Kesehatan mental Nana4D atau yang juga dikenal dengan mental health adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, psikis, dan emosional seseorang. Mental health mencerminkan keadaan kesehatan mental seseorang, termasuk tingkat keseimbangan emosional, kemampuan mengatasi tekanan, dan kualitas hubungan interpersonal.
Seseorang dapat dikatakan memiliki good mental health adalah apabila memiliki ketenangan jiwa dalam menjalani hidupnya. Sebaliknya, seseorang yang kesehatan mentalnya terganggu akan merasa kesulitan dalam mengendalikan emosinya bahkan dapat memengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuannya dalam berpikir, atau bahkan memicu munculnya keinginan untuk melukai diri sendiri.
Mari simak lebih lanjut apa itu mental health , penyebab, gejala hingga cara mencegah gangguan mental melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu Kesehatan Mental (Mental Health)?
Good mental health atau kondisi yang baik pada mental health adalah kondisi ketika kejiwaan dan pikiran dalam keadaan tenang dan damai. Kondisi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat beraktivitas. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk dijaga.
Seseorang dengan kesehatan mental yang baik mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sementara itu, kondisi mental yang terganggu dapat berdampak buruk terhadap emosi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Tanpa adanya penanganan yang tepat, kondisi mental yang terganggu dapat memicu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya memengaruhi kualitas hidup penderitanya, seperti menurunnya produktivitas di tempat kerja atau prestasi di sekolah hingga merusak hubungan sosial dengan orang lain.
Maka dari itu, setiap individu diimbau untuk mulai memelihara kesehatan mentalnya dan belajar mengenali gejala-gejala atau tanda dari gangguan mental sedari dini, tanpa berpikir bahwa gangguan kejiwaan merupakan suatu hal yang tabu atau aib untuk diperbincangkan.
Penyebab Gangguan Kesehatan Mental
Saat seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau kondisi mental health yang kurang baik, tentu ada pemicunya, salah satunya penyebab mental health adalah trauma akibat peristiwa buruk yang terjadi di masa lalu. Adapun beberapa penyebab mental health adalah:
-
Riwayat gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga atau faktor genetik.
-
Tinggal di lingkungan perumahan yang tidak sehat.
-
Adanya riwayat kekerasan seksual, fisik, atau bentuk pelecehan lainnya.
-
Korban diskriminasi dan stigma.
-
Terasingkan atau terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
-
Stres berat dalam jangka waktu yang lama.
-
Cedera pada kepala.
-
Gangguan pada otak atau kelainan pada senyawa kimia di otak.
-
Mengalami kerugian besar dalam hal ekonomi, seperti mengalami kebangkrutan atau memiliki utang.
-
Kehilangan pekerjaan, pengangguran, atau tunawisma.
-
Kematian atau kehilangan orang yang sangat disayangi.
-
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi alkohol secara berlebihan.
-
Memiliki trauma berat, seperti mengalami kecelakaan serius atau berada dalam situasi peperangan.
Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Ciri-ciri gangguan mental yang dialami seseorang dapat berbeda-beda, tergantung dari jenis penyakit mental situs toto yang dideritanya. Namun, terdapat beberapa gejala umum yang dapat dialami oleh penderita kesehatan mental adalah:
-
Sulit fokus dan berkonsentrasi.
-
Kesulitan dalam mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
-
Mudah emosi secara berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
-
Suka berteriak atau berkelahi.
-
Sering berhalusinasi atau menjadi paranoid.
-
Menarik diri dari aktivitas sosial.
-
Kehilangan semangat dan minat untuk melakukan aktivitas yang awalnya disukai.
-
Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri (self harm) atau orang lain.
-
Munculnya pikiran untuk bunuh diri (suicidal thoughts).
-
Munculnya perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
-
Perubahan kebiasaan atau pola makan, seperti tidak nafsu makan atau justru makan secara berlebihan.
-
Munculnya perasaan cemas, takut, khawatir, putus asa, dan sedih secara berlebihan.
-
Sering merasa lelah dan mengalami masalah tidur.
-
Perubahan gairah seks.
-
Rutinitas sehari-hari terganggu dan produktivitas atau prestasi menurun.
-
Sulit memahami kondisi orang lain.
-
Merasa kebingungan, mudah lupa, dan mudah tersinggung.
-
Hilangnya rasa percaya diri.
Diagnosis Gangguan Kesehatan Mental
Dokter akan mendiagnosis pasien gangguan kesehatan mental atau mental health adalah dengan cara melakukan anamnesis atau wawancara medis untuk mengetahui gejala perilaku, pengalaman hidup, riwayat kesehatan, riwayat konsumsi obat-obatan, serta riwayat penyakit dalam keluarga.
Selanjutnya, proses diagnosa mental health adalah pemeriksaan fisik, dimana untuk memastikan tidak ada indikasi atau gejala dari penyakit lain. Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti skrining obat-obatan dan alkohol, pemeriksaan fungsi tiroid, dan CT scan untuk memastikan tidak ada masalah pada otak.
Pemeriksaan secara menyeluruh untuk gangguan mental health adalah penting untuk dilakukan, guna membantu dokter dalam menetapkan diagnosis dan penanganan yang dibutuhkan pasien.
Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental
Terdapat sejumlah metode pengobatan yang dapat direkomendasikan dokter untuk membantu pasien dalam mengelola atau mengatasi kondisi gangguan kesehatan mental mereka. Metode yang digunakan dipilih berdasarkan kondisi kesehatan mental dari masing-masing pasien. Beberapa pengobatan tersebut adalah:
1. Konsumsi Obat-obatan
Pemberian obat-obatan harus sesuai dengan resep dokter dan bertujuan untuk mengatasi gejala gangguan mental akibat adanya kelainan senyawa kimia pada otak. Biasanya, dokter juga akan meminta pasien untuk menjalani psikoterapi agar hasil pengobatan lebih efektif dan optimal.
Jenis obat-obatan yang umumnya diresepkan dokter adalah obat-obatan golongan antidepresan trisiklik, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs).
2. Psikoterapi
Melalui psikoterapi, pasien dapat menyampaikan perasaan serta pikirannya dan dokter akan memberikan saran yang sesuai. Biasanya, dokter akan membimbing pasien dalam mengontrol perasaan dan mengelola emosi serta perilakunya.
Contoh psikoterapi yang sering digunakan untuk menangani gangguan kesehatan mental adalah exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan cognitive behavioral therapy.
3. Supporting Group
Pasien dengan gangguan kesehatan mental biasanya juga disarankan untuk bergabung ke dalam supporting group atau kelompok dukungan. Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang juga menderita gangguan mental atau individu yang sudah sembuh dari penyakitnya. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan saran sehingga proses pemulihan pun dapat berjalan secara optimal.
4. Stimulasi pada Otak
Stimulasi pada otak terdiri dari beberapa jenis, yaitu stimulasi magnetik transkranial, stimulasi saraf vagus, elektrokonvulsif, dan stimulasi otak dalam. Metode terapi ini dinilai efektif untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah gangguan mental yang dialaminya.
5. Rehabilitasi
Metode rehabilitasi biasanya diberikan pada pasien yang mengalami masalah mental health akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Cara ini bertujuan untuk menghentikan ketergantungan pasien terhadap obat-obatan tersebut.
6. Perawatan di Rumah Sakit
Apabila dibutuhkan pengawasan ketat dari tenaga medis, pasien dapat disarankan untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Biasanya hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi gawat darurat, seperti percobaan bunuh diri.
7. Perawatan Mandiri
Tidak hanya melalui bantuan medis atau terapi, pasien dengan masalah mental health juga dapat menjalani perawatan secara mandiri. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat serta mengelola stres dengan baik.
Cara Menjaga Kesehatan Mental
Cara menjaga kesehatan mental sebetulnya tak jauh berbeda dengan cara-cara yang diterapkan untuk menjaga kesehatan fisik, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
-
Berpikir dan memberikan afirmasi positif untuk diri sendiri.
-
Mengelola stres dengan baik.
-
Rutin berolahraga.
-
Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
-
Tidur dan istirahat cukup.
-
Saling membantu dan memahami kondisi orang lain.
-
Mencari bantuan tenaga medis profesional jika dibutuhkan.
Tersedia Juga: