4 Penyebab Jerawat di Dagu dan Cara Mengatasinya

Munculnya jerawat di dagu kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan terkadang sangat mengganggu. Penyebab jerawat di dagu pun beragam, mulai dari kondisi wajah yang kotor hingga stres. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan dengan mudah.

Jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut di kulit tersumbat oleh sel kulit mati, bakteri, atau minyak. Jerawat umumnya bisa muncul di mana saja, termasuk dagu.

Jerawat di dagu pun bisa mengganggu penampilan dan menurunkan percaya diri. Nah, bila ingin terbebas dari jerawat di dagu, Anda perlu mengetahui penyebabnya lebih dulu agar jerawat bisa diatasi secara optimal.

Berbagai Penyebab Jerawat di Dagu

Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya jerawat di dagu yang perlu Anda ketahui:

1. Kondisi kulit wajah yang kotor

Penyebab jerawat di dagu yang paling umum adalah kulit wajah yang kotor. Saat kebersihan kulit wajah tidak terjaga dengan baik, pori-pori dapat tersumbat oleh minyak dan sisa kotoran yang menempel di wajah. Kondisi ini dapat menimbulkan jerawat pada wajah dan salah satunya di area dagu.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di dagu. Kondisi ini dipicu oleh peningkatan kadar hormon androgen, misalnya ketika pubertas atau saat akan menstruasi.

Akibatnya, kelenjar minyak akan menghasilkan minyak berlebih. Hal ini kemudian membuat pori-pori di kulit wajah tersumbat dan menimbulkan jerawat, termasuk di area dahi, hidung, dan dagu.

Selain itu, penderita polycystic ovary syndrome (PCOS) pun lebih rentan mengalami jerawat di dagu, akibat ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

3. Rambut yang tumbuh ke dalam

Penyebab jerawat di dagu lainnya adalah rambut tumbuh ke dalam. Pada pria, kebiasaan sering mencukur jenggot dengan cara yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko rambut di dagu tumbuh ke dalam kulit. Hal ini dapat memicu peradangan yang akhirnya menimbulkan benjolan seperti jerawat.

4. Stres berlebihan

Stres berlebihan juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di dagu. Bahkan, sebuah penelitian menunjukan bahwa stres dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah timbul.

Oleh karena itu, Anda bisa mencoba teknik relaksasi sederhana untuk mengurangi stres dan mencukupi waktu istirahat agar tidak muncul jerawat di dagu.

Cara Mengatasi dan Mencegah Jerawat di Dagu

Jerawat karena iritasi ringan sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, Anda juga dapat melakukan beberapa hal di bawah ini agar jerawat lebih cepat hilang, yaitu:

Rutin membersihkan wajah

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi jerawat di dagu adalah menjaga kebersihan wajah. Caranya mudah, yaitu dengan mencuci muka 2 kali sehari menggunakan pembersih wajah berbahan ringan.

Pilihlah produk pembersih wajah untuk kulit berjerawat serta yang memiliki tingkat pH seimbang dengan kulit wajah, yaitu sekitar 5,0 – 5,5. Dengan memilih produk pembersih wajah yang tepat, hal ini akan membuat kulit wajah terhindar dari jerawat tanpa membuatnya menjadi kering serta tetap lembut dan kenyal.

Pilih yang mengandung bahan alami khusus untuk mengatasu masalah jerawat. Salah satu nya adalah neem. Neem merupakan tanaman daun yang berasal dari India. Tanaman ini telah terbukti secara klinis dapat membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi peradangan pada jerawat, serta mengurangi minyak berlebih.

Hindari memencet jerawat

Adanya jerawat di dagu terkadang membuat Anda ingin memencetnya, tetapi hindari memencet atau memegang jerawat, ya. Kebiasaan tersebut justru dapat menyebabkan jerawat terinfeksi, lebih lama sembuh, dan menimbulkan bekas jerawat.

Kompres jerawat

Untuk mengurangi peradangan atau jerawat yang tampak kemerahan dan terasa nyeri, Anda dapat mengompres jerawat di dagu menggunakan kompres dingin. Caranya, bungkus es batu dengan kain yang lembut dan bersih, lalu gunakan untuk mengompres jerawat selama 5 menit.

Gunakan masker wajah untuk kulit jerawat

Mengoleskan masker wajah berbahan alami juga bisa digunakan untuk mengatasi jerawat di dagu.

Salah satu bahan alami yang bisa dipilih adalah neem. Masker yang mengandung neem efektif dalam mengatasi jerawat, termasuk jerawat di dagu. Kandungan tersebut berperan sebagai antibakteri yang dapat membantu menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat di dagu.

Agar lebih praktis, Anda bisa menggunakan produk masker wajah untuk kulit berjerawat yang siap pakai berbahan ekstrak daun neem yang dikombinasikan dengan kunyit. Kombinasi kedua bahan alami ini telah teruji ampuh dalam mengurangi peradangan dan produksi minyak berlebih di wajah yang dapat menyebabkan jerawat.

Gunakan masker secara rutin 1-2 kali dalam 1 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal berupa wajah bersih sehat bebas jerawat.

Oleskan obat jerawat 

Jerawat di dagu juga bisa diatasi dengan cara mengoleskan krim yang mengandung benzoil peroksida atau retinoid. Namun, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Selain beragam langkah untuk mengatasi jerawat di dagu, pastikan pula Anda mengonsumsi air putih yang cukup agar wajah tetap terhidrasi dan terjaga kelembapannya. Anda pun perlu memakai tabir surya setiap kali hendak beraktivitas di luar rumah.

Apabila berbagai penyebab jerawat di dagu telah Anda hindari tetapi jerawat tetap muncul, bahkan juga muncul di area tubuh lainnya, cobalah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

TERSEDIA JUGA:

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

tabel shio 2025

bandar togel

Jerawat Pustula, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat pustula adalah jenis jerawat yang berisi nanah. Meski dapat sembuh dengan sendirinya, mengoleskan obat jerawat maupun penanganan dari dokter dapat membantu mempercepat penyembuhan jerawat pustula.

Jerawat pustula muncul sebagai benjolan meradang berwarna kemerahan dengan bagian tengah berwarna putih. Jerawat pustula umumnya muncul di dekat kelenjar minyak di wajah, punggung, dada, dan bahu. Ukuran jerawat ini dapat bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, serta terasa nyeri ketika disentuh.

Penyebab Jerawat Pustula

Jerawat pustula terjadi ketika sel-sel kulit mati dan minyak berlebih pada kulit menyumbat saluran kelenjar minyak. Selain sel kulit mati dan minyak, bakteri Propionibacterium acnes juga dapat masuk dan menginfeksi saluran tersebut, sehingga menyebabkan infeksi dan peradangan.

Untuk memerangi infeksi, sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh berkumpul di pori-pori. Sel-sel darah putih inilah yang kemudian membentuk nanah di dalam jerawat.

Kemunculan jerawat pustula dapat dipicu oleh perubahan hormon yang biasanya terjadi saat pubertas, kehamilan, dan menopause. Selain itu, jerawat pustula juga cenderung dialami oleh orang dengan kondisi berikut:

  • Kurang menjaga kebersihan kulit
  • Menggunakan kosmetik yang berbahan dasar minyak sehingga dapat menyumbat pori
  • Mengonsumsi makan tinggi gula
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk dari golongan kortikosteroid
  • Merokok
  • Menderita stres
  • Memiliki anggota keluarga dengan keluhan serupa atau karena faktor genetik

Cara Mengatasi Jerawat Pustula

Jerawat pustula biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, karena dianggap menganggu penampilan, terutama jika muncul di wajah, banyak orang berupaya menghilangkannya dengan memencet jerawat.

Padahal, cara ini dapat menyebabkan jerawat pustula semakin meradang dan membesar, bahkan meninggalkan bekas jerawat. Untuk menghilangkan jerawat pustula lebih cepat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Mengoleskan salep jerawat

Obat jerawat dalam bentuk salep, krim, atau gel termasuk pengobatan jerawat yang relatif mudah didapatkan. Berikut adalah kandungan yang umumnya ada di dalam salep jerawat:

  • Asam salisilat, bermanfaat untuk mengangkat sel-sel kulit mati, membersihkan pori-pori, mengurangi produksi minyak, dan meredakan jerawat yang meradang
  • Benzoil peroksida, bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat
  • Retinoid, untuk mengurangi peradangan dan mempercepat produksi sel kulit baru, sehingga mencegah pori-pori tersumat oleh sel-sel kulit
  • Antibiotik, seperti clindamycin dan erythromycin, dapat membunuh bakteri penyebab jerawat pustula, meredakan kemerahan, dan peradangan karena kondisi ini

Salep jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid dapat digunakan untuk mengatasi jerawat ringan hingga sedang dan bisa dibeli secara bebas. Namun, untuk mengatasi jerawat parah atau yang meluas, dibutuhkan kadar salep jerawat yang lebih kuat dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

Salep jerawat antibiotik juga sebaiknya digunakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat berisiko mengakibatkan terjadinya resistensi antibiotik.

2. Minum obat

Jika jerawat tidak membaik, cukup parah, atau telah terjadi selama 6–8 minggu meskipun telah menggunakan salep jerawat, dokter dapat meresepkan obat jerawat minum. Obat jerawat yang diminum dapat berupa antibiotik, seperti erythromycintetracyclineminocycline, dan doxycycline.

Untuk jerawat yang sangat parah, disertai nyeri, atau yang tidak membaik dengan berbagai pengobatan yang telah disebutkan sebelumnya, dokter dapat meresepkan isotretinoin.

3. Menjalani fototerapi atau terapi fotodinamik

Fototerapi biasanya menjadi pilihan untuk mengatasi jerawat pustula yang kerap membandel meskipun telah diobati. Metode ini memanfaatkan cahaya khusus untuk membunuh bakteri penyebab jerawat.

Fototerapi juga mampu membantu mengecilkan kelenjar minyak dan mengurangi produksi minyak yang dapat menyumbat pori.

Menghilangkan jerawat pustula membutuhkan waktu. Di samping menggunakan obat jerawat teratur atau sesuai anjuran dokter, Anda perlu memerhatikan hal berikut agar jerawat tidak makin parah:

  • Jagalah kebersihan kulit dengan melakukan double cleansing, terutama setelah memakai riasan dan beraktivitas di luar rumah.
  • Pilihlah kosmetik dan produk perawatan kulit yang “nonkomedogenik” dan sesuai jenis serta permasalahan kulit.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama jika belum mencuci tangan.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Pemicu jerawat pustula pada setiap orang bisa berbeda-beda, begitu juga dengan jenis kulit serta tingkat keparahan jerawat yang diderita. Anda dapat menunggu jerawat pustula sembuh dengan sendirinya maupun melakukan beberapa tips di atas.

Bila mengingkan hasil lebih cepat atau bila jerawat pustula sudah sangat mengganggu, konsultasi dengan dokter merupakan upaya yang terbaik yang bisa Anda lakukan.

Jerawat di Dahi, Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Jerawat di dahi biasanya terlihat seperti benjolan berwarna merah, dengan atau tanpa nanah di bagian tengahnya. Munculnya jerawat di dahi umumnya disebabkan oleh produksi minyak berlebih, misalnya akibat perubahan hormon. Kondisi ini bisa diatasi dengan berbagai cara.

Munculnya jerawat di dahi, terutama pada usia remaja, adalah hal yang wajar. Di usia tersebut, terjadi perubahan hormon yang memengaruhi kondisi fisik, termasuk kondisi kulit. Peningkatan hormon saat pubertas akan memicu produksi minyak di kulit yang berisiko menimbulkan jerawat.

Penyebab Munculnya Jerawat di Dahi

Beberapa kondisi dan kebiasaan yang terlihat sepele dapat memicu munculnya jerawat di dahi. Berikut ini adalah hal yang dapat memicu timbulnya jerawat di dahi:

1. Produksi sebum berlebih

Penyebab munculnya jerawat di dahi yang paling umum adalah minyak atau sebum berlebih. Ketika produksi minyak di area dahi meningkat, pori-pori wajah akan tersumbat dan memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Peningkatan produksi minyak pada area wajah, termasuk dahi, umumnya dipicu oleh peningkatan jumlah hormon, stres, sering berkeringat, dan efek samping obat-obatan tertentu.

2. Kebiasaan sering menyentuh wajah

Kebiasaan menyentuh wajah dan dahi dengan tangan yang kotor bisa memicu timbulnya jerawat di dahi. Tangan yang kotor menyimpan banyak kuman, sehingga berisiko menimbulkan infeksi pada kulit dan menyebabkan jerawat.

3. Penggunaan produk kosmetik

Penggunaan produk kosmetik yang mengandung minyak atau bahan kimia tertentu juga bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu munculnya jerawat di dahi.

Pada orang yang memiliki jenis kulit sensitif, penggunaan produk kosmetik yang sembarangan bahkan juga bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit. Hal tersebut dapat memicu reaksi breakout di dahi dan wajah.

4. Penggunaan minyak rambut

Selain produk kosmetik, penggunaan minyak rambut, seperti pomade dan gel, juga bisa memicu timbulnya jerawat di dahi. Hal ini karena sebagian besar produk minyak rambut mengandung minyak kelapa yang bisa membuat kulit kepala dan dahi menjadi lebih berminyak dan rentan berjerawat.

Cara Menghilangkan Jerawat di Dahi

Jerawat di dahi memang tidak sepenuhnya dapat dicegah. Namun, seperti menjaga kebersihan kulit wajah dan menghindari pemicu jerawat dapat membantu menurunkan risiko timbulnya jerawat di dahi.

Apabila jerawat di dahi sudah terlanjur bermunculan, Anda bisa melakukan beberapa perawatan untuk menghilangkannya. Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan jerawat di dahi:

1. Menggunakan bahan alami

Beberapa riset menunjukkan bahwa ada beberapa bahan alami, seperti madu, tea tree oil, lidah buaya, dan kayu manis, yang bisa mengatasi jerawat di dahi. Kedua bahan tersebut diyakini mampu mengatasi peradangan dan menghilangkan jerawat di dahi karena memiliki sifat antiradang dan antibakteri.

2. Menggunakan obat oles

Obat oles umumnya digunakan untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang. Ada beberapa bahan obat oles yang bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat di dahi, yaitu asam salisilat, asam azelaic, benzoil peroksida, dan retinoid. Obat-obatan tersebut bisa didapatkan dengan atau tanpa resep dokter.

3. Mengonsumsi obat minum

Selain menggunakan obat oles, jerawat di dahi yang kondisinya cukup parah bisa diatasi dengan mengonsumsi obat oral atau minum, seperti obat antibiotik dan retionid. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut harus berdasarkan anjuran dari dokter.

4. Melakukan prosedur perawatan

Beberapa tindakan medis juga bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat di dahi. Beberapa tindakan tersebut adalah ekstraksi komedo, chemical peeling, terapi sinar, suntikan kortikosteroid pada jerawat, dan mikrodermabrasi wajah.

Selain itu, biasakan juga untuk tidak memegang atau memencet jerawat yang ada di dahi. Memencet jerawat akan memperlambat proses penyembuhan jerawat, menimbulkan bekas jerawat, serta membuat jerawat di dahi makin terinfeksi dan meradang.

Jika Anda memiliki jerawat di dahi, terlebih jika jerawat tersebut tidak kunjung hilang selama beberapa minggu dan menimbulkan jaringan parut pada wajah, periksakanlah ke dokter. Dengan melakukan pemeriksaan, dokter dapat memastikan tingkat keparahan kondisi dan menyarankan perawatan jerawat di dahi yang sesuai untuk Anda.

Jangan Tertipu Baunya, Ini Manfaat Belerang untuk Kesehatan

Di balik baunya yang menyengat, manfaat belerang untuk kesehatan tubuh ternyata tidak main-main. Bahkan, mineral satu ini sudah sejak lama digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Belerang merupakan unsur kimia yang banyak ditemukan di gunung berapi. Mineral yang dikenal dengan sebutan sulfur ini kerap digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sulfat dan fosfat untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, belerang banyak dimanfaatkan dalam sektor pertanian.

Namun, tidak hanya bidang pertanian, belerang juga memberikan manfaat yang tidak sedikit dalam bidang kesehatan.

Manfaat Belerang untuk Kesehatan Tubuh

Ada beragam manfaat belerang untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Mengatasi masalah kulit

Dalam dunia farmasi, belerang sudah lama digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti kutil, rosacea, dan dermatitis seboroik.

Belerang juga berperan sebagai zat keratolitik yang dapat mengelupas sel kulit mati. Fungsi belerang lainnya adalah untuk membunuh bakteri, jamur, dan parasit penyebab penyakit kudis.

Selain dengan cara mengangkat sel kulit mati, belerang juga bisa mengatasi jerawat dengan cara mengatasi penyumbatan pada pori-pori kulit. Penelitian juga menunjukkan bahwa belerang diketahui bermanfaat untuk mengobati psoriasis, meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Penggunaan produk berbahan belerang untuk pemakaian luar sebaiknya disertai dengan resep dokter. Jika ingin menggunakan produk belerang yang dijual bebas, pastikan untuk membaca label dan petunjuk pemakaian dengan saksama.

Selain itu, selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menggunakan produk berbahan belerang. Produk untuk pemakaian luar berbentuk krim atau losion, tidak boleh dioleskan pada kulit pecah-pecah karena justru bisa memperburuk kondisi yang dialami.

Begitu juga dengan beberapa bagian tubuh lain, seperti kelopak mata, bibir, hidung, dan mulut. Jika terdapat ruam atau tanda-tanda alergi lainnya setelah memakai produk berbahan dasar belerang, segera hentikan pemakaian dan periksakan diri ke dokter.

2. Mengobati nyeri radang sendi

Belerang juga dapat diolah menjadi suplemen. Suplemen belerang kerap digunakan untuk mengurangi nyeri yang disebabkan oleh radang sendi, baik osteoarthritis maupun rheumatoid arthritis.

Selain itu, belerang dalam bentuk methylsulfonylmethane (MSM) juga diketahui baik untuk kesehatan sendi serta membantu pembentukan jaringan ikat, seperti tulang rawan, tendon, dan ligamen.

Meski demikian, manfaat belerang untuk pengobatan nyeri sendi masih berupa dugaan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

3. Mengatasi radang kandung kemih

Di beberapa negara, belerang digunakan untuk mengobati peradangan pada kandung kemih yang bersifat kronis. Kondisi ini ditandai dengan gejala sering buang air kecil pada malam hari dan munculnya rasa nyeri di kandung kemih.

Untuk mengatasi radang kandung kemih, cairan mengandung belerang yang telah diproses secara khusus akan dimasukkan secara langsung ke kandung kemih menggunakan kateter.

Namun, sebelum prosedur ini dilakukan, pasien akan diberikan bius total, karena prosesnya menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan terjadinya kontraksi pada kandung kemih.

Meski memberikan beragam manfaat, Anda sebaiknya tidak sembarangan menggunakan belerang untuk mengobati kondisi medis tertentu. Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu guna memastikan keamanan penggunaannya.

Cara Jitu Atasi Komedo Parah dan Membandel

Hampir semua orang pernah mengalami masalah komedo di kulitnya, mulai dari komedo ringan hingga komedo parah. Kalau tidak diatasi dengan benar, komedo ini bisa membuat warna kulit tidak merata dan menjadi penyebab munculnya jerawat, lho.

Komedo terbentuk ketika pori-pori tersumbat karena minyak (sebum) yang diproduksi kulit menumpuk dengan sel kulit mati. Tumpukan minyak ini kemudian mengeras di permukaan kulit sehingga menghasilkan titik-titik kecil yang disebut komedo.

Ketika komedo terkena paparan udara luar, akan terjadi proses oksidasi pada sebum yang menyebabkan warna komedo menjadi hitam. Inilah yang disebut dengan blackhead.

Jika permukaan komedo ditutupi oleh kulit, oksidasi ini tidak terjadi sehingga yang terbentuk adalah whitehead. Komedo parah bisa terinfeksi dan meradang hingga berubah menjadi jerawat.

Apa yang Menyebabkan Komedo?

Ada beberapa faktor yang dapat memicu tumbuhnya komedo, antara lain karena produksi minyak yang berlebih, misalnya saat masa puber, saat menstruasi, atau pun saat mengonsumsi pil KB.

Selain itu, komedo juga bisa dipicu oleh penumpukan bakteri Propionibacterium acnes pada permukaan kulit, iritasi pada folikel rambut, dan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid dan hormon androgen.

Beragam Cara Jitu Mengatasi Komedo Parah yang Perlu Anda Ketahui

Hal penting yang perlu Anda lakukan dalam mengatasi komedo adalah menahan untuk tidak memencet atau mengeluarkan komedo, karena ini justru bisa mengakibatkan isi komedo semakin terdorong ke dalam dan bakteri penyebab infeksi jadi masuk ke dalam pori-pori Anda. Memencet komedo juga meninggalkan bekas luka yang tidak enak dilihat.

Nah, ada beragam cara ampuh lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi komedo parah, mulai dari cara sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah hingga perawatan medis. Ini dia penjelasannya:

Perawatan di rumah

Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menghilangkan komedo parah:

1. Cuci muka secara teratur

Cuci muka Anda saat bangun dan sebelum tidur untuk menghilangkan penumpukan minyak. Ingat, jangan berlebihan juga, ya. Cuci muka lebih dari 2 kali sehari dapat mengiritasi kulit dan memperparah jerawat. Gunakan pembersih yang lembut dan tidak membuat kulit Anda merah atau teriritasi.

2. Cuci rambut setiap hari

Minyak pada rambut berpengaruh juga terhadap pori-pori yang tersumbat, lho. Oleh karena itu, mencuci rambut setiap hari juga bisa membantu mengatasi komedo, terutama jika tipe rambut memang berminyak.

3. Gunakan produk bebas minyak

Setiap produk yang mengandung minyak dapat menimbulkan komedo baru. Jadi, pilihlah makeuplotion, dan tabir surya bebas minyak atau pilihlah produk dengan label noncomedogenic untuk menghindari komedo parah.

4. Gunakan produk pengelupasan komedo

Exfoliating scrub dan masker sangat berguna untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari wajah sehingga dapat membantu mengurangi dan mencegah komedo. Pilihlah produk yang tidak mengiritasi kulit Anda.

Perawatan medis

Jika produk-produk yang dijual bebas tidak dapat menangani masalah komedo parah Anda, kemungkinan diperlukan obat dan perawatan dari dokter untuk penanganan selanjutnya. Berikut adalah rinciannya:

1. Obat-obatan

Umumnya, dokter akan meresepkan obat yang mengandung vitamin A (retinoid), seperti tretinoinadapalenedan isotretinoin yang bekerja dengan cara mencegah terbentuknya penyumbatan pada pori-pori dan juga mempercepat pergantian sel kulit.Untuk kasus komedo yang disertai jerawat yang parah, dokter biasanya akan meresepkan obat yang mengandung benzoyl peroxide dan antibiotik untuk jerawat.

2. Mikrodermabrasi

Perawatan mikrodermabrasi adalah metode untuk mengangkat lapisan kulit paling atas menggunakan alat khusus seperti tabung yang permukaannya kasar. Metode ini dapat menghilangkan sumbatan pori-pori penyebab komedo.Selain mengatasi komedo, mikrodermabrasi juga dapat memperbaiki penampilan kulit, membuat kulit tampak lebih muda, dan mengurangi penampakan bintik hitam.

3. Chemical peels

Perawatan kecantikan non bedah ini juga populer membantu memperbaiki penampilan kulit dan membantu mengatasi komedo parah dengan menghilangkan sel kulit mati dan sumbatan.Metode chemical peels hampir sama dengan mikrodermabrasi namun menggunakan bahan kimia untuk mengupas sel-sel kulit yang telah mati. Setelah pengelupasan dilakukan, kulit yang lebih halus akan terlihat. Selain mengatasi komedo, metode ini juga digunakan untuk mengatasi bekas jerawat, bintik hitam, keriput, hingga kulit rusak akibat matahari.

4. Terapi laser dan terapi cahaya

Terapi ini dapat mengobati komedo parah dan jerawat tanpa merusak permukaan kulit paling luar. Terapi ini menggunakan energi sinar yang dapat menurunkan produksi minyak berlebih pada kulit dan membunuh bakteri penyebab komedo.

Komedo parah memang bukan kondisi yang membahayakan. Namun pada sebagian orang, kondisi ini dapat sangat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Selain itu, komedo bisa berkembang menjadi jerawat yang parah dan merusak kulit bila tidak diatasi dengan cara yang benar.

Oleh karena itu, lakukanlah perawatan komedo yang aman dan cocok untukmu dan lakukan secara rutin. Bila perlu, tanyakan dokter kulit mengenai perawatan kulit yang bisa kamu lakukan sendiri. Selain itu, konsultasikan apabila komedo mulai membengkak, terasa sakit, dan meradang.

Link Terkait:

For4D

Situs Toto

Situs Toto

Togel Online

Togel Viral

Toto 4D

Togel Viral

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

For4D

Cara Mengatasi Pori-Pori Besar secara Mandiri dan Medis

Pori-pori besar tidak hanya bisa mengganggu penampilan, tetapi juga memicu masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, beragam cara mengatasi pori-pori besar perlu Anda ketahui. Dengan begitu, masalah kulit ini dapat teratasi dan kulit wajah pun tampak lebih mulus serta terawat.

Fungsi pori-pori wajah adalah mengeluarkan minyak alami guna menjaga kulit tetap lembap, kenyal, dan sehat. Meski begitu, beberapa faktor bisa menyebabkan pori-pori wajah membesar dan memengaruhi tampilan wajah.

Penyebab pori-pori besar ada beragam, di antaranya:

  • Faktor genetik
  • Pertambahan usia
  • Produksi minyak berlebih di wajah
  • Penggunaan produk perawatan kulit yang kurang tepat
  • Paparan sinar matahari secara berlebih

Cara Mengatasi Pori-pori Besar secara Mandiri

Ada banyak cara mengatasi pori-pori besar di wajah yang bisa Anda lakukan dengan mudah di rumah, yaitu:

1. Menggunakan produk noncomedogenic

Perhatikan produk perawatan wajah yang Anda gunakan sehari-hari. Pastikan bahwa produk perawatan yang digunakan berlabel noncomedogenic. Artinya, produk perawatan tersebut tidak akan menyumbat pori-pori, sehingga tidak membuat tampilan pori-pori semakin membesar.

2. Membersihkan wajah secara rutin

Anda dianjurkan untuk membersihkan wajah secara rutin sebanyak 2 kali sehari. Saat membersihkan wajah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, Anda disarankan untuk memilih pembersih wajah sesuai jenis kulit serta menghindari sabun muka berkandungan alkohol dan pewangi.

Hindari pula penggunaan air panas untuk mencuci muka karena bisa membuat pori-pori tampak semakin besar. Selanjutnya, bersihkan wajah secara lembut. Jangan gosok kulit wajah terlalu kencang karena kebiasaan ini dapat memicu iritasi kulit.

3. Menggunakan retinol pada malam hari

Bagi Anda yang memiliki kulit berminyak atau berjerawat, penggunaan skincare yang mengandung retinol pada malam hari cukup disarankan. Ini karena retinol bisa mengangkat sel kulit mati dan minyak berlebih yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan atau memperparah kondisi jerawat.

Selain itu, retinol juga dapat merangsang produksi kolagen dan elastin sehingga mampu mengecilkan pori-pori. Meski manfaat retinol untuk kulit ada banyak, Anda harus memakai retinol dengan benar. Pemakaian retinol dengan cara yang kurang tepat dapat memicu iritasi kulit.

4. Melakukan eksofoliasi secara rutin

Melakukan eksfoliasi secara rutin, yaitu 1–2 kali dalam seminggu, juga menjadi bagian dari cara mengatasi pori-pori besar. Dengan melakukan eksfoliasi wajah, sel kulit mati dan minyak berlebih di wajah bisa terangkat sehingga tidak menyumbat pori-pori wajah.

Untuk melakukan eksfoliasi wajah di rumah, Anda bisa memanfaatkan bahan alami, seperti oatmeal, yoghurt, atau madu. Sedangkan untuk eksfoliasi wajah dengan bahan kimia, Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung alpha hydroxy acids (AHA) dan beta hydroxy acids (BHA).

Meski dapat mengecilkan pori-pori wajah, Anda tidak dianjurkan untuk melakukan eksfoliasi wajah ketika kulit wajah sedang mengalami iritasi dan banyak jerawat.

5. Memakai masker tanah liat

Guna mengecilkan pori-pori wajah yang besar, Anda juga bisa menggunakan masker tanah liat sebanyak 1–2 kali seminggu. Namun, jangan lakukan di hari yang sama dengan eksfoliasi wajah karena bisa memicu iritasi kulit.

Penggunaan masker tanah liat, baik dengan kandungan bentonite atau kaolin, bisa mengangkat minyak, kotoran, dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori sehingga pori-pori wajah bisa menjadi lebih kecil.

6. Mengoleskan tabir surya ke wajah setiap hari

Salah satu penyebab pori-pori wajah besar adalah paparan sinar matahari berlebih. Nah, untuk meminimalkan dampak buruk sinar matahari, Anda disarankan untuk mengoleskan tabir surya ke kulit wajah setiap akan beraktivitas di luar ruangan.

Agar manfaat dari penggunaan tabir surya bisa diperoleh secara maksimal, perhatikan aturan penggunaannya. Anda dianjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF 30 atau lebih.

Oleskan tabir surya 15–30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan dan usahakan untuk mengoleskan tabir surya secara berkala, yaitu setiap 2 jam sekali.

Cara Mengatasi Pori-Pori Besar secara Medis

Jika cara alami sudah dilakukan tapi pori-pori masih juga tampak besar dan menggangu penampilan, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan merekomendasikan beberapa metode perawatan berikut ini:

Laser

Selain mampu mengecilkan pori-pori, laser juga dapat mengencangkan kulit, memudarkan noda bekas jerawat, dan mengatasi hiperpigmentasi kulit. Ini karena tindakan laser pada kulit bisa merangsang pembentukan sel kulit baru yang lebih sehat dan mendorong produksi kolagen.

Kolagen merupakan protein penting yang dibutuhkan untuk menjaga elastisitas dan hidrasi kulit, sehingga kesehatan kulit lebih terjaga.

Microneedling

Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum kecil ke kulit guna merangsang produksi kolagen. Sama halnya dengan laser, tindakan ini tidak hanya mampu mengecilkan pori-pori wajah saja, tapi juga menghilangkan bekas jerawat, bekas operasi di kulit, dan kerutan.

Mikrodermabrasi

Prosedur medis lain yang juga dapat mengatasi pori-pori besar di wajah adalah mikrodermabrasi. Prosedur ini mampu mengangkat sel atau lapisan kulit terluar, sehingga dapat merangsang pertumbuhan sel kulit baru yang lebih sehat.

Tindakan mikrodermabrasi tidak disarankan jika kulit Anda sedang berjerawat atau mengalami iritasi.

Itulah beberapa cara mengatasi pori-pori besar di wajah. Selain perawatan dari luar, Anda juga perlu melakukan perawatan kulit dari dalam. Caranya adalah dengan minum air putih yang banyak agar kelembapan kulit tetap terjaga. Selain itu, konsumsi pula makanan sehat dengan gizi seimbang.

Jika ragam cara mengatasi pori-pori besar sudah dilakukan tapi tampilan pori-pori masih juga mengganggu penampilan, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan merekomendasikan perawatan atau produk perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

TERSEDIA JUGA:

erek erek 66

slot thailand

rokokbet

togel viral

togel viral

Togel Viral

slot bet kecil

slot thailand

slot thailand

matauangslot

4 Alat Pembersih Komedo dan Cara Pakai yang Aman

Alat pembersih komedo bisa digunakan untuk membersihkan pori-pori bahkan mencegah munculnya jerawat. Setiap alat pembersih komedo memiliki cara pakai dan efektivitas untuk mengangkat komedo yang berbeda-beda.

Komedo terbentuk dari penumpukan minyak berlebih dan sel-sel kulit mati di pori-pori. Komedo terdiri dari dua tipe, yaitu whitehead dan blackhead. Whitehead adalah komedo yang tertutup dan berwarna putih, sedangkan blackhead adalah komedo terbuka yang berwarna gelap.

Selain mengganggu penampilan wajah, komedo yang dibiarkan bisa mengalami peradangan dan berkembang jadi jerawat. Jadi, komedo sebaiknya dibersihkan dengan maksimal. Cara menghilangkan komedo memang paling aman dilakukan oleh dokter kulit, tetapi ada pilihan alat pembersih komedo yang tidak kalah efektif dan bisa dipakai di rumah.

Jenis Alat Pembersih Komedo dan Cara Memakainya

Ada beberapa jenis alat pembersih komedo yang bisa dicoba di rumah, antara lain:

1. Pore pack

Pore pack atau pore strip berbentuk plester yang bisa mengangkat komedo sel-sel kulit mati, dan sebum (minyak) dalam waktu singkat. Pemakaian pore pack juga diyakini dapat membuat pori-pori tampak mengecil. Alat pembersih komedo ini tergolong murah serta mudah dipakai.

Sebelum menggunakan pore pack, cuci wajah dan tangan terlebih dahulu. Tempelkan pore pack dengan erat dan tunggu beberapa menit sebelum ditarik. Sebaiknya, gunakan pore pack di malam hari. Jadi, kulit punya waktu memproduksi minyak alami kembali dengan maksimal tanpa terpapar make up atau sinar matahari.

Meski dinilai cukup ampuh, pore pack hanya dapat membersihkan komedo sementara waktu. Bagian kulit yang ditempel pore pack juga berisiko menjadi kering dan teriritasi. Oleh karena itu, hindari penggunaan pore pack terlalu sering, terutama bila kulit Anda sensitif.

2. Dry brush atau sikat pembersih wajah

Dry brushing adalah metode eksfoliasi wajah lembut menggunakan sikat khusus wajah berbulu padat. Sikat pembersih wajah ini akan mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga pori-pori bersih serta bebas komedo dan jerawat. Tak hanya itu, metode ini juga banyak digunakan untuk melancarkan aliran darah di wajah.

Untuk melakukan dry brushing, pilihlah sikat pembersih wajah khusus yang bersih dan kering. Mulai sikat lembut kulit dari batang hidung ke dahi hingga garis rambut, lalu sikat ke bagian pipi menuju dagu. Setelah itu, cuci wajah dengan air hangat.

Membersihkan komedo dengan sikat pembersih bisa digunakan pada tipe kulit normal, berminyak, bahkan kering. Akan tetapi, alat dan metode ini tidak dianjurkan jika Anda memiliki riwayat rosacea, eksim, atau psoriasis untuk mencegah iritasi berlebih akibat gesekan sikat pada kulit.

3. Vacuum komedo

Selain ada di klinik kecantikan, vacuum komedo juga tersedia untuk penggunaan secara mandiri. Alat pembersih komedo ini menggunakan mesin berkekuatan sedang guna mengangkat minyak, sel-sel kulit mati, dan kotoran lain di dalam pori-pori.

Anda bisa mulai dengan melakukan uap muka dengan air panas terlebih dahulu untuk membuka pori-pori lebih lebar. Setelah itu, posisikan ujung bulat vacuum komedo ke wajah dan geser perlahan-lahan ke seluruh area yang berkomedo selama beberapa detik.

Penggunaan vacuum komedo memang cukup efektif. Akan tetapi, alat ini juga berisiko melukai kulit hingga meninggalkan bekas luka berupa bopeng atau flek hitam. Oleh karena itu, vacuum komedo tidak boleh digunakan terlalu sering maupun pada tipe kulit sensitif dan memiliki riwayat rosacea.

4. Pinset komedo

Pinset komedo termasuk alat pembersih komedo yang mudah ditemukan. Alat ini terbuat dari bahan stainless steel dengan ujung berbentuk bulat, yang digunakan untuk mengangkat komedo secara langsung.

Meski bisa dilakukan secara mandiri di rumah, membersihkan komedo dengan pinset komedo lebih dianjurkan dilakukan oleh dokter kulit. Hal ini guna memastikan alat yang digunakan steril dan prosesnya tidak melukai atau mengiritasi kulit.

Supaya bisa mencegah komedo muncul kembali, penggunaan alat pembersih komedo juga sebaiknya diimbangi dengan perawatan kulit yang tepat, seperti:

  • Cuci wajah 2 kali sehari atau setelah aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat.
  • Pilih produk skincare maupun make up bebas alkohol dan non komedogenik
  • Pakai pelembap setelah membersihkan komedo.
  • Lakukan eksfoliasi minimal 1 kali seminggu.
  • Bersihkan peralatan make up, sarung bantal, dan sprei dengan rutin
  • Lakukan keramas setiap hari bila memiliki tipe rambut berminyak
  • Tidak membersihkan komedo saat di sekitarnya ada jerawat meradang atau milia
  • Tidak memencet komedo secara paksa dengan tangan
  • Batasi konsumsi makanan pemicu jerawat, seperti susu sapi atau cokelat

Selain itu, pilih skincare yang mengandung retinoid, benzoil peroksida, salicylic acid, atau azelaic acid untuk mengatasi komedo membandel. Bahan-bahan aktif tersebut juga dapat menyamarkan bekas luka akibat jerawat dan pembersihan komedo.

Jika komedo masih terus muncul hingga 6–8 minggu setelah menggunakan berbagai alat pembersih komedo, konsultasikan ke dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter untuk melihat kemungkinan penyebabnya. Bila perlu, dokter mungkin akan menyarankan tindakan pembersihan komedo, misalnya chemical peeling atau terapi laser.

4 Bahan Eksfoliasi Wajah Berjerawat yang Ramah di Kulit

Tidak sedikit orang yang ragu melakukan eksfoliasi wajah berjerawat karena takut jerawatnya makin meradang. Padahal, ini merupakan asumsi yang keliru. Eksfoliasi pada kulit yang berjerawat sebenarnya aman dilakukan asalkan sesuai aturan.

Eksfoliasi atau pengelupasan sel kulit mati pada kulit wajah berjerawat perlu dilakukan karena dapat mengurangi munculnya jerawat dan memudarkan bekasnya. Namun, penerapannya harus hati-hari agar kulit tidak mengalami iritasi.

Kandungan Eksfoliasi Wajah Berjerawat

Untuk kulit berjerawat, Anda harus melakukan eksfoliasi wajah dengan produk yang mengandung bahan lembut karena cenderung lebih ramah di kulit. Sebaliknya, produk eksfoliasi wajah berbentuk scrub perlu dihindari karena dapat mengiritasi kulit yang sudah meradang.

Berikut ini adalah sejumlah bahan yang sering digunakan untuk eksfoliasi wajah berjerawat:

1. Retinol

Anda dapat melakukan eksfoliasi wajah berjerawat menggunakan produk perawatan kulit wajah yang mengandung retinol. Retinol telah terbukti dapat mengurangi atau mengempeskan jerawat.

Retinol dapat menyerap hingga ke lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga dapat mengatasi pori-pori tersumbat yang dapat memicu munculnya jerawat. Tidak hanya itu, retinol juga dapat menghilangkan bekas luka dan noda jerawat serta bisa memperbaiki tekstur kulit sehingga kulit terlihat lebih sehat.

Namun, untuk pemula, sebaiknya gunakan skincare yang mengandung retinol dari konsentrasi yang paling rendah dulu dan gunakan 2–3 kali saja per minggu.

2. Asam salisilat

Asam salisiliat banyak ditemukan di dalam produk skincare untuk kulit berjerawat. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan eksfoliasi wajah dengan kandungan bahan ini ketika kulit sedang berjerawat atau ada komedo membandel di kulit.

Asam salislilat dapat mengatasi jerawat karena kandungan ini termasuk dalam golongan BHA. BHA dapat meresap hingga ke pori-pori wajah, sehingga mampu membersihkan minyak berlebih dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.

3. Benzoil peroksida

Obat jerawat biasanya mengandung benzoil peroksida, sehingga Anda juga dapat menggunakan produk eksfoliasi wajah dengan kandungan ini untuk mengatasi jerawat di wajah.

Benzoil peroksida efektif untuk mengatasi jerawat yang meradang dan komedo putih. Kandungan ini direkomendasikan untuk kulit berjerawat karena dapat membunuh bakteri penyebab jerawat.

Selain itu, benzoil peroksida juga dapat mengikis minyak berlebih di kulit dan meluruhkan sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat.

4. Asam glikolat

Penggunaan asam glikolat pada kulit dapat mengangkat sel kulit mati dan minyak berlebih di wajah yang dapat menyumbat pori-pori. Dengan begitu, penggunaan asam glikolat mampu membuat wajah menjadi lebih bersih dan jerawat menjadi berkurang.

Asam gilikolat termasuk dalam golongan AHA. Meski begitu, penggunaannya pada kulit berjerawat dianggap aman karena tidak membuat kulit menjadi kering.

Itulah beberapa kandungan yang bisa digunakan untuk eksfoliasi wajah berjerawat. Meski dianggap aman untuk kulit berjerawat, Anda tetap harus memakainya dengan hati-hati. Oleskan sedikit produk dengan kandungan tersebut ke kulit sedikit terlebih dahulu untuk melihat reaksi alergi.

Jika saat pemakaian muncul reaksi alergi, seperti kulit memerah, kering parah, kulit seperti terbakar, dan bentol-bentol, segera bersihkan wajah dan hentikan penggunaan. Anda kemungkinan tidak cocok dengan produk dengan kandungan tersebut.

Hindari pula penggunaan produk perawatan kulit dengan kandungan di atas pada waktu yang bersamaan karena semuanya bersifat mengelupas sel kulit mati. Gunakanlah di hari yang berbeda atau selang-seling.

Selain itu, selama memakai produk eksfoliasi wajah berjerawat, Anda juga dianjurkan untuk menghindari produk perawatan kulit yang bersifat abrasif atau mengikis kulit, misalnya alkohol. Penggunaan produk perawatan kulit dengan kandungan tersebut bisa membuat kulit makin iritasi.

Bila penggunaan produk eksfoliasi wajah berjerawat tidak membuahkan hasil atau bahkan jerawat makin parah, konsultasikan ke dokter. Dokter akan memberikan perawatan atau alternatif lain yang lebih efektif dalam mengatasi jerawat yang Anda miliki.

Coba Simak Cara Menghilangkan Bulu Kaki di Sini

Cara menghilangkan bulu kaki bisa dilakukan sendiri di rumah maupun dengan prosedur medis. Tidak sedikit orang yang melakukannya dengan tujuan agar tampilan kaki tampak lebih cantik dan lebih percaya diri.

Bulu kaki umumnya mulai tumbuh ketika seseorang memasuki masa pubertas. Selain tumbuh di kaki, bulu-bulu halus juga tumbuh di ketiak, di antara bibir dan hidung, serta di area kemaluan. Sebagian wanita juga bisa memiliki bulu kaki lebih lebat karena keturunan atau kondisi medis tertentu, misalnya hirsutisme.

Bagi sebagian orang, adanya bulu kaki dianggap mengganggu penampilan, sehingga perlu dihilangkan. Menerapkan cara menghilangkan bulu kaki perlu disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhan masing-masing.

Beragam Cara Menghilangkan Bulu Kaki

Bulu kaki atau rambut-rambut halus di bagian tubuh sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan dan termasuk dalam kondisi yang normal. Namun, karena dianggap mengganggu penampilan, banyak orang yang memilih untuk menghilangkannya dengan berbagai metode.

Berikut ini adalah pilihan cara menghilangkan bulu kaki yang bisa Anda lakukan:

1. Menggunakan pinset

Metode mencabut bulu kaki menggunakan pinset bisa menjadi pilihan tepat, jika hanya sedikit bulu kaki yang ingin dicabut. Bagi kamu yang ingin menerapkan cara menghilangkan bulu kaki yang satu ini, pastikan pinset yang digunakan telah disterilisasi dengan benar. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit.

2. Mencukur bulu kaki

Mencukur adalah salah satu cara yang paling umum dan mudah dilakukan untuk menghilangkan bulu kaki. Namun, efek ini biasanya hanya berlangsung untuk sementara waktu karena bulu kaki bisa tumbuh kembali dengan cepat.

Untuk mendapat hasil yang lebih baik, Anda dianjurkan untuk mencukur bulu kaki searah dengan arah pertumbuhan rambut dan lakukan secara berkala. Selain itu, basahi dan usapkan sabun atau krim cukur pada area yang akan dicukur.

Pastikan cara menghilangkan bulu kaki ini dilakukan hati-hati karena rentan menyebabkan bulu tumbuh ke bawah kulit dan radang pada folikel rambut (folikulitis). Jangan lupa juga untuk membersihkan dan mengganti pisau cukur secara teratur.

3. Menggunakan krim perontok bulu kaki

Bulu kaki bisa dihilangkan dengan krim atau losion. Kandungan bahan kimia yang ada di dalam krim perontok mampu meluruhkan protein pada bulu. Setelah dioleskan ke kulit dan menunggu selama beberapa saat, bulu akan rontok ketika diusap. Pastikan kamu mengikuti petunjuk pemakaian pada krim yang dipakai, ya.

4. Menggunakan teknik waxing atau pengangkatan bulu dengan lilin

Sebelum melakukan waxing, sebaiknya biarkan bulu kaki sedikit memanjang setidaknya 6–7 mm dan pastikan area yang akan di-waxing sudah bersih dan kering.

Prosedur waxing bisa dilakukan menggunakan lilin panas atau lilin dingin. Pertama-tama, bahan lilin dioleskan ke permukaan kulit sesuai arah pertumbuhan bulu, kemudian di atasnya diletakkan plester kain dan biarkan kain selama 2–3 detik. Saat plester diangkat, bulu yang sudah menempel pada lilin akan tercabut.

Jika setelah plester diangkat kulit terasa sakit, cobalah mengompres kulit dengan air dingin dan oleskan pelembab. Waxing biasanya perlu diulang tiap beberapa minggu.

5. Menggunakan epilator

Epilator merupakan alat yang serupa dengan pisau cukur listrik. Alat ini dilengkapi bagian kepala dengan pinset berputar untuk mencabut akar bulu kaki. Cara menghilangkan bulu kaki dengan epilator umumnya bisa bertahan lebih lama hingga 3–6 minggu.

Agar hasilnya lebih maksimal, kamu dianjurkan untuk melakukan eksfoliasi terlebih dahulu dalam waktu beberapa hari sebelum menggunakan epilator. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya bulu kaki tumbuh ke dalam.

6. Melalui prosedur elektrolisis

Pada prosedur ini, jarum yang sangat pipih dimasukkan ke folikel rambut untuk diberikan bahan kimia atau energi listrik yang dapat menghilangkan bulu secara permanen. Cara menghilangkan bulu kaki dengan elektrolisis biasanya perlu diulang setiap 1–2 minggu hingga sebagian besar bulu hilang.

Meski bisa terasa menyakitkan, prosedur ini biasanya tergolong aman dan efektif jika dilakukan oleh ahli kecantikan atau dokter yang kompeten. Prosedur elektrolisis biasanya tidak menimbulkan efek samping, tetapi beberapa orang mungkin akan mengalami kemerahan dan perih pada kulit untuk sementara waktu.

7. Melalui prosedur laser dan intense pulsed light (IPL)

Pada prosedur ini, sinar laser atau IPL akan ditembakkan ke area spesifik dan diserap oleh pigmen dalam folikel rambut di bawah kulit untuk menghancurkan rambut. Meski dinilai cukup efektif, prosedur ini bisa menghabiskan biaya yang cukup mahal dan memerlukan 4–6 kali perawatan tiap 6–12 bulan.

Jika tidak dilakukan oleh ahli yang kompeten, prosedur laser atau IPL berisiko menimbulkan iritasi kulit atau perubahan pigmen kulit. Meski begitu, cara yang satu ini memiliki beberapa kelebihan yang layak untuk dipertimbangkan, antara lain:

  • Cukup efektif untuk menghilangkan bulu kaki karena bisa membidik dan mematikan rambut dari akarnya
  • Lebih cepat karena dapat menjangkau area yang lebih luas dalam satu kali tembakan
  • Bulu kaki hilang secara permanen setelah 3–7 kali perawatan, sehingga tidak memerlukan prosedur berulang-ulang

8. Menggunakan obat-obatan

Jika berbagai cara menghilangkan bulu kaki di atas tidak bisa membantu, kamu bisa meminta saran dari dokter agar diberikan obat yang bisa menghambat pertumbuhan bulu kaki.

Biasanya, penggunaan obat penghambat bulu kaki diperlukan ketika bulu tumbuh lebih lebat karena pengaruh hormon, seperti pada masa menopause atau pada penyakit sindrom ovarium polikistik.

Cara menghilangkan bulu kaki secara mandiri atau menggunakan jasa perawatan di salon dan klinik memang bisa menjadi pilihan. Namun, kamu juga harus memikirkan risiko yang mungkin ditimbulkan dan biaya untuk melakukan cara menghilangkan bulu kaki tersebut.

Apabila kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu dan bingung menentukan cara menghilangkan bulu kaki yang baik dan aman, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kaya Akan Omega 3, Ini 7 Manfaat Ikan Salmon dan Tips Mengolahnya

Kaya Akan Omega 3, Ini 7 Manfaat Ikan Salmon dan Tips Mengolahnya

Salmon merupakan salah satu ikan yang punya cita rasa lezat, tekstur lembut, dan manfaat kesehatan yang sangat baik bagi tubuh. Selain karena rasanya yang lezat, ikan salmon memiliki kandungan nutrisi penting yang diperlukan tubuh.

Dalam ikan salmon kamu bisa mendapatkan kandungan gizi berupa protein kualitas tinggi, mineral, vitamin, terutama asam lemak omega-3. Itulah alasannya ikan salmon disebut sebagai ikan super sehat. Sebab, menyimpan berbagai keistimewaan untuk kesehatan tubuh.

Nah, mau apa saja manfaat ikan salmon untuk kesehatan dan tips untuk mengolahnya?

Kandungan Gizi pada Ikan Salmon

Ikan salmon merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Berikut kandungan gizi dalam ikan ini:

  • Protein. Ikan salmon memiliki kandungan protein berkualitas tinggi sekitar 20-25 gram.
  • Lemak. Lemak pada ikan salmon adalah lemak sehat, yaitu asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang berkisar antara 10-15 gram lemak.
  • Kalori. Salmon memiliki kandungan 200-250 kalori per 100 gram, tergantung pada jenis salmon serta cara pengolahannya.
  • Vitamin D. Ikan salmon mengandung vitamin D sekitar 526 IU (13.1 mcg) per 100 gram.
  • Vitamin B12. Salmon kaya akan vitamin B12 yang bisa membantu pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
  • Zat besi. Meskipun kandungan zat besi pada salmon tidak setinggi zat besi yang terdapat pada daging merah, salmon tetap mengandung zat besi sekitar 0.5 mg zat besi yang berguna untuk produksi hemoglobin.
  • Kalium. Berkisar antara 300-400 mg per 100 gram.
  • Magnesium. 27 mg magnesium per 100 gram ikan salmon.

Manfaat Salmon untuk Kesehatan Tubuh

Seperti penjelasan di atas, salmon kaya berbagai vitamin dan mineral penting yang baik untuk tubuh. Nah, berikut beberapa manfaat ikan salmon untuk kesehatan:

1. Baik untuk jantung dan otak 

Asam lemak omega-3 pada ikan salmon berbentuk eicosapentaenoic acid  (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan asam lemak omega-3 utama. Kandungan ini penting untuk menjaga kesehatan jantung, otak, mata dan memberikan efek antiinflamasi sehingga mengurangi risiko berbagai penyakit kronis seperti jantung dan stroke.

2. Mendukung pertumbuhan

Manfaat ikan salmon selanjutnya juga tak kalah menarik. Salmon merupakan ikan dengan sumber protein lengkap dan mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Ikan salmon dengan berat 100 gram mengandung 20-25 gram protein yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan, pemulihan otot, dan fungsi kekebalan tubuh.

Selain salmon, Ikan ini Juga Tak Kalah Menyehatkan.

3. Menjaga kesehatan tulang hingga sistem imun

Ikan salmon mengandung berbagai macam sumber vitamin seperti vitamin D, vitamin B12, dan vitamin A. Dengan kandungan vitamin D paling banyak, ikan salmon mampu menjaga kesehatan tulang, sistem imun, dan penyerapan kalsium.

4. Melawan radikal bebas

Manfaat ikan salmon selanjutnya yaitu mampu melawan radikal bebas dalam tubuh berkat kandungan selenium di dalamnya. Selenium sendiri merupakan mineral yang bersifat sebagai antioksidan. Salmon juga kaya akan kalium yang mampu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dan mendukung kesehatan jantung.

5. Mencegah anemia

Meskipun tidak sebanyak kandungan zat besi pada daging merah, ikan salmon juga mempunyai kandungan zat besi yang cukup untuk mendukung kesehatan darah dan mencegah anemia.

6. Meningkatkan kadar kolesterol baik

Manfaat ikan salmon selanjutnya berkaitan dengan kadar kolesterol. Salmon memang mengandung kolesterol, tetapi sebagian besar kolesterol pada ikan salmon adalah jenis yang sehat. Jika mengonsumsi pada batas yang wajar, ikan salmon bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

7. Menjaga kesehatan mata

Asam lemak omega-3 yang terdapat pada salmon bisa mencegah degenerasi makula pada mata yang biasanya terjadi akibat faktor usia. Konsumsi salmon secara rutin juga bisa mengurangi risiko mata mengalami katarak.

Tips Memasak Ikan Salmon

Memasak salmon perlu menggunakan metode yang tepat agar kandungan omega-3 di dalamnya tetap terjaga. Salmon umumnya diolah dengan cara

dipanggang, kukus, atau menyajikannya secara mentah seperti sushi.

  • Memanggang. Dengan memasak salmon menggunakan metode dipanggang, salmon bisa mempertahankan kandungan omega-3. Sebab, metode ini bisa mengurangi waktu kontak ikan dengan paparan panas sehingga lemak sehat tidak terlalu banyak terurai.
  • Mengukus. Mengukus adalah metode yang paling tepat, karena dengan hanya terpapar uap panas, salmon tidak kehilangan banyak nutrisi dan menjaga tekstur ikan tetap lembut dan moist. 
  • Menyajikan mentah (sushi atau sashimi). Metode memasak ini mungkin paling sering kamu temukan di restoran Jepang. Salmon yang disajikan dalam bentuk mentah tidak kehilangan kandungan omega-3 dalam proses masak karena tidak terpapar dengan panas. Namun, sebaiknya pilihlah salmon segar jika ingin dikonsumsi secara mentah agar memastikannya tidak terpapar bakteri salmonella.

 

 

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Matauangslot

Matauangslot

Matauangslot

Matauangslot

Matauangslot