7 Cara Memutihkan Gigi secara Alami yang Ampuh

Cara memutihkan gigi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyikat gigi secara rutin. Namun, tidak hanya itu, Anda juga dapat mewujudkan gigi yang putih dan sehat alami dengan cara mudah lainnya. Dengan begitu, senyum indah dan memesona pun dapat Anda miliki.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan warna gigi menjadi kuning, mulai dari konsumsi teh atau kopi secara berlebihan, kebiasaan merokok, hingga menipisnya enamel gigi seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, hal ini perlu diimbangi dengan melakukan berbagai cara memutihkan gigi secara alami.

Cara Memutihkan Gigi secara Alami

Warna gigi yang menguning memang dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Namun jangan khawatir, sebab ada beberapa cara memutihkan gigi secara alami yang bisa Anda coba lakukan sendiri di rumah dengan mudah, yaitu:

1. Menjaga kebersihan gigi dan mulut 

Langkah utama yang bisa Anda lakukan untuk memutihkan gigi secara alami adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi secara rutin minimal 2 kali sehari, dapat membantu mencegah dan mengurangi penumpukan noda penyebab gigi terlihat kuning.

Setelah menyikat gigi, Anda juga disarankan membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Jika perlu, gunakan obat kumur atau mouthwash untuk hasil yang lebih maksimal.

2. Menggosok gigi dengan baking soda

Menggosok gigi dengan pasta yang terbuat dari baking soda telah lama dipercaya berkhasiat untuk memutihkan gigi secara alami. Oleh karena itu, tidak sedikit produk pasta gigi yang menggunakan baking soda sebagai salah satu bahan utamanya.

Selain dengan membeli produk pasta gigi yang mengandung baking soda, Anda juga bisa membuatnya sendiri di rumah, dengan cara mencampurkan 1 sendok teh baking soda dengan 2 sendok teh air.

3. Mengonsumsi buah dengan kandungan asam malat

Asam malat merupakan zat alami di dalam buah yang diklaim mampu memutihkan dan mengurangi noda pada gigi. Guna memperoleh manfaat asam malat ini, Anda dapat mengonsumsi beberapa jenis buah, seperti stroberi, semangka, dan apel.

Selain dengan mengonsumsi buah yang mengandung asam malat, Anda dapat mencoba buah nanas, jeruk, dan pepaya yang juga diklaim ampuh memutihkan gigi secara alami.

4. Berkumur dengan minyak nabati

Berkumur dengan minyak nabati, seperti minyak kelapa, juga dapat menjadi pilihan Anda untuk memutihkan gigi secara alami. Soalnya, minyak kelapa mengandung asam laurat yang dapat mengurangi peradangan pada mulut dan membunuh bakteri penyebab penumpukan plak dan kerusakan gigi.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, Anda bisa berkumur dengan 1 sendok makan minyak kelapa selama 15–20 menit setiap hari. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati agar minyak kelapa tidak tertelan.

Setelah selesai berkumur, buang minyak kelapa ke tempat sampah dan bersihkan mulut Anda dengan sikat gigi seperti biasa.

5. Berhenti merokok

Tembakau pada rokok merupakan salah satu penyebab noda pada gigi yang sulit dibersihkan. Pada jangka panjang, rokok bisa menyebabkan masalah kesehatan pada mulut, seperti radang gusi dan bahkan kanker mulut.

Tak hanya memutihkan gigi secara alami, berhenti merokok juga dapat membantu tubuh menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit lain akibat kebiasaan merokok, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.

6. Membatasi asupan gula

Selain berhenti merokok, Anda juga perlu untuk membatasi asupan gula untuk membantu memutihkan gigi. Hal ini penting karena gula merupakan sumber utama dari pertumbuhan bakteri penyebab plak. ,

Perlu diingat, kalaupun Anda tetap mengonsumsi makanan yang mengandung gula, penting bagi Anda untuk membersihkan gigi setelahnya agar tidak memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gigi tidak bersih.

7. Mengurangi asupan tanin

Konsumsi minuman atau makanan yang mengandung tanin secara berlebihan juga dapat memengaruhi warna gigi. Tanin merupakan senyawa yang dapat terurai dalam air dan bisa menyebabkan gigi berwarna kuning. Kandungan ini biasanya ditemukan dalam kopi, teh, dan cokelat.

Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan mengurangi konsumsi minuman yang dapat mengubah warna gigi, seperti soda. Jika memungkinkan, gunakan sedotan untuk meminumnya atau langsung menyikat gigi setelah selesai mengonsumsi minuman tersebut guna mencegah noda menempel pada gigi.

Namun, bila cara memutihkan gigi secara alami di atas kurang efektif atau kurang menunjukkan hasil yang memuaskan, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai kondisi serta kebutuhan Anda.

TERSEDIA JUGA :

okewla

okewla

okewla

okewla

okewla

okewla

okewla

Nana4D

Nana4D

Nana4D

 

6 Tips agar Selalu Senang saat Menstruasi

Bagi sebagian wanita, menstruasi mungkin menjadi hal yang paling tidak menyenangkan. Pasalnya, ketika tamu bulanan ini datang, kamu harus berhadapan dengan kram perut, sakit kepala, nyeri punggung, hingga suasana hati yang terasa tidak menentu dan lebih sensitif. Bahkan, beberapa wanita mengatakan bahwa gejala yang tidak menyenangkan ini berdampak pada aktivitas dan produktivitas.

Namun, sebenarnya menstruasi bisa kok menjadi hal yang tetap menyenangkan tanpa harus mengganggu aktivitas atau produktivitas kamu. Coba kamu lakukan tips berikut ini agar tetap selalu senang saat menstruasi:

1. Tetap Berpikir Positif

Menstruasi dan berpikir positif terasa tidak berhubungan, ya? Padahal, menstruasi menandakan bahwa sistem reproduksi kamu sehat. Justru, ketika menstruasi tidak lancar atau bahkan tidak menstruasi, tandanya ada masalah dengan kesehatan tubuhmu.

Mengalami menstruasi juga berarti kemungkinan besar tubuh sedang berovulasi, yang berarti kamu memiliki kesempatan untuk mencoba dan hamil jika memang menginginkannya. Menstruasi menjadi indikator nomor satu untuk memberi tahu apakah kamu sedang hamil atau tidak.

2 Berolahraga

Berolahraga terlalu intens memang dapat membebani otot. Pun, tubuh lebih rentan mengalami cedera selama menstruasi. Meski begitu, berolahraga dengan intensitas rendah hingga sedang dapat memberikan suntikan energi pada tubuh. Olahraga, meskipun kedengarannya buruk selama menstruasi, tetapi sangat penting untuk membantu aliran darah, hormon, energi, dan mencegah perut kembung.

3. Beraktivitas di Luar Rumah

Tak ada salahnya pergi berjalan-jalan keluar rumah, meski gejala menstruasi sedang cukup mengganggu. Berjalan-jalan di luar dapat memberi energi baru. Mengunjungi tempat wisata alam bisa menjadi pilihan tepat karena memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk mendapatkan pasokan oksigen yang menyehatkan.

Tidak hanya itu, sirkulasi dari berjalan kaki dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan mental di otak. Nantinya, hal ini dapat membuat kamu lebih siap untuk aktif dan produktif kembali pada pekerjaan.

4. Sempatkan Tidur Siang

Tidur siang sebentar, kira-kira sekitar 10 hingga 20 menit, di tengah hari (pastikan tidak setelah jam 4 sore akan membuat tubuh lebih segar. Selain itu, tidur siang juga dapat membuat kamu menjadi lebih kreatif, dan hal ini tentu sangat bagus untuk tugas kerja yang melelahkan yang membutuhkan ide baru.

5. Minum Air Putih Lebih Banyak

Tetap terhidrasi akan membantu tubuh tetap berenergi dan memiliki suasana hati yang stabil dan seimbang sepanjang hari. Jika tubuh mengalami dehidrasi, hal itu mungkin membuat kamu merasa lebih lesu dan kurang bisa berkonsentrasi. Bawalah sebotol air setiap saat agar tetap terhidrasi sepanjang hari.

6. Konsumsi Makanan Kaya Magnesium

Magnesium dapat membantu mengendurkan otot dan memberikan energi yang berkelanjutan, yang keduanya dapat berguna selama kamu menstruasi. Cara itu bisa mengurangi rasa lelah dan membuat kamu merasa lebih seimbang dan bahagia secara emosional, dua hal yang pasti dibutuhkan selama ini. Nikmati pisang sebagai camilan, atau konsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, misalnya quinoa, beras merah, atau oat, alpukat, dan sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung.

TERSEDIA JUGA:

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

7 Manfaat Daun Sirih bagi Wanita

Manfaat daun sirih bagi wanita yang paling dikenal adalah untuk menjaga kesehatan organ intim. Padahal, masih ada banyak manfaat daun sirih lainnya bagi kaum hawa, mulai dari mencerahkan kulit hingga mempercepat penyembuhan luka, bahkan luka pascapersalinan.

Daun sirih atau Piper betle (L) adalah herba yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya dalam perawatan kesehatan wanita. Manfaat daun sirih bagi wanita berasal dari kemampuan daun sirih dalam membunuh bakteri dan jamur penyebab berbagai masalah kesehatan.

Tanaman ini dapat dikenali dari daunnya yang berwarna hijau, berbentuk hati, dan mengilap. Daunnya juga memiliki aroma khas yang menjadi makin tajam jika direbus atau dihaluskan.

Manfaat Daun Sirih bagi Wanita

Manfaat daun sirih bagi wanita bisa didapatkan dengan mengonsumsi daun sirih secara langsung atau menggunakan air rebusannya. Berikut ini adalah ragam manfaat daun sirih bagi wanita yang bisa Anda peroleh:

1. Mengatasi keputihan

Keputihan normal dialami oleh wanita. Kondisi ini merupakan cara alami tubuh wanita untuk menjaga kebersihan dan kelembapan area kewanitaannya. Namun, keputihan yang disertai bau tidak sedap, gatal, atau nyeri di area kewanitaan dapat menandakan keputihan yang tidak normal.

Membasuh area vagina dengan air rebusan daun sirih ampuh untuk mengatasi keputihan. Cara tradisional ini telah didukung oleh beberapa penelitian. Salah satu penelitian bahkan menunjukkan bahwa daun sirih efektif dalam membasmi Candida albicans yang menjadi penyebab infeksi jamur vagina.

Untuk mendapatkan manfaat daun sirih bagi wanita yang satu ini, Anda bisa menggunakan air rebusan daun sirih hijau maupun daun sirih merah untuk membasuh area vagina.

2. Mengatasi bau tidak sedap pada vagina

Manfaat daun sirih bagi wanita yang berikutnya adalah mengatasi bau tidak sedap pada vagina. Normalnya, di vagina terdapat bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga tingkat keasaman (pH) area tersebut. Namun, dalam kondisi tertentu, jumlah bakteri baik bisa berkurang dan bakteri jahat mendominasi vagina.

Kondisi ini akan menyebabkan infeksi atau dikenal juga dengan vaginosis bakterialis. Vagina berbau amis yang menyerupai bau ikan merupakan salah satu gejala yang muncul akibat kondisi ini.

Karena memiliki sifat antibakteri, air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk mengatasi bakteri penyebab vagina bau. Namun, saat menggunakannya, Anda cukup membasuh bagian luar organ kewanitaan (vulva) agar pH vagina tidak terganggu.

3. Mengatasi gatal di organ intim

Gatal di area organ intim juga dapat menjadi gejala infeksi bakteri atau jamur.  Guna mengatasi rasa gatal berlebihan, Anda bisa menggunakan air rebusan daun sirih untuk membasuh area kewanitaan.

Rebusan daun sirih bersifat antibakteri dan antijamur yang dapat membantu membunuh kuman penyebab gatal di organ intim. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda cukup membasuh area luar organ intim untuk mendapatkan manfaat daun sirih bagi wanita ini.

4. Menyembuhkan robekan pascapersalinan normal

Robekan perineum adalah robeknya area di antara vagina dan anus. Kondisi ini terjadi akibat peregangan atau tekanan yang kuat di jalan lahir saat ibu hamil mengejan untuk melahirkan bayinya.

Penelitian menunjukkan bahwa membasuh area luka perineum menggunakan air rebusan daun sirih terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka tersebut. Manfaat daun sirih bagi wanita yang satu ini akan efektif jika dilakukan selama 7 hari berturut-turut.

Khasiat daun sirih untuk penyembuhan luka diduga berasal dari kandungan saponin di dalamnya yang dapat merangsang pembentukan kolagen, sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.

5. Mencerahkan kulit

Manfaat daun sirih bagi wanita yang mungkin belum banyak dikenal adalah mencerahkan kulit. Manfaat ini berasal dari kandungan antioksidan hydroxychavicol yang dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi produksi melanin (pigmen kulit).

Penelitian mengungkapkan bahwa menggunakan krim wajah yang mengandung daun sirih dapat mencerahkan kulit orang yang mengalami hiperpigmentasi, seperti pada orang yang memiliki flek, melasma, dan solar lentigo.

Selain mencerahkan kulit, mengoleskan daun sirih secara rutin juga diketahui dapat memperbaiki skin barrier, sehingga kulit menjadi lebih sehat dan kenyal.

6. Mencegah jerawat

Mengoleskan krim yang mengandung daun sirih dapat menjadi solusi bagi kulit yang mudah berjerawat. Berkat sifat antibakterinya, daun sirih diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Menurut penelitian, manfaat ini akan lebih efektif jika menggunakan krim dengan kandungan ekstrak daun sirih sebesar 15%.

7. Mengatasi bau mulut

Kebiasaan mengunyah daun sirih diyakini bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, termasuk mengatasi bau mulut. Namun, ada acara yang lebih praktis untuk mendapatkan manfaat tersebut, yaitu berkumur dengan air rebusan daun sirih.

Manfaat ini masih berasal dari kandungan kavikol dan betlephenol dalam daun sirih yang efektif membasmi bakteri penyebab bau mulut. Selain mencegah dan mengatasi bau mulut, ekstrak daun sirih juga telah teruji dapat mencegah karies atau gigi berlubang.

Selain beragam manfaat daun sirih bagi wanita yang telah disebutkan di atas, daun sirih juga berkhasiat dalam mengatasi sakit tenggorokan, batuk, diare, dan bau badan. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan efek samping daun sirih.

Link Terkait:

6 Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah secara Medis

Cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis dapat memberikan hasil yang lebih cepat daripada penggunaan bahan alami dan produk perawatan wajah. Namun, berbagai prosedur tersebut memiliki komplikasi sehingga Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalaninya.

Kulit wajah sehat dan awet muda merupakan dambaan banyak orang. Namun, pertambahan usia berdampak pada berkurangnya elastisitas kulit, sehingga kulit menjadi kendur, berkerut, dan muncul keriput. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis.

Berbagai Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah Secara Medis

Penggunaan produk perawatan wajah secara rutin dan konsumsi makanan bernutrisi tentu menjadi kebiasaan yang harus selalu dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Namun, bila Anda ingin hasil yang cepat, berbagai prosedur kecantikan bisa menjadi pilihan untuk menghilangkan kerutan di wajah dan membuat kulit awet muda.

Berikut ini adalah beberapa pilihan cara menghilangkan kerutan di wajah dengan prosedur medis yang bisa dilakukan:

1. Suntik botox

Salah satu cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis adalah dengan suntik botox. Suntikan ini bisa membuat otot-otot di wajah menjadi lebih rileks, sehingga kulit tampak lebih kencang dan halus. Prosedur ini umumnya dapat bertahan hingga 3–6 bulan.

Botox bisa menghaluskan kerutan di berbagai area wajah, terutama yang berhubungan dengan ekspresi wajah, seperti kulit di antara alis, dahi, dan sudut mata. Namun, botox bisa menimbulkan komplikasi berupa nyeri dan bengkak di area suntikan, sakit kepala, atau sulit menelan.

2. Filler

Cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis juga bisa melalui filler. Tindakan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan atau gel yang mengandung zat tertentu ke kulit wajah yang berkerut, sehingga kerutan dan keriput tidak lagi terlihat. Prosedur filler biasanya perlu diulang setiap 6–12 bulan.

Filler memiliki beberapa komplikasi, yaitu kulit bengkak, kemerahan, dan memar. Namun, komplikasi tersebut hanya bersifat sementara dan akan mereda dengan sendirinya.

3. Facelift

Facelift juga menjadi cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis. Tindakan ini dilakukan dengan membuang kelebihan kulit dan lemak di bagian bawah kulit wajah dan leher serta mengencangkan jaringan ikat dan otot di bawahnya. Hasil dari prosedur facelift bisa bertahan sampai 10 tahun.

Namun, prosedur facelift membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup panjang dan bisa menyebabkan memar dan bengkak di wajah selama beberapa minggu setelah tindakan dilakukan.

4. Terapi laser

Prosedur ini bekerja dengan cara menghancurkan lapisan luar kulit (epidermis) dan memanaskan kulit di bawahnya (dermis) menggunakan energi cahaya yang kuat, sehingga dapat merangsang pertumbuhan kolagen baru dan kulit wajah pun tampak lebih kencang.

Namun, masa pemulihan dari tindakan laser bisa membutuhkan waktu beberapa minggu. Selain itu, terdapat komplikasi yang mungkin terjadi, seperti kulit kemerahan, bengkak, gatal, atau terasa perih.

5. Peeling

Peeling wajah dilakukan dengan cara mengoleskan bahan kimia ke daerah kerutan wajah. Bahan kimia yang dioleskan ini akan mengelupaskan lapisan luar kulit dan menggantikannya dengan kulit baru yang lebih halus, sehingga flek hitam dan keriput dapat tersamarkan.

Meski demikian, cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis ini mungkin baru terlihat setelah beberapa kali dilakukan. Peeling wajah juga tidak luput dari komplikasi, salah satunya kemerahan pada wajah selama beberapa hari.

6. Dermabrasi

Dermabrasi atau mikrodermabrasi merupakan tindakan medis yang dilakukan menggunakan alat khusus. Alat tersebut bertujuan untuk mengikis lapisan permukaan kulit dan merangsang pertumbuhan lapisan kulit baru.

Kulit kemerahan, muncul jerawat, dan bengkak merupakan komplikasi dermabrasi yang biasa muncul dan umumnya berlangsung hanya beberapa minggu. Namun, dibutuhkan beberapa kali tindakan sampai hasilnya bisa terlihat. Dermabrasi juga dapat digunakan untuk menghilangkan tato dan bekas luka.

Jika Anda memutuskan untuk mengambil tindakan medis sebagai cara menghilangkan kerutan di wajah, pastikan dokter yang Anda pilih kompeten dan memang berpengalaman di bidangnya. Dengan begitu, Anda dapat mencegah risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya.

Sebelum memutuskan untuk melakukan cara menghilangkan kerutan di wajah secara medis, Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Konsultasi ini bisa dilakukan dimana saja melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan mengarahkan pilihan cara yang terbaik sesuai kebutuhan dan kondisi kulit Anda.

TERSEDIA JUGA:

rokokbet

rokokbet

 

Begini Cara Cukur Bulu Kaki Agar Tidak Tumbuh Lagi

Jakarta – Setiap orang pasti memiliki bulu di seluruh tubuhnya, tetapi tingkat ketebalannya dapat berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dari hormon setiap orang. Namun, jika bulu yang lebat terjadi pada wanita, kondisi tersebut berpengaruh pada rasa percaya diri. Maka dari itu, tidak sedikit wanita yang rutin untuk menghilangkan bulu di tubuhnya, terutama di kaki.

Pada beberapa kasus, meski sudah dicukur, bulu kaki pun mudah tumbuh lagi dan kadang terasa kasar saat baru tumbuh. Hal tersebut dapat membuat rasa tidak nyaman dan benar-benar mengganggu penampilan. Maka dari itu, kamu harus tahu cara cukur bulu kaki agar tidak mudah tumbuh lagi. Berikut bahasan lengkapnya!

Cara Cukur Bulu Kaki Agar Tidak Mudah Tumbuh

Bulu-bulu yang tumbuh pada kaki memang tidak mengganggu kesehatan, tapi bagi para wanita, bulu kaki dapat mengganggu penampilan. Kondisi tersebut terjadi karena faktor keturunan atau kondisi medis tertentu, sebagian orang memiliki bulu kaki yang lebih lebat. Dengan begitu, membersihkan bulu kaki sangat penting dilakukan untuk menunjang penampilan bagi wanita.

Cara membersihkan bulu kaki yang paling umum dan mudah untuk dilakukan adalah dengan mencukur. Cara ini sangat praktis dan mudah dilakukan dan tidak membuat bulu kaki tumbuh lebih lebat dari sebelumnya. Namun, cukur bulu kaki dapat membuatnya tumbuh kembali dengan cepat dan bulu yang tumbuh menjadi kasar dan keriting. Cara ini juga dapat menimbulkan risiko bulu tumbuh ke bawah kulit dan menyebabkan radang folikel rambut.

Dengan melihat risiko yang dapat terjadi, maka kamu harus benar-benar mengetahui cara yang tepat untuk mencukur bulu kaki. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga tampilan kakimu tetap indah dan sedap dipandang:

1. Basahi Kaki dengan Air Hangat

Cara pertama dalam mencukur bulu kaki adalah basahi kaki dengan air hangat dan diamkan selama 2-4 menit agar pori-pori kulit dan folikel rambut terbuka. Sehingga, menjadi lebih mudah saat akan dicukur hingga ke ujung bulu. Sangat tidak disarankan untuk mencukur bulu kaki dalam kondisi kering, karena berisiko melukai kulit.

2. Gunakan Scrub

Setelah itu, langkah selanjutnya dalam mencukur bulu kaki adalah penggunaan scrub. Hal tersebut dapat membersihkan sel-sel kulit mati dan kotoran pada kaki, terutama yang mengandung garam. Penggunaan scrub sebelum bercukur juga dapat membuat rambut-rambut kecil yang bersembunyi di bawah permukaan kulit jadi muncul ke permukaan, sehingga dipastikan dapat mencukur bulu kaki sampai bersih.

3. Oleskan Krim Cukur

Setelah itu, oleskan krim cukur pada kaki untuk mencegah kulit kakimu terluka saat pembersihan. Selain krim cukur, alternatif lainnya adalah kamu dapat mengoleskan kondisioner rambut untuk memudahkan proses mencukur. Pastikan untuk menghindari penggunaan sabun mandi, karena sabun mandi tidak cukup membuat kulit kaki menjadi licin yang akhirnya menjadi lebih sulit dicukur dan berisiko terluka.

4. Mencukur dari Bawah ke Atas

Cara cukur bulu kaki lainnya yang harus dilakukan adalah arah mencukur. Lakukan pembersihan bulu kaki mulai dari bagian kaki paling bawah, yaitu pergelangan kaki, terus bergerak secara perlahan-lahan sampai ke atas, hingga bagian lutut atau bagian dalam paha. Cara mencukur yang berlawanan dengan arah tumbuhnya rambut ini dapat memastikan kebersihannya hingga mendekati akar tumbuh dari bulu tersebut. Dengan mencukur bulu kaki dalam satu tarikan panjang ke atas, bulu kaki menjadi tidak cepat tumbuh sehabis dicukur.

5. Pilih Alat Cukur yang Tepat

Pemilihan alat cukur yang tepat juga sangat penting untuk cukur bulu kaki agar tidak mudah tumbuh kembali. Pastikan menggunakan alat cukur yang punya lebih dari satu mata pisau untuk mendapatkan hasil cukuran yang maksimal. Cobalah untuk mengganti silet pada alat cukur secara teratur agar hasil menjadi maksimal.

Menjaga kebersihan alat cukur juga sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari berkumpulnya bakteri yang memicu timbulnya jerawat, ruam, dan infeksi. Maka dari itu, selalu bilas alat cukur dengan air hangat dan pastikan tidak ada bulu-bulu yang tertinggal.

6. Oleskan Pelembap

Langkah terakhir yang tidak kalah penting dilakukan saat cukur bulu kaki agar tidak cepat tumbuh lagi adalah mengoleskan pelembab pada kaki setelah dicukur. Pelembap dapat menjaga kulit tetap halus dan lembap, serta kandungan emolien di dalamnya juga membuat bulu yang akan tumbuh menjadi halus. Maka dari itu, oleskan pelembap saat kulit kaki masih lembab setelah bercukur.

Itulah beberapa cara untuk cukur bulu kaki yang tepat agar tidak mudah tumbuh kembali. Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat menjaga kesehatan kaki dan menghindari bulu yang tumbuh ke dalam. Jika melakukan hal tersebut, niscaya kaki kamu akan tetap sedap dipandang.

TERSEDIA JUGA:

rokokbet

rokokbet

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak yang Ampuh

Cara menghilangkan bulu ketiak bisa dilakukan untuk menunjang penampilan maupun mengatasi masalah bau badan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bulu ketiak, mulai dari waxing sampai cara yang tidak menimbulkan rasa sakit, seperti metode laser.

Bulu ketiak sebenarnya berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan kulit saat seseorang sedang melakukan aktivitas tertentu, seperti berlari dan berjalan. Hal ini membuat kulit ketiak tidak mudah mengalami iritasi.

Namun, pada sebagian orang, keberadaan bulu ketiak justru dapat menimbulkan bau badan. Munculnya bau badan bisa disebabkan oleh bakteri dan keringat yang menumpuk di bulu ketiak. Oleh karena itu, banyak orang yang mencari berbagai cara menghilangkan bulu ketiak untuk mengatasi masalah ini.

Berbagai Cara Menghilangkan Bulu Ketiak

Ada beberapa cara menghilangkan bulu ketiak dengan ampuh yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Mencukur bulu ketiak

Mencukur merupakan salah satu cara paling mudah untuk menghilangkan bulu ketiak. Selain bisa dilakukan dengan mudah di rumah, cara menghilangkan bulu ketiak ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, cara ini biasanya hanya bertahan 1–3 hari sebelum bulu ketiak mulai tumbuh kembali.

Untuk melakukannya, Anda disarankan untuk membasahi dan mengoleskan krim cukur terlebih dahulu pada kulit ketiak. Setelah itu, mulailah mencukur bulu ketiak sesuai dengan arah rambut tumbuh.

Meski mudah dilakukan, mencukur bulu ketiak dapat menyebabkan iritasi atau kulit terluka bila dilakukan dengan pisau cukur yang sudah tumpul. Selain itu, mencukur bulu ketiak juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.

2. Menggunakan krim penghilang bulu ketiak

Krim penghilang bulu ketiak kini semakin mudah ditemukan di pasaran. Krim ini bekerja dengan cara memecah keratin rambut, sehingga bulu ketiak akan rontok atau lepas dengan mudah. Menghilangkan bulu ketiak  menggunakan krim juga tidak menyebabkan rasa sakit

Menggunakan krim penghilang bulu juga merupakan cara menghilangkan bulu ketiak yang bisa Anda lakukan di rumah. Meskipun mudah digunakan, Anda tidak disarankan mendiamkan krim ini terlalu lama karena bisa menyebabkan kulit ketiak mengalami ruam dan meradang.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu dengan cara mengoleskan krim penghilang bulu ketiak pada sebagian kecil area kulit. Jika Anda mengalami gejala alergi, segera bersihkan krim dan hentikan pemakaiannya.

3. Mencabut bulu ketiak

Cara selanjutnya untuk menghilangkan bulu ketiak adalah dengan mencabutnya menggunakan alat pencabut bulu ketiak atau pinset. Cara yang satu ini dapat bertahan 3–8 minggu hingga bulu ketiak muncul kembali.

Walaupun mudah dilakukan dan bisa dilakukan di rumah, cara menghilangkan bulu ketiak ini dapat menimbulkan rasa sakit, serta efek samping seperti iritasi dan rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair).

Untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping dan infeksi pada kulit ketiak, Anda perlu membersihkan pinset dengan alkohol sebelum dan sesudah mencabut bulu ketiak.

4. Melakukan waxing

Waxing dilakukan dengan cara mengoleskan cairan lilin pada ketiak dan menempelkan kain di atas lilin tersebut. Setelah itu, kain akan ditarik dengan cepat hingga bulu ketiak tercabut sampai ke akarnya. Anda bisa melakukan cara menghilangkan bulu ketiak ini di rumah ataupun di salon kecantikan.

Metode ini dapat dilakukan setiap 3–6 minggu atau saat panjang bulu ketiak mencapai sekitar 0,5 cm. Jika terlalu pendek, cairan lilin yang digunakan tidak dapat menempel pada bulu ketiak, sedangkan bulu ketiak yang terlalu panjang juga akan sulit ditarik.

Meskipun dapat menghilangkan bulu ketiak, waxing dapat menyebabkan ruam kemerahan, iritasi, dan peradangan pada akar rambut. Waxing juga bisa menimbulkan rasa sakit ketika bulu ketiak tercabut.

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara melakukan waxing yang tepat, seperti tidak menggunakan krim retinoid sebelumnya atau menarik kain ke arah yang berlawanan dengan arah pertumbuhan rambut.

5. Menggunakan metode laser atau IPL (intense pulsed light)

Metode laser atau IPL merupakan cara menghilangkan bulu ketiak yang dinilai lebih efektif karena hasilnya jauh lebih tahan lama daripada cara lainnya. Selain itu, metode ini juga tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perawatan ini perlu dilakukan setidaknya 6 kali dengan jarak beberapa bulan.

Prosedur menghilangkan bulu ketiak dengan laser atau IPL berisiko menimbulkan efek samping, seperti kulit kemerahan, iritasi, perubahan warna kulit, dan munculnya jaringan parut. Oleh karena itu, prosedur ini dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Selain dengan cara di atas, pada kasus tertentu seperti orang yang mengalami pertumbuhan rambut berlebih akibat sindrom ovarium polikistik atau hirsutisme, bulu ketiak dapat diatasi dengan obat penurun hormon. Namun, hal ini hanya boleh dilakukan sesuai saran dan petunjuk dokter.

Berbagai cara menghilangkan bulu ketiak dapat dipilih sesuai kondisi dan kenyamanan Anda  Namun, bila muncul tanda-tanda iritasi atau infeksi setelah menghilangkan bulu ketiak, periksakanlah ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

KEYWORD TERKAIT

8 Cara Memutihkan Leher yang Efektif

Cara memutihkan leher dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami yang mudah didapatkan di rumah maupun perawatan khusus oleh dokter kulit. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi kulit leher yang menjadi lebih gelap bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan kesehatan tertentu.

Kulit leher yang menjadi lebih gelap umumnya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan, penumpukan sel kulit mati, efek samping obat tertentu, dan iritasi akibat adanya gesekan berulang di leher.

Selain itu, perubahan hormon dan kondisi medis, seperti obesitas dan diabetes, juga bisa menyebabkan kulit leher menjadi gelap atau yang dikenal dengan akantosis nigrikan. Kondisi ini ditandai dengan garis hitam dan kulit leher menjadi lebih gelap, tebal, dan terasa lebih kasar.

Kulit leher yang gelap bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika mengalaminya karena ada beberapa cara memutihkan leher yang bisa dilakukan.

Beragam Cara Memutihkan Leher

Apabila perubahan warna kulit pada leher disebabkan oleh suatu penyakit, penanganan yang harus dilakukan adalah dengan mengatasi penyakit yang mendasarinya terlebih dahulu.

Namun, jika perubahan warna pada leher disebabkan oleh faktor lain, seperti paparan sinar matahari atau gesekan kulit dengan pakaian, berikut ini adalah beberapa cara memutihkan leher yang bisa Anda coba lakukan:

1. Menggunakan masker lemon

Mencampur lemon dan tepung beras untuk diolah menjadi masker alami dapat menjadi salah satu cara memutihkan leher. Kandungan asam sitrat pada lemon dan asam fitat pada tepung beras dapat mencerahkan kulit secara alami sehingga bisa mengatasi kulit leher yang terlihat gelap.

Untuk membuat masker alami ini, Anda perlu mencampurkan air perasan lemon dengan 2–3 sendok makan tepung beras, lalu aduk hingga menjadi seperti selai. Setelah itu, oleskan masker pada leher dan diamkan selama 30 menit, sebelum kemudian dibilas hingga bersih.

2. Mengoleskan gel lidah buaya

Kandungan senyawa aloin dan aloesin dalam lidah buaya memiliki efek untuk mencerahkan dan memutihkan kulit. Oleh karena itu, mengoleskan gel lidah buaya dapat digunakan sebagai cara memutihkan leher.

Pertama, cuci lidah buaya terlebih dahulu, lalu kupas kulitnya. Setelah itu, Anda bisa mencincang atau mengolah daging lidah buaya menjadi jus, lalu oleskan pada wajah. Jika tidak mau repot, Anda juga bisa menggunakan produk gel lidah buaya murni yang tersedia di pasaran

3. Menggunakan masker susu

Susu juga merupakan bahan alami yang memili efek dalam mencerahkan kulit, termasuk di bagian leher. Cara memutihkan leher dengan susu ini didapat berkat kandungan asam laktat yang ada di dalamnya.

Caranya pun cukup mudah. Anda hanya perlu membasahi kapas dengan susu dan mengoleskannya ke seluruh area leher yang terlihat gelap. Diamkan selama maksimal 30 menit dan bilas sampai bersih. Selain mencerahkan kulit, cara ini juga efektif untuk menghidrasi kulit.

4Mengoleskan serum vitamin C

Cara memutihkan leher juga bisa dengan mengoleskan serum vitamin C secara rutin. Vitamin ini dapat meratakan warna kulit dengan cara menghambat pembentukan tirosinase, yaitu enzim yang menghasilkan melanin.

Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas, yang merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan kulit serta warna kulit yang tidak merata pada leher.

5. Mengoleskan retinol

Melakukan eksfoliasi secara rutin akan mengangkat sel kulit mati serta merangsang pertumbuhan sel kulit baru sehingga warna kulit akan tampak lebih merata. Oleh karena itu, eksfoliasi bisa menjadi salah satu cara memutihkan leher.

Untuk melakukan eksfoliasi, Anda bisa menggunakan produk skincare yang mengandung retinol, glycolic acid yang merupakan AHA, atau salicylic acid yang merupakan BHA. Anda dapat menemukan produk lain yang mengandung AHA dan BHA dalam bentuk sabun pencuci muka, serum, toner, hingga masker.

Namun, bila Anda baru pertama kali menggunakan produk eksfoliasi, pilihlah produk dengan konsentrasi rendah. Produk eksfoliasi ini hanya bisa digunakan pada malam hari. Jangan lupa untuk menggunakan sunscreen pada pagi harinya karena kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.

6. Menggunakan sunscreen

Anda juga bisa memutihkan leher dengan menggunakan sunscreen secara rutin. Pilihlah sunscreen dengan kandungan SPF minimal 30 atau lebih pada pagi dan siang hari sebelum Anda melakukan aktivitas di luar ruangan. Oleskan kembali sunscreen setiap 2–3 jam agar perlindungannya lebih maksimal.

Menggunakan sunscreen sebagai cara memutihkan leher dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebih sehingga kulit leher menjadi lebih cerah.

7. Menjalani mikrodermabrasi

Cara memutihkan leher selanjutnya adalah dengan melakukan prosedur mikrodermabrasi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat sel kulit mati agar dapat tergantikan oleh sel-sel baru. Selain dapat mencerahkan kulit gelap pada leher, prosedur ini juga dapat meratakan tekstur kulit sehingga menjadi lebih halus.

8. Menjalani terapi laser

Anda juga bisa memutihkan leher dengan menjalani terapi laser wajah. Prosedur yang hanya bisa dilakukan oleh dokter ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar dengan panjang gelombang tertentu ke kulit leher.

Terapi laser digunakan untuk mengangkat lapisan atas kulit dan merangsang pembentukan kolagen sehingga bisa memperbaiki tekstur dan warna kulit yang menggelap. Dengan begitu, kulit leher akan tampak lebih cerah. Namun, prosedur ini perlu diulang selama beberapa kali untuk memberikan hasil yang maksimal.

Apabila perubahan warna kulit leher disebabkan oleh obesitas, Anda disarankan untuk menurunkan berat badan dengan cara menjalani diet sehat dan berolahraga secara teratur. Meski memerlukan waktu lebih lama, penurunan berat badan yang diikuti dengan melakukan beberapa cara memutihkan leher di atas akan membuat leher Anda menjadi cerah.

Jika Anda telah mencoba berbagai cara memutihkan leher di atas dan belum mendapatkan hasil yang sesuai, terlebih bila kondisi menggelapnya kulit leher disebabkan oleh kondisi medis tertentu, konsultasikanlah dengan dokter. Dengan begitu dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebab leher hitam yang Anda alami.

BACA ARTIKEL LAINNYA:

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

Fungsi Rambut Kemaluan dan Cara Merawatnya

Fungsi rambut kemaluan tak kalah penting dengan rambut-rambut lain yang ada di tubuh, salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan organ intim. Tak hanya iturambut kemaluan yang bersih dan terawat juga dapat meningkatkan kenikmatan seksual bersama pasangan.

Rambut kemaluan, sama seperti rambut di ketiak, kumis, dan jenggot, umumnya mulai tumbuh saat seseorang memasuki masa pubertas. Tumbuhnya rambut di area ini juga sering dianggap sebagai tanda kedewasaan secara fisik.

Meski demikian, rambut kemaluan sering kali dianggap sebagai suatu hal yang jorok dan perlu dihilangkan. Padahal, fungsi rambut kemaluan cukup penting dalam menjaga kesehatan organ intim.

Fungsi Rambut Kemaluan

Banyak orang mencukur rambut kemaluan dengan alasan kenyamanan sekaligus kebersihan area intim. Padahal, jika dibiarkan tumbuh secara terawat, fungsi rambut kemaluan cukup beragam dalam menjaga kesehatan organ intim.

Berikut adalah beberapa fungsi rambut kemaluan:

Mencegah iritasi kulit organ intim

Tumbuhnya rambut kemaluan berfungsi untuk mengurangi risiko terjadinya iritasi kulit organ intim akibat gesekan pakaian dalam dengan kulit secara langsung.

Selain itu, fungsi rambut kemaluan juga dianggap mampu mengurangi iritasi kulit pada organ intim saat berhubungan seksual. Hal ini karena rambut kemaluan bisa menjadi bantalan yang mencegah terjadinya gesekan.

Melindungi organ intim dari bakteri berbahaya

Selain mencegah iritasi pada organ intim, fungsi rambut kemaluan juga untuk melindungi organ intim dari paparan bakteri dan kotoran. Dengan adanya rambut kemaluan, bakteri dan kotoran akan terhalangi dan tidak bisa langsung masuk ke dalam organ intim.

Mencegah terjadinya infeksi

Fungsi rambut kemaluan yang lain adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Folikel rambut kemaluan memproduksi sebum yang mampu mencegah bakteri berkembang biak. Itulah sebabnya keberadaan rambut kemaluan akan mengurangi risiko terkena selulitis, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, dan vaginitis.

Cara Merawat Rambut Kemaluan

Sama seperti rambut di bagian tubuh lain, rambut kemaluan juga perlu dirawat. Hal ini karena ada beragam gangguan yang bisa saja terjadi jika Anda tidak merawat kebersihan rambut kemaluan dengan baik. Gangguan yang bisa terjadi antara lain adalah gatal, infeksi karena kutu kemaluan, infeksi jamur, dan kudis.

Untuk mempertahankan fungsi rambut kemaluan, salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan rambut kemaluan secara rutin. Bersihkan rambut kemaluan dengan lembut menggunakan sabun tanpa pewangi. Lalu, bilas dengan air bersih dan keringkan menggunakan tisu atau handuk bersih.

Selain itu, Anda sebaiknya tidak mencukur rambut kemaluan. Jika tetap ingin mencukurnya karena alasan tertentu, lakukanlah dengan hati-hati dan gunakan pisau cukur yang bersih. Namun, hindari mencukur rambut kemaluan terlalu sering karena bisa menghilangkan fungsinya.

Sebelum mencukurnya, Anda bisa mempertimbangkan kembali fungsi rambut kemaluan seperti yang telah disebutkan di atas. Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bila merasa terganggu atau mengalami keluhan dengan rambut kemaluan untuk mendapatkan saran yang sesuai.

Cara Membersihkan Vagina yang Benar dan Sehat

Menjaga kebersihan vagina sangatlah penting dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Berikut ini cara menjaga kebersihan vagina yang benar.

Sebagai bagian dari organ reproduksi, tentunya penting bagi wanita untuk tahu bagaimana cara membersihkan vagina yang benar.

Tak sedikit wanita yang melakukan kesalahan dalam membersihkan vagina. Misal, dengan sembarangan menggunakan produk-produk pembersih yang justru dapat memicu peradangan dan mengubah pH vagina yang semestinya.

Agar kesehatan vagina selalu terjaga, ketahuilah bagaimana cara membersihkan vagina yang benar berikut ini:

1. Perhatikan Bagian Vagina yang Harus Dibersihkan

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, vagina memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Karena itu, Anda tidak disarankan untuk mencuci bagian dalam atau liang vagina.

Meski demikian, Anda tetap perlu membersihkan bagian luar vagina atau vulva.

Jika Anda mencuci bagian dalam vagina, hal ini diketahui dapat menyebabkan banyak masalah.

Vagina mengandung banyak bakteri “baik” yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH idealnya yang sedikit asam. PH asam ini akan mempersulit bakteri “jahat” untuk menginfeksi vagina.

Saat Anda mencuci bagian dalam vagina, justru hal ini akan mengganggu keseimbangan bakteri. Alhasil, vaginosis bakterialis, infeksi jamur, dan iritasi lainnya bisa terjadi.

Selain mencuci vulva, ada baiknya juga Anda mencuci anus dan area di antara vulva dan anus setiap harinya.

2. Jangan Asal Menggunakan Sabun

Dalam membersihkan vagina, cara yang penting diketahui adalah hindari penggunaan sabun. Vagina memiliki banyak bakteri “baik” yang membantu menjaga pH tetap seimbang dan ideal, yaitu sedikit asam.

Tingkat keasaman vagina berkisar antara 3,8-4,5. Kondisi ini dapat membuat bakteri “jahat” menjadi sulit untuk menginfeksi vagina.

Produk pembersih kimia seperti sabun, spray, atau gel untuk membersihkan vagina akan mengganggu keseimbangan bakteri yang ada. Hal ini dapat menyebabkan infeksi bakteri, infeksi jamur, dan masalah lainnya.

3. Bersihkan Vagina Menggunakan Air Hangat atau Air Bersih

Anda memang tidak disarankan untuk menggunakan sabun atau produk kebersihan lainnya, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri yang ada di vagina.

Oleh karena itu, cara membersihkan miss v sebaiknya hanya dilakukan dengan air hangat atau air bersih.

Bersihkan bagian dengan lipatan-lipatan yang memungkinkan adanya kotoran terselip. Ingat, Anda hanya dianjurkan untuk membersihkan bagian vulva, jadi sebaiknya hindari tindakan memasukkan air, apalagi sabun ke dalam vagina.

4. Rutin Mengganti Pembalut Saat Menstruasi

Kebersihan vagina harus benar-benar Anda perhatikan, terutama ketika sedang menstruasi. Anda harus lebih ekstra karena penggunaan pembalut membuat area di luar vagina lembap.

Saat menstruasi, jangan lupa untuk rutin mengganti pembalut. Apalagi ketika pembalut sudah terasa lembap atau basah. Jangan lupa mencuci area di sekitar vagina dan anus menggunakan air.

5. Perhatikan Arah Membersihkan Vagina

Alat bilas seperti semprotan atau bidet memudahkan Anda membersihkan area sekitar organ intim setelah buang air besar atau buang air kecil.

Namun, arah air dari alat ini memudahkan kotoran, bakteri, atau virus yang berasal dari anus mencapai vagina.

Dalam membersihkan vagina, cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan membilas dari bagian depan ke belakang, atau dari bagian vulva ke anus, bukan sebaliknya.

Mengapa demikian? Apabila Anda membersihkan dengan arah dari anus ke vulva, bakteri yang ada di anus dapat terbawa ke vulva hingga vagina. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi.

Karena alasan inilah sebetulnya toilet dengan semprotan air yang terpisah lebih dianjurkan. Pasalnya, Anda lebih bisa mengatur arah semprotan air.

6. Hindari Menggunakan Produk Penghilang Bau

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan gunakan produk kebersihan apa pun untuk membersihkan vulva Anda. Baik itu produk pembersih maupun produk pengharum.

Banyak produk douching yang mengklaim dapat menghilangkan bau dan membersihkan vagina. Namun, cara membersihkan vagina atau area kewanitaan yang baik tidak mencakup penggunaan produk ini.

Selain tidak dibutuhkan, produk ini hanya akan mengiritasi vulva dan vagina Anda.

Vagina yang sehat adalah yang berbau khas seperti vagina pada umumnya. Ingatlah, tidak ada vagina yang tidak berbau.

Namun, jika bau vagina Anda tercium sangat amis atau menyengat, segera konsultasikan kepada dokter karena kondisi tersebut bisa menandakan adanya infeksi.

7. Rutin Membersihkan Vagina, Tetapi Tidak Sering

Rutin membersihkan vagina tentu saja penting. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan vagina.

Namun, perlu diketahui, Anda tidak dianjurkan membersihkan vagina terlalu sering.

Pasalnya, jika Anda terlalu sering membersihkan vagina bagian luar, risiko terganggunya kelembapan alami vagina dapat meningkat.

8. Jagalah Vagina Anda Tetap Kering

Kondisi lembap dapat menjadi area tempat pertumbuhan jamur dan memicu keputihan. Oleh karena itu, setelah buang air kecil atau besar, jangan pernah lupa untuk mengeringkan vagina.

Jika tidak ada tisu, cobalah tunggu sejenak hingga tidak terlalu basah. Anda juga dapat menggunakan handuk khusus untuk mengelap vagina.

Selain itu, bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat berisiko lebih tinggi menyebabkan vagina lembap. Jadi, pilihlah bahan celana dalam yang dapat menyerap keringat dengan baik, seperti katun.

Ingat, vagina punya mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Jadi, produk-produk kebersihan yang ada di pasaran tidak dianjurkan untuk digunakan.

Anda dapat mempraktikkan cara membersihkan vagina di atas untuk menjaganya tetap sehat.

Apabila terdapat keluhan pada vagina seperti gatal, berbau menyengat, dan mengeluarkan cairan berwarna, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!

 

Inilah 6 Cara Merawat Kuku Cantik

Kuku cantik tidak hanya menunjang penampilan, tetapi juga bisa meningkatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, kuku perlu dirawat agar tetap sehat, kuat, dan berkilau. Tak hanya di salon, kuku cantik juga bisa diperoleh hanya dengan melakukan perawatan alami di rumah.

Cara merawat kuku cantik tidak hanya dilakukan dari luar, tetapi juga dari dalam tubuh. Sebagai salah bagian dari sistem integumen atau bagian terluar tubuh, kuku sangat rentan menjadi tempat berkembangnya kuman. Oleh karena itu, diperlukan perawatan kuku yang tepat agar kuku terlihat cantik dan Anda pun terhindar dari berbagai penyakit.

baca juga :

cadasbanten.co.id

groundwater-summit.org

chsz.biz

Cara Merawat Kuku Cantik yang Mudah Dilakukan

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat kuku cantik:

1. Potonglah kuku secara teratur

Memotong kuku secara teratur dapat memperkuat kuku cantik Anda sehingga terhindar dari risiko kuku patah. Jika tidak dipotong secara rutin, kuku bisa jadi panjang dan lebih mudah kotor.

Pada orang yang tidak menjaga kebersihan kukunya, hal ini dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan pada kuku, salah satunya infeksi kuku. Selain itu, kuku yang panjang dan tajam juga bisa menggores atau melukai kulit. Oleh karena itu, potonglah kuku secara teratur dan rapikan sisi kuku agar tidak tajam.

2. Pastikan kuku selalu dalam keadaan bersih dan kering

Setelah mencuci tangan atau melakukan kegiatan yang membuat tangan jadi basah, pastikan untuk selalu mengeringkannya. Hal ini dapat mencegah infeksi bakteri dan jamur pada kuku cantik Anda.

Selain itu, jika pekerjaan banyak melibatkan kontak dengan bahan kimia, misalnya bekerja di pabrik, laboratorium, atau sering mencuci piring, Anda juga bisa menggunakan sarung tangan khusus guna mencegah paparan bahan kimia yang dapat merusak kuku.

3. Oleskan pelembap pada kutikula

Jika Anda rutin melakukan perawatan kuku, salah satu bagian yang tidak boleh terlewat adalah bagian kutikula. Jangan lupa untuk selalu mengoleskan pelembap pada kutikula untuk mencegahnya kering dan pecah-pecah.

Pasalnya, kutikulia yang kering dan pecah-pecah bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri penyebab infeksi kuku. Tidak hanya itu, saat merawat kuku, hindari  mendorong atau mengelupas kutikula karena justru bisa merusak kuku dan membuatnya jadi lebih rentan terinfeksi bakteri atau jamur.

4. Hindari terlalu sering menggunakan cat kuku

Cat kuku atau kuku palsu memang dapat mempercantik kuku, tetapi penggunaannya sebaiknya jangan terlalu sering. Hal ini karena penggunaan cat kuku secara terus-menerus dapat membuat kuku menjadi rapuh.

Jika Anda baru saja menghapus cat kuku, berikan jeda waktu setidaknya seminggu sebelum menggunakan kembali cat kuku. Selain itu, hindari pula penggunaan pembersih cat kuku yang mengandung aseton karena dapat membuat kuku, kutikula, dan kulit di sekitarnya menjadi lebih kering.

5. Pilihlah salon kuku yang tepat

Bila Anda memutuskan untuk melakukan manicure dan pedicure di salon, pilihlah salon kuku yang berlisensi dengan staf yang sudah bersertifikat. Jangan lupa juga untuk memperhatikan apakah salon tersebut terjaga kebersihannya. Hal ini penting guna mencegah risiko penularan infeksi bakteri atau jamur pada kuku.

6. Konsumsi suplemen biotin

Jika kuku mudah patah atau rapuh, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan suplemen biotin untuk memperkuat kuku.

Biotin merupakan salah satu vitamin B yang mampu memperkuat rambut dan kuku serta membantu fungsi sistem saraf tubuh. Tak hanya dalam bentuk suplemen, biotin juga bisa ditemukan dalam ikan sarden, telur matang, dan kacang-kacangan.

Selain beberapa cara di atas, perawatan kuku cantik juga bisa Anda lakukan dengan membersihkan kuku menggunakan sikat yang lembut, menghentikan kebiasaan menggigit kuku, menggunakan alas kaki yang nyaman, dan mengonsumsi air putih yang cukup.

Jika kuku menunjukkan tanda-tanda terinfeksi jamur, Anda bisa mengoleskan tea tree oil untuk mengatasinya. Anda juga dapat mencampurkan tea tree oil dengan minyak kelapa untuk mendapatkan hasil yang maksimal karena minyak kelapa memiliki efek antijamur.

Kuku cantik dapat menggambarkan kondisi kebersihan dan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Oleh karena itu, rawatlah kuku dengan benar agar tetap kuat dan sehat.

Jika memiliki masalah, seperti perubahan warna, perdarahan, bengkak dan nyeri, atau kuku yang berubah bentuk, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Bila dibiarkan, kondisi tersebut dapat menyebabkan infeksi atau penyakit kuku.

BACA ARTIKEL LAINNYA:

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

matauang slot

matauangslot

matauangslot

matauangslot