalah meringankan gangguan sebelum dan setelah operasi. Sebelum operasi, mendengarkan musik dapat mengurangi rasa gelisah. Sementara itu, mendengarkan musik pascaoperasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

Bahkan, manfaat musik diketahui dapat menghilangkan stres dan membantu pemulihan setelah operasi jantung.

10. Membantu pemulihan stroke

Stroke merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dapat membawa dampak positif bagi proses pemulihan stroke.

Pasien yang menjalani pengobatan stroke beserta terapi musik terlihat mengalami pemulihan yang lebih baik dalam menggerakkan anggota tubuh bagian atas. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selera musik setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga manfaat musik yang diperoleh pun perlu disesuaikan dengan jenis musik yang disukai. Namun, mendengarkan musik saja tentu tidak cukup untuk menjaga kesehatan.

Anda tetap perlu menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mencukupi waktu istirahat, dan berolahraga secara rutin. Jangan lupa pula untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

TERSEDIA JUGA:

rokokbet

Teknik Relaksasi Sederhana untuk Mengusir Stres

Relaksasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi stres. Metode ini dapat dengan mudah Anda lakukan di rumah dan tidak membutuhkan biaya mahal. Tak hanya itu, relaksasi juga dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang dipicu oleh stres.

Stres berkepanjangan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental bila tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini dapat memicu terjadinya berbagai penyakit, seperti flek coklat setelah haid, sakit kepala, gangguan kecemasan, hingga depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan stres dan salah satunya adalah dengan relaksasi.

Beberapa Teknik Relaksasi untuk Mengelola Stres

Tujuan melakukan teknik relaksasi adalah untuk membantu meredakan stres serta memulihkan diri sehingga tubuh dan pikiran bisa menjadi lebih tenang. Berikut ini adalah beberapa teknik relaksasi yang bisa Anda coba lakukan:

1. Latihan pernapasan

Teknik relaksasi ini dilakukan dengan menarik napas panjang dan dalam, kemudian diembuskan melalui hidung atau mulut secara perlahan. Lakukan berulang kali hingga Anda merasa tenang dan lebih rileks. Anda juga dapat melakukannya sambil memejamkan mata.

Teknik pernpasan ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik dalam posisi berdiri, duduk, atau berbaring di atas tempat tidur. Namun, pastikan Anda melakukannya dengan posisi senyaman mungkin.

2. Meditasi

Selain latihan pernapasan, meditasi juga dapat Anda lakukan sebagai metode relaksasi untuk meredakan stres atau cemas. Anda bisa memulai meditasi dengan duduk di lantai dan melipat kedua kaki atau mencoba teknik meditasi, seperti Kundalini.

Pejamkan mata, tenangkan diri, dan cobalah memusatkan perhatian pada sesuatu, misalnya dengan membayangkan suatu gambar, memikirkan satu kata, atau mendengar napas Anda sendiri.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin setidaknya 5 menit setiap hari, dapat merangsang bagian saraf otak yang mengendalikan stres dan rasa cemas.

3. Terapi musik

Musik telah dikenal sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki sifat menyembuhkan. Setiap jenis musik umumnya memiliki efek yang berbeda-beda bagi setiap pendengarnya, tergantung selera atau jenis musik yang disukai.

Penelitian membuktikan bahwa musik yang dapat meredakan kecemasan, memperbaiki suasana hati, memperlambat detak jantung, dan mengurangi tekanan darah. Anda juga bisa melakukan kegiatan relaksasi lain sambil mendengarkan musik.

4. Yoga

Penelitian membuktikan bahwa perpaduan antara latihan pernapasan dan peregangan otot dalam gerakan yoga dapat membuat mood lebih baik. Efek positif lain dari yoga sebagai teknik relaksasi pikiran adalah mengurangi kecemasan serta membuat Anda merasa lebih tenang dan bahagia.

Penyakit yang Disebabkan oleh Stres

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa stres yang tidak terkendali dapat memicu munculnya berbagai penyakit atau bahkan memperparah malasah kesehatan yang sedang diderita. Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul atau dipengaruhi oleh stres:

Sakit kepala

Stres adalah pemicu paling umum berbagai jenis sakit kepala, baik sakit kepala tegang, migrain, maupun sakit kelapa cluster. Stres juga diketahui dapat memperburuk sakit kepala yang sedang dialami.

Untuk mengatasi sakit kepala akibat stres, Anda dapat mengambil langkah-langkah sederhana dengan teknik relaksasi di atas. Selain itu, mengelola stres dengan baik juga dapat mencegah sakit kepala kambuh kembali.

Depresi

Stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan bisa membuat Anda tertekan dan seiring waktu bisa memicu depresi. Bila Anda merasa putus asa, tidak stabil secara emosional, tubuh terasa lelah dan lesu, hingga tidak nafsu makan, bisa jadi Anda sedang depresi.

Bila berbagai teknik relaksasi di atas tidak mampu meredakan gejala depresi yang Anda alami, cobalah konsultasikan kondisi Anda ke psikolog atau psikiater.

Sakit jantung

Stres juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres berat yang terjadi tiba-tiba dan berdampak secara emosional juga dapat memicu serangan jantung.

Hal tersebut terjadi karena saat stres, jantung berdetak lebih cepat dan aliran darah meningkat. Tingkat stres yang tinggi bahkan dapat memicu pola hidup tidak sehat, seperti makan secara berlebihan, konsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

Penuaan dini

Gaya hidup yang penuh tekanan dapat memicu respons peradangan di tubuh dan mengganggu pola tidur. Selain itu, hormon stres dan peradangan juga dapat memicu munculnya tanda-tanda penuaan dini.

Diabetes

Penderita diabetes tipe 2 perlu waspada bila mengalami stres. Stres yang berkepanjangan dapat memicu naiknya kadar gula darah. Stres juga bisa membuat penderita diabetes tidak memerhatikan pola makan yang dikonsumsi, sehingga memicu naiknya gula darah.

Stres dapat dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Dengan melakukan relaksasi secara rutin setidaknya 15 menit setiap harinya, Anda dapat mengendalikan atau mencegah stres sebelum memberikan dampak lebih jauh terhadap kesehatan Anda.

Jika stres yang Anda alami tidak kunjung reda setelah melakukan berbagai metode relaksasi di atas atau Anda mengalami gejala depresi atau masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh stres, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater agar dapat diberikan penanganan.

TERSEDIA JUGA:

rokokbet

rokokbet