Archives December 2024

6 Cara Mencegah Bibir Kering

Cara mencegah bibir kering tidak hanya dengan penggunaan pelembap bibir, tetapi juga melalui kebiasaan sehari-hari seperti minum air putih secara rutin. Dengan begitu, kelembapan bibir tetap terjaga dan keluhan bibir kering bisa terhindari.

Kulit di bibir cenderung lebih tipis dan sensitif dibandingkan bagian tubuh lain, karena tidak memiliki kelenjar minyak. Hal ini membuat bibir lebih mudah kering dan pecah-pecah. Namun, bibir kering bisa dihindari dengan langkah pencegahan yang tepat.

Cara Mencegah Bibir Kering

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah bibir kering yang dapat Anda lakukan:

1. Mengoleskan pelembap bibir

Pelembap bibir (lip balm) dapat mempertahankan kelembapan bibir, sehingga bibir tidak mudah kering. Anda disarankan untuk mengoleskan pelembap bibir sebelum menggunakan lipstik, sebelum pergi ke luar rumah, saat akan tidur, atau setiap bibir terasa mulai kering.

Pilihan pelembap bibir di pasaran ada beragam, tetapi sebaiknya hindari produk pelembap yang mengandung perasa, parfum, mentol, atau asam salisilat bila bibir Anda sensitif atau mudah pecah-pecah.

Anda bisa menggunakan pelembap bibir yang mengandung petroleum jelly, ceramide, shea butter, atau minyak biji jarak.

2. Menggunakan tabir surya bibir

Selain dapat melembapkan, pastikan pula pelembap bibir yang digunakan mengandung tabir surya dengan SPF minimal 30 agar bibir terlindungi dari paparan sinar matahari. Ini penting untuk diperhatikan karena paparan sinar matahari langsung bisa membuat bibir cepat kering.

3. Minum air putih yang cukup

Untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah, Anda harus mengonsumsi air putih yang cukup. Biasakan untuk minum air putih minimal 8 gelas setiap hari agar tubuh terhidrasi dengan baik dan kelembapan bibir terjaga.

Cara mengukur apakah tubuh Anda terhidrasi dengan baik atau tidak adalah dengan melihat warna urine. Jika warnanya terlihat kuning muda atau nyaris bening, berarti kebutuhan cairan tubuh Anda telah tercukupi.

4. Menghentikan kebiasaan menjilat bibir

Kebiasaan menjilat bibir tidak membuat bibir menjadi lembap, tetapi justru membuatnya kering. Pasalnya, air liur yang digunakan untuk membasahi bibir dapat menghilangkan kelembapan dari kulit bibir sehingga bibir lebih mudah kering.

5. Menggunakan humidifier

Menjaga kelembapan udara di dalam ruangan dengan humidifier bisa menjaga kelembapan kulit bibir, terutama jika Anda memiliki kebiasaan mengorok saat tidur. Hal ini karena bernapas melalui mulut juga bisa membuat bibir lebih cepat kering.

6. Menghindari zat pemicu iritasi dan alergi

Sama halnya ketika memilih pelembap bibirAnda juga harus teliti saat membeli kosmetik bibir. Hindari kandungan dalam kosmetik bibir yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi, seperti paraben, parfum, camphor, dan mentol.

Begitu pula dengan makanan pedas atau mengandung banyak garam. Hindari makanan ini karena dapat mengiritasi permukaan bibir atau menghilangkan kelembapan alami bibir.

Cara mencegah bibir kering di atas bisa membuat bibir terlihat lebih lembap dan sehat. Namun, bibir kering sebenarnya kondisi yang normal bila hanya terjadi sesekali.

Anda tidak perlu terlalu khawatir jika bibir terasa sangat kering. Bisa jadi ini akibat cuaca dan kondisi udara yang dingin atau kering, bisa juga karena pengaruh obat-obatan tertentu, misalnya isotretinoin yang umum dipakai untuk mengobati jerawat.

Jika bibir Anda sedang kering dan pecah-pecah, jangan tergoda untuk mengelupasnya. Kebiasaan ini akan membuat keluhan bibir kering bertambah parah dan proses penyembuhannya menjadi lebih lama.

Bila keluhan bibir kering kerap terjadi dan cara mencegah bibir kering di atas tidak efektif, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Penyebab Kantung Mata dan Cara Mengatasinya

Kantung mata umumnya terjadi seiring bertambahnya usia. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, namun kantung mata dapat mengganggu penampilan karena membuat wajah terlihat lelah dan lebih tua.

Kantung mata terjadi karena adanya penumpukan cairan yang diakibatkan melemahnya jaringan di sekitar mata, termasuk otot penopang kelopak mata.

Memahami Penyebab Kantung Mata

Salah satu penyebab paling umum terjadinya kantung mata adalah kurang tidur. Hal ini karena kurang tidur cenderung menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit tipis mata melebar dan menciptakan warna gelap. Pembuluh darah yang melebar ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar mata, sehingga terbentuk kantung mata.

Selain kurang tidur, hal-hal yang juga dapat menjadi penyebab terjadinya kantung mata adalah sebagai berikut:

  • Alergi
    Pada rinitis alergi, terjadi peradangan di hidung oleh karena reaksi alergi. Gejala yang timbul meliputi bersin-bersin dan mata berair, dapat diiringi dengan timbulnya kantung mata dan lingkaran hitam di bawah mata.
  • Penuaan
    Penuaan dapat menyebabkan munculnya kantung mata karena seiring bertambahnya usia, otot dan struktur jaringan di sekitar mata melemah. Kulit juga akan mulai mengendur dan cairan akan mulai berkumpul di bagian bawah mata. Selain itu, lemak yang berada di sekitar mata juga akan bergerak ke daerah sekitar bawah mata sehingga terlihat bengkak atau membentuk kantung mata.
  • Pola makan yang tidak baik
    Kekurangan cairan dan rendahnya asupan protein tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan, tapi juga dapat memengaruhi area bawah mata Anda.
  • Stres
    Stres dapat menyebabkan kulit dan jaringan tubuh menjadi lemah, hal ini juga dapat terjadi pada jaringan kulit di sekitar mata. Ketika jaringan kulit di sekitar mata melemah, maka kantung mata dapat terbentuk karena penumpukan cairan.

Kantung mata dan lingkaran hitam pada mata juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, terlalu banyak mengonsumsi kafein dan alkohol,

Beragam Cara Mengatasi Kantung Mata

Timbulnya kantung mata dapat dicegah di antaranya dengan tidur sekitar 8 jam sehari. Anda juga disarankan untuk minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas sehari. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein dan kadar alkohol tinggi. Jika alergi merupakan penyebab kantung mata, maka sedapat mungkin hindari faktor pencetus alergi tersebut.

Jika Anda telah melakukan hal tersebut dan kantung mata masih tetap ada, atasi masalah kantung mata dengan melakukan hal-hal berikut ini.

  • Kompres mata selama 10 hingga 15 menit dengan air dingin atau es batu yang dibalut kain. Kompres mata dengan mentimun atau wortel dingin yang sudah dilapisi kain, atau kantung teh hijau yang sudah didinginkan juga dapat membantu.
  • Mulailah untuk menjaga pola makan dan asupan gizi Anda, cukupi asupan vitamin dan mineral agar kebutuhan gizi Anda tercukupi.
  • Hindari penggunaan garam berlebihan pada makanan Anda. Dengan mengurangi asupan garam, penumpukan cairan pada tubuh dapat diminimalkan.
  • Beberapa perawatan untuk mengurangi kerutan pada wajah dapat membantu mengurangi kantung mata. Prosedur yang dapat dilakukan, misalnya suntikan fillerpeeling wajah, hingga laser resurfacing.
  • Selain perawatan dari dokter kecantikan, mengurangi kantung mata dapat dilakukan melalui prosedur operasi yang dinamakan blepharoplasty atau operasi kelopak mata. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk usia di atas 35 tahun.

Namun, sebelum melakukan prosedur apa pun untuk mengatasi kantung mata, sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai risiko, prosedur, dan efek samping operasi kelopak mata, serta riwayat kesehatan Anda.

Lakukan upaya mencegah kantung mata dengan gaya hidup sehat. Untuk mengatasi kantung mata yang sudah telanjur muncul, coba lakukan beberapa saran di atas. Konsultasi ke dokter jika kantung mata dirasa sangat mengganggu dan perlu tindakan penanganan lebih lanjut.

Manfaat Sperma untuk Wajah, Ini Faktanya

Manfaat sperma untuk wajah dipercaya bisa mengatasi jerawat dan tanda-tanda penuaan dini, seperti keriput dan garis halus. Padahal, manfaat sperma untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah belum terbukti efektif, bahkan bisa menyebabkan efek samping.

Banyaknya klaim mengenai manfaat sperma untuk wajah memicu timbulnya pertanyaan mengenai kebenaran akan adanya khasiat sperma untuk kulit. Pada akhirnya, sebagian orang penasaran dan ingin mencoba mengoleskan sperma pada kulit wajahnya.

Nah, daripada hanya menduga dan mengikuti tren yang ada, sebaiknya Anda ketahui dulu fakta di balik manfaat sperma untuk wajah sebelum memutuskan untuk menggunakannya sebagai perawatan kulit.

Fakta mengenai Manfaat Sperma untuk Wajah

Cairan sperma atau air mani mengandung banyak zat kimia, antara lain:

  • Protein dan asam amino
  • Vitamin C
  • Kalsium
  • Fruktosa dan glukosa
  • Natrium
  • Kalium
  • Magnesium
  • Urea
  • Zinc

Di dalam air mani, terdapat banyak sperma yang terkandung beragam enzim dan antioksidan, seperti superoxide dismutase (SOD), glutathione, spermine, protease, dan kallikrein.

Berkat berbagai kandungannya tersebut, sperma dianggap bisa membantu menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah. Kandungan spermine misalnya, memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan yang diyakini dapat mengangkat sel kulit mati pada kulit, sehingga noda bekas jerawat dan flek hitam dapat pudar.

Senyawa zinc pada sperma juga diketahui bisa mengatasi kemerahan kulit (redness). Selain itu, vitamin C, spermine, zinc, dan senyawa lainnya pada sperma diyakini dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas, meningkatkan produksi kolagen, dan memperbaiki jaringan kulit. Dengan begitu, tampilan garis halus dapat memudar dan masalah penuaan teratasi.

Namun, manfaat sperma untuk wajah hingga saat ini belum terbukti efektivitas dan keamanannya. Terlepas dari manfaat tersebut, penting untuk diingat bahwa fungsi sperma itu sendiri adalah untuk membuahi sel telur agar terjadi kehamilan.

Risiko Penggunaan Sperma untuk Kulit Wajah

Kesimpulannya, manfaat sperma untuk wajah belum terbukti efektif. Alih-alih mendapatkan kulit yang sehat, penggunaan sperma pada wajah dan kulit berisiko memicu reaksi alergi yang ditandai dengan kulit kemerahan, perih, gatal, bentol-bentol, dan bengkak.

Tidak hanya itu, penggunaan sperma pada kulit dan wajah berisiko tinggi menyebabkan penyakit menular seksual, seperti HIV, hepatitits B, sifilis, dan gonore. Sperma yang terinfeksi HPV juga bisa berisiko menyebabkan kutil pada wajah.

Untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut, Anda dianjurkan untuk tidak menggunakan sperma pada wajah serta menghindari perilaku seksual yang berisiko, seperti sering berganti pasangan seksual.

Daripada mencoba menggunakan sperma untuk wajah yang tidak aman dan belum terbukti efektif, Anda sebaiknya merawat kulit wajah dengan menggunakan produk skincare yang sudah terbukti aman untuk kulit dan sesuai dengan jenis kulit.

Manfaat sperma untuk wajah merupakan salah satu mitos tentang kulit yang jangan Anda percaya lagi. Bila Anda mendapatkan informasi tentang kesehatan kulit dan ingin memastikan kebenarannya, tanyakan saja langsung dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Konsultasi ini dapat dilakukan kapan pun, tanpa perlu keluar rumah.